Berani Ambil Resiko
Semakin besar keuntungan, semakin besar risiko yang bisa terjadi. Ini adalah rumusan
pasti. Setiap keputusan pasti juga ada kandungan risikonya. Dan setiap perubahan adalah
sebuah keputusan. Jadi tidak ada perubahan yang tidak mengandung risiko. Dengan Kata
lain PERUBAHAN BESAR RISIKO BESAR. Kita lebih mudah untuk berpikir pragmatisme dengan berpikir untung rugi, dan tidak ada salahnya juga jika kita berpikir seperti itu asal ada dasar yang benar hingga menuju perubahan yang benar pula.
Hidup ini seperti perdagangan, ada yang mengibaratkan seperti itu.Dan perdagangan yang paling menguntungkan adalah perdagangan dengan Tuhan sang Pencipta.Kita menjual segala kenikmatan dunia dengan ketaatan kepada-Nya.Tetapi apakah kita tidak boleh merasakan kenikmatan?tentu saja boleh.
Mari kita samakan persepsi tentang keuntungan dan kerugian. Di dalam permainan catur tidak setiap memperoleh pion atau benteng adalah sebuah keuntungan, bisa jadi itu jebakan, keuntungan di dalam sebuah permainan catur adalah ketika kita bisa mendapatkan posisi hingga mencapai kemenangan (apapun bisa dikorbankan).
Di dalam perdagangan dikatakan untung jika kita mendapat laba dari barang atau jasa yang dijual.Apakah semakin besar resiko akan semakin mendatangakan perubahan?maka jawabannya iya (sunnahtullah).Resiko paling besar menurut saya adalah ketika kita mempertaruhkan segala yang kita cintai untuk mendapatkan sebuah tujuan yang kita inginkan.
Jadi, tujuan adalah penentu arti sebuah untung dan rugi.
Kembalikan kepada Tujuan
Di dalam menjalani hidup ini seseorang haruslah mempunyai tujuan yang jelas yang menjadi arah dalam hidup masa depannya.tanpa tujuan yang jelas,pastilah hidup kita suram dan tidak karuan atau tidak terarah. tujuan dari segala tujuan adalah mengharap ridlo Allah SWT.Nah,tujuan inilah yang harus dijadikan dasar dari penetapan hidup di dunia,sehingga setiap keputusan sebesar apapun resikonya akan sangat ringan diambil demi sebuah ridho Allah SWT.
Pasti pernah mendengar keluarga Yasir,sahabat rasulullah yang menggadaikan hidupnya demi keuntungan syurga (dijamin Allah masuk syurga).Yasir dan keluarganya berani mengambil sebuah resiko yang terbesar dengan nyawanya hanya untuk mempertahankan sebuah tujuan agung yaitu mentauhidkan Allah SWT saja, tiada yang patut disembah kecuali Allah.Ujian yang didapat adalah siksaan fisik hingga mati.
Pernah dengar juga tentang Abdurahman bin Auf? seorang sahabat Rasulullah, jago dagang dan menjadi konglomerat,ketika dikatakan padanya bahwa ia akan masuk syurga dengan jalan merangkak disebabkan banyaknya harta yang ia miliki,maka tanpa berpikir panjang lagi ia infakkan hartanya di jalan Allah.
Pernah dengar Mus'ab bin Umair, seorang pemuda keturunan bangsawan dengan wajah elok rupawan, demi sebuah tujuan mulia yaitu menjadikan diri menghamba hanya kepada Allah,ia harus rela melepaskan gelar kebangsawanan dan harta yang melimpah,dan harus hidup seperti masyarakat jelata.Ia pun menemui syahid di jalan Allah. Perdagangan yang pasti menguntungkan tetapi sangat beresiko tinggi.
Apapun diri kita dan status kita di dunia ini, marilah kita kembalikan ke tujuan dasar hidup yaitu mengemban misi ibadah kepada Allah.maka,menjual diri kita untuk benar-benar menjadi hamba yang baik (taat pada aturan Allah) adalah sebuah perubahan yang beresiko tinggi.
Perdagangan yang pasti Menguntungkan
Juallah diri kita kepada Allah SWT,dengan mengharap keuntungan syurganya.Apa yang kita miliki maka kerahkanlah untuk beramal sholih dengan harta, skill, keluarga, bahkan nyawa kita.
Ingatlah Kematian
Kematian adalah gerbang perhitungan perniagaan, untuk mengetahui seberapa besar keuntungan atau bahkan kerugian yang kita miliki, dan parahnya ketika kita sudah masuk gerbang tersebut maka kita tidak bisa turun tangan langsung untuk meneruskan perdagangan kecuali berharap terhadap orang-orang yang masih hidup.Tiada yang abadi di dunia ini;harta, tahta,keluarga,nyawa, semuanya akan sirna seiring ajal menjemput.
Marilah kita jual diri kita dan apa yang kita upaya demi sebuah tujuan dasar yaitu Ridlo Illahi. Sesungguhnya, apa yang kita infakkan bukanlah harta yang hilang melainkan harta kita yang kita simpan.Segeralah, untuk berubah dan berani mengambil Resiko!
Semakin besar keuntungan, semakin besar risiko yang bisa terjadi. Ini adalah rumusan
pasti. Setiap keputusan pasti juga ada kandungan risikonya. Dan setiap perubahan adalah
sebuah keputusan. Jadi tidak ada perubahan yang tidak mengandung risiko. Dengan Kata
lain PERUBAHAN BESAR RISIKO BESAR. Kita lebih mudah untuk berpikir pragmatisme dengan berpikir untung rugi, dan tidak ada salahnya juga jika kita berpikir seperti itu asal ada dasar yang benar hingga menuju perubahan yang benar pula.
Hidup ini seperti perdagangan, ada yang mengibaratkan seperti itu.Dan perdagangan yang paling menguntungkan adalah perdagangan dengan Tuhan sang Pencipta.Kita menjual segala kenikmatan dunia dengan ketaatan kepada-Nya.Tetapi apakah kita tidak boleh merasakan kenikmatan?tentu saja boleh.
Mari kita samakan persepsi tentang keuntungan dan kerugian. Di dalam permainan catur tidak setiap memperoleh pion atau benteng adalah sebuah keuntungan, bisa jadi itu jebakan, keuntungan di dalam sebuah permainan catur adalah ketika kita bisa mendapatkan posisi hingga mencapai kemenangan (apapun bisa dikorbankan).
Di dalam perdagangan dikatakan untung jika kita mendapat laba dari barang atau jasa yang dijual.Apakah semakin besar resiko akan semakin mendatangakan perubahan?maka jawabannya iya (sunnahtullah).Resiko paling besar menurut saya adalah ketika kita mempertaruhkan segala yang kita cintai untuk mendapatkan sebuah tujuan yang kita inginkan.
Jadi, tujuan adalah penentu arti sebuah untung dan rugi.
Kembalikan kepada Tujuan
Di dalam menjalani hidup ini seseorang haruslah mempunyai tujuan yang jelas yang menjadi arah dalam hidup masa depannya.tanpa tujuan yang jelas,pastilah hidup kita suram dan tidak karuan atau tidak terarah. tujuan dari segala tujuan adalah mengharap ridlo Allah SWT.Nah,tujuan inilah yang harus dijadikan dasar dari penetapan hidup di dunia,sehingga setiap keputusan sebesar apapun resikonya akan sangat ringan diambil demi sebuah ridho Allah SWT.
Pasti pernah mendengar keluarga Yasir,sahabat rasulullah yang menggadaikan hidupnya demi keuntungan syurga (dijamin Allah masuk syurga).Yasir dan keluarganya berani mengambil sebuah resiko yang terbesar dengan nyawanya hanya untuk mempertahankan sebuah tujuan agung yaitu mentauhidkan Allah SWT saja, tiada yang patut disembah kecuali Allah.Ujian yang didapat adalah siksaan fisik hingga mati.
Pernah dengar juga tentang Abdurahman bin Auf? seorang sahabat Rasulullah, jago dagang dan menjadi konglomerat,ketika dikatakan padanya bahwa ia akan masuk syurga dengan jalan merangkak disebabkan banyaknya harta yang ia miliki,maka tanpa berpikir panjang lagi ia infakkan hartanya di jalan Allah.
Pernah dengar Mus'ab bin Umair, seorang pemuda keturunan bangsawan dengan wajah elok rupawan, demi sebuah tujuan mulia yaitu menjadikan diri menghamba hanya kepada Allah,ia harus rela melepaskan gelar kebangsawanan dan harta yang melimpah,dan harus hidup seperti masyarakat jelata.Ia pun menemui syahid di jalan Allah. Perdagangan yang pasti menguntungkan tetapi sangat beresiko tinggi.
Apapun diri kita dan status kita di dunia ini, marilah kita kembalikan ke tujuan dasar hidup yaitu mengemban misi ibadah kepada Allah.maka,menjual diri kita untuk benar-benar menjadi hamba yang baik (taat pada aturan Allah) adalah sebuah perubahan yang beresiko tinggi.
Perdagangan yang pasti Menguntungkan
Juallah diri kita kepada Allah SWT,dengan mengharap keuntungan syurganya.Apa yang kita miliki maka kerahkanlah untuk beramal sholih dengan harta, skill, keluarga, bahkan nyawa kita.
Ingatlah Kematian
Kematian adalah gerbang perhitungan perniagaan, untuk mengetahui seberapa besar keuntungan atau bahkan kerugian yang kita miliki, dan parahnya ketika kita sudah masuk gerbang tersebut maka kita tidak bisa turun tangan langsung untuk meneruskan perdagangan kecuali berharap terhadap orang-orang yang masih hidup.Tiada yang abadi di dunia ini;harta, tahta,keluarga,nyawa, semuanya akan sirna seiring ajal menjemput.
Marilah kita jual diri kita dan apa yang kita upaya demi sebuah tujuan dasar yaitu Ridlo Illahi. Sesungguhnya, apa yang kita infakkan bukanlah harta yang hilang melainkan harta kita yang kita simpan.Segeralah, untuk berubah dan berani mengambil Resiko!
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!