Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Tantanglah Seorang Te Agar Ia Bergerak

Ada yang menarik ketika mendapat kesempatan memimpin sekelompok kecil para planner yang senior-senior dengan berbagai karakter. Sebagai orang muda yang baru di tempat tersebut, saya harus belajar dan mengenal lingkungan. Tipe Te (thinking extrovert) membantunku untuk bisa membaca secara cepat pola kerja dan kerjasamanya. Bulan kedua, ada anggota tim ku yang kecewa terhadap kepemimpinan dan manejerialku, padahal aku belum menerapkan apa-apa kecuali membaca situasi dan kondisi. Memang sih, zona nyaman mereka sedikit kuganggu. Tanpa mau mengenal diriku, sebagian meeka menghembuskan kekecewaan dan menyebar isu bahwa diriku tidak layak dan cemen. Salah seorang yang merasa paling bijak, seolah menjadi penasihat yang paling baik tanga sadar akan posisinya sendiri yang memprihatinkan. Banyak kenangan masa lalu yang diceritakan tentang kejayaan, seolah aku tak bisa apa-apa. Mereka belum tahu bahwa, aku seorang Te yang keras kepala dan menyukai kemenangan. Konflik ini seolah energi baru bagi

Saya Bertipe Thinking Extrovert?

Di dunia psikologi saat ini banyak berkembang teori-teori kepribadian dengan memperhatikan kerja otak. Salah satunya yang cukup terkenal bahkan banyak di seminarkan yaitu STIFIn, yang digagas oleh orang madura, Poniman. Hasil tes STIFIn, saya bertipe Te. Otak dominan yang bekerja diotakku adalah dibagian atas sebelah kiri, atau disebut otak kiri. Kemudi kecerdasanku ada di lapisan abu-abu yang terletak di luar atau permukaan otak.  Mungkin karena itulah, aku suka warna abu-abu :) Aku butuh energi luar (rangsangan) untuk semakin menggerakkan otakku ini, atau bisa dikatakan jika ada tantangan dan sesuatu hal yang harus kuraih maka aku bisa memaksimalkan kecerdasanku ini. Dikatakan pula, Te ini memiliki tulang besar dan kuat dengan bentuk tubuh piknis (mudah bergerak/ga mau diam) karena volume badan dibanding tulangnya lebih kecil. Sayangya, tipe Te ini tidak memiliki cutup banyak cadangan energi (baterai) sehingga tulangnya kurang tenaga, terlalu habit untuk berpikir. Meskipun seca

Antara Jessica, Perampokan dan Pesta Narkoba Kalangan Artis

Minggu-minggu ini, kita disuguhkan pemeberitaan hampir tiap hari tentan kriminalitas layaknya di film hollywood. Pertama, kasus jessica yang diduga membunuh Mirna dengan memasukkan sianida ke kopinya. Kedua, perampokan di perumahan pondok indah hingga mnerjunkan pupuhan polisi dalam penepungan, dan. Ketiga, ketua Parfi, AA Gatot, yang ternyata menyimpan banyak sabu dan amunisi pistol tertangkap dengan istri dan artis sedano pesta sabu. Tiga (3) peristiwa diatas merupakan gambaran begitu rusakanya peradaban di negrea ini, Begiu beraninya pembuat kriminalitas melakukan hal yang menghilangkan nyawa manusia dan menghilangkan akal. Hukuman yang matig dianggap ringan, tak membuat para pelaku terus melakukan kejahatan. Tak ada kata era, bahkan enaknya para penggemar narkoba bisa lolos dari hukuman jia langsung merasa menjadi korban dan meminta untuk direhabilitasi. Masihkah ada keadilan di negeri ini? bukan untuk pelaku kejahatan, namun bagi korban kejahatan. Tentunya, hal-hal diatas bu