Berjuang itu Nikmat.
Ketika kumelintasi jalanan di daerah cilandak jaksel, kumelihat sesosok yang tidak asing tengah mengayuh sepeda dengan tas di pundak. Dia adalah seorang teman yang kukenal ketika ia berdagang atau tepatnya menjadi karyawan di sebuah warung.Mantan "anak nakal" dengan tato di kaki,sekarang memilih hidup dengan sesuai aturan positif pencipta alam raya. Ia bisa saja memilih untuk kembali ke dunia nya yang tidak mengenal halal dan haram.Tetapi ternyata ia memilih jalan mencari nafkah dengan cara halal yaitu berdagang bahkan tidak tangung-tanggung yang dijualnya adalah tabloid dakwah islam.
Pernah ia mengadu kepadaku ketika waktunya tersita dengan pekerjaan jadi karyawan, ia iri melihat temannya yang bisa kontak sana kontak sini demi dakwah.Maka,ku hanya menjawab bahwa setiap orang punya pilihan untuk menjalani hidupnya masing-masing pilihan pasti ada segi positif dan negatifnya.Tentu semua orang ingin punya fredom of time dan fredom of money agar ia bisa mengejar setiap kegiatan yang disukainya.Namun,semuanya butuh perjuangan dan setiap perjuangan dibutuhkan pengorbanan.
Temanku pun bilang ia akan keluar dari kerjanya menjadi karyawan agar bisa free time,tiap saat dibutuhkan untuk ummat bisa ada.Maka,kukatakan itu pilihan yang penuh resiko dan pikirkan juga untuk alternatif nafkah.
Dan siang itu pun aku mengetahui pilihannya yaitu keluar dari kerjanya dan memilih sebagai pedagang keliling.Subhanallah,ia masih istiqomah berpegang terhadap prinsipnya untuk tidak kembali ke dunia haram.Ia masih memilih bekerja secara dagang,walaupun kutaksir untuk kebutuhan hidupnya jauh dari cukup.Dia sangat enjoy dengan hidupnya,selama prinsip dipegang teguh,tak surut badan dengan terpaan angin.
memegang prinsip-prinsip dalam hidup tidak semudah apa yang dibayangkan dan tidak sesulit yang terbayangkan.
Masih teringat seorang teman yang menulis tentang prinsip-prinsipnya sebagai berikut:
1. Allah tujuanku
2. Muhammad Rasulullah adalah rasul dan teladanku
3. Al qur'an kitab dan pedomanku
4. Dakwah dan jihad jalanku
dan lain-lain.......
Tetapi aku sedikit kecewa terhadap cara mengambil keputusan dari temanku yang katanya berprinsip tersebut, mengapa dia masih kompromi terhadap riba,masih kompromi tehadap suap menyuap.Ya itulah hidup,ilmu itu bukan yang hanya dihafal tetapi dihujamkan di dada dan tergambar dari sikap dan prilaku.
Kenikmatan perjuangan adalah terletak di dalam keberhasilan kita menjunjung tinggi prinsip-prinsip hidup dan menjalaninya dengan penuh resiko.kenikmatan orang yang memilih tetap berdakwah walaupun dihina,diisolasi,diinterogasi bahkan tidak diakui oleh keluarganya tidak akan bisa dirasakan kenikmatannya oleh orang-orang yang memilih mengikuti lingkungan dan membuang jauh-jauh prinsipnya (menjadi pragmatis).
Belajar dari temanku,sungguh salut padamu,berani mengambil keputusan untuk tetap bekerja di jalur halal dan istiqomah memperjuangkan yang hak.Dan semua akan iri padamu karena bisa merasakan kenikmatan dalam setiap perjuanganmu.
Dan aku akan tetap bangga berteman denganmu.Kukatakan pada semua orang bahwa "mantan preman" itu adalah temanku,dan dia sekarang telah berubah menjadi pembela Islam.
Beteman karena kesamaan akidah.
Alhamdulillah ... setiap orang memiliki jalan hdp..
ReplyDeleteKetika preman memilih meninggalkan semuanya untuk siar.. adalah karunia.
Dan ketika siar demi memuluskan jalan keduniaannya.. maka ???
Mudah2an selalu ada berkah untuk yang bekas preman
Thanks kritikannya...
ReplyDeletedalem...