Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2007

Keuntungan Dalam Bekerja

Keuntungan Dalam Bekerja Oleh K.H. Abdullah Gymnastiar Sahabatku, setiap manusia telah diberi rejeki. Tidak ada satu pun makhluk melata yang Allah ciptakan, kecuali sudah dengan rejekinya. “Wa maa min dzaaabbatiin fil ardh illa 'alallaahi rizquhaa.” - Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang Memberi rejekinya. (Q.S. Hud : 11 – 6). Rejeki masing-masing telah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT. Bahkan semenjak di dalam janin, setiap manusia telah diberikan rejekinya. Namun, semakin dewasa, terkadang manusia merasa kesulitan untuk mencari rejeki, padahal keinginan manusialah yang membuat rejeki itu seakan-akan berjarak darinya. Sebenarnya kita tidak disuruh mencari rejeki. Karena jika mencari belum tentu ada. Kita justru diperintahkan menjemput rejeki. Ada perbedaan, antara mencari dan menjemput. Bila mencari, berpeluang ada dan tiada. Namun jika menjemput, pasti ada. Hanya saja, belum tentu berjumpa. Bila tidak terampil menjemput, kendati ada yang d

Keutamaan Yang Terabaikan

Keutamaan Yang Terabaikan Oleh K.H. Abdullah Gymnastiar “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya ) hal ihwalmu.” (Q.S. Muhammad [47] : 31) Ada satu fenomena menarik yang tampaknya dapat menjadi indikasi betapa sebagian besar manusia kerapkali kurang pandai menentukan skala prioritas dalam melakukan suatu tindakan ataupun mengerjakan suatu amalan. Lihatlah, misalnya dalam sebagaian dari prosesi amalan orang-orang ketika menunaikan ibadah umrah atau haji. Di Masjidil Haram ada yang namanya Multazam, yakni satu tempat yang mega mustajab. Letaknya antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Orang-orang yang ingin mencium Hajar Aswad jumlahnya ratusan. Sehingga berdesak-desakan. Akan tetapi yang sungguh mengherankan adalah mengapa orang-orang yang memilih berada di Multazam jumlahnya amat sedikit? Sungguh tidak sebanding dengan mereka yang mau mencium Hajar Aswad. Apalagi

Tenang Dalam Setiap Masalah

Tenang Dalam Setiap Masalah Oleh K.H. Abdullah Gymnastiar Saudaraku yang baik, ketenangan menjadi sesuatu yang dibutuhkan setiap orang. Terutama ketika sedang menghadapi masalah atau saat hendak mengambil keputusan. Orang yang tenang tidak pernah galau, panik tergesa-gesa, tidak emosional, tidak overacting. Orang tenang akan bisa menerima informasi lebih banyak, hingga dia bisa lebih memahami. Sedangkan orang yang emosional pendek kemampuan memahaminya, akibatnya kalau merespon akan tidak bagus karena keterbatasan pemahamannya. Ketenangan pun akan membawa kewibawaan, atau karisma tersendiri bagi pemiliknya. Ia akan disegani oleh teman dan lingkungannya. Sebaliknya, orang yang overacting tidak akan memiliki kharisma. Terutama, kepada para calon pemimpin dalam skala apapun, ia harus berlatih mengendalikan diri, tetap tenang dalam kondisi bagaimanapun sulitnya. Dan, tenang bukan berarti lamban. Nabi Muhammad SAW adalah manusia paling tenang, tetapi berjalannya sangat gesit. Karena ketenan