Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2008

Hancock

Film ini sangat tidak "manusiawi" dan terlalu berlebihan. Diceritakan seorang bernama Hancock (dibaca: hEnkuk, bukan hancok) pemabuk yang mempunyai kekuatan sangat dahsyat, bisa terbang, bisa menhan tembakan, dan kuat mengangkat mobil hingga menghentikan kereta api dengan menabrakkan tubuhnya. Hancock diperankan oleh Will Smith, menjadi Superman dari kalangah preman. Menurutku film ini kurang bagus karena terlalu berlebihan (mustahil), superhero dari kalangan preman.Namun ada kisah yang menarik yaitu ketika Hancock menolong seorang lelaki yang kemudian menjadi sahabatnya dan bisa merubah perangainya sehingga menjadi superhero yang dibutuhkan masyarakat. Ternyata, lelaki tersebut adalah suami dari seorang wanita yang mempunyai kekuatan yang sama hebatnya dengan Hancock. Dari sini kisah mulai "menarik" buatku, karena ada jalinan kasih masa lalu yang berperan terhadap kondisi sekarang. Singkat cerita, si wanita memang adalah kekasih masa lalu Hancock, saking lamanya p

Datang Dan Pergi

Jam 1 dini hari tadi (29 Juli 2008) lahirlah seorang anak laki-laki dengan berat 3 kilogram. Dia adalah keponakanku dari kakakku yang pertama. Alhamdulillah lahir dengan sehat dan selamat. Sebelum mendapat kabar itu, kemarin tiba-tiba ada sebuah panggilan telepon dengan nomor asing yang kodenya sepertinya berasal dari daerah ku, makanya kukira kakakku yang menghubungi dan "takutnya" terjadi apa-apa. Ketika kita mendapatkan kondisi atau informasi tentang saudara atau keluarga kita, bawaannya pikiran dan perasaan selalu terbawa kesana, sehingga ada telpon masuk pun mengiranya adalah dari keluarga dengan membawa kabar yang "penting". Akhirnya kuhubungi ulang, anehnya bukan diangkat malah dimatikan. Hhmmm, berarti ini bukan dari saudara atau keluargaku, maka kucoba hubungi terus, siapa tahu memang yang menelpon adalah teman lama atau seoarang yang butuh bantuan, sampai tulisan ini kubuat juga tidak mendapat jawaban. Wah, apakah yang menelponku adalah teroris yang sengaj

Pekan Padi Nasional III

24 Juli 2008. Pagi itu di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi, Subang, Jawa Barat ada acara besar yaitu peresmian Pekan Padi Nasional III oleh Susilo Bambang Yudoyono.Tema yang diangkat dalam rangka Pekan Padi Nasional III tahun 2008 adalah " Inovasi Teknologi Padi Mengantisipasi Perubahan Iklim Global dalam rangka Mendukung Ketahanan Pangan " PPN III mempunyai tujuan, antara lain, untuk memamerkan kekayaan dan keragaan sumberdaya genetik nasional, memperagakan berbagai varietas unggul dan komponen teknologi dari pra-panen sampai dengan pasca panen, serta perbaikan efisiensi usaha tani padi. Melalui kegiatan ini diharapkan berbagai informasi teknologi peningkatan produksi padi dapat tersosialisasikan disamping terjadinya komunikasi dan kesamaan persepsi antara peneliti dengan stakeholder guna penanganan program penelitian padi jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Dalam pidatonya Presiden Yudhoyono mencanangkan revolusi hijau kedua, di mana Indonesia harus

Hari Anak Nasional, Perayaan Tahun Kentang dan Pilkadal Jatim

23 Juli 2008. Ku baru tahu jika di hari ini adalah Hari Anak Nasional. Entah apa maksud dari dicanangkan hari tersebut, karena bagiku tiada yang special. Tiap hari adalah hari yang special bagi setiap anak dalam menapaki hidupnya dengan perkembangan dan pertumbuhan menuju arah kedewasaan. Berbicara tentang anak jaman sekarang, sungguh memprihatinkan. Bukan karena anaknya tetapi kondisi dan lingkungan yang mencetak anak-anak kita.Teknologi memang semakin maju namun sistem liberalisasi dalam demokrasi membuat arus informasi tiada terbendung. Banyak informasi-informasi yang tidak layak dikonsumsi anak-anak malah menjadi makanan harian mereka. Pengaruh acara-acara TV yang tidak mendidik sangat dirasakan terhadap pola sikap dan prilaku anak yang jauh dari norma agama.Di zaman teknologi yang canggih ini, justru anak-anak menjadi korban atas tayangan televisi kita. Seperti yang telah disampaikan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bahwa ada 10 tayangan siaran televisi bermasalah. Sejumlah tayang

Tanda-tanda Cinta

Seorang teman bertanya "Bagitu mudahkah menghilangkan cinta sejati?" Kujawab "tidak! Bahkan tak kan pernah bisa" Lalu mengapa begitu banyak polemik yang awalnya saling mencinta? Itu bukan cinta sejati, tetapi nafsu Cinta suci tak kan pernah mati ia adalah anugerah illahi Cinta akan membuat meradang, menangis, tersenyum dan tertawa tanpa alasan pasti Alasan terkuat adalah cinta itu sendiri Cinta akan membuat semangat dan memotivasi dalam setiap hidup Cinta juga bisa membuat orang selalu bertahan hidup orang yang sedang asyik bercinta akan suka bercerita atau menyebut yang dicintainya akan suka mengingatnya akan hafal setiap gerak gerik yang dicintainya akan tahu apa yang disuka dan dibenci oleh yang dicintainya akan suka daerah/kota tempat tinggal yang dicintainya akan tahu segalanya atau mencari tahu kondisi yang dicintainya akan rela berkorban apa saja akan selalu merindukannya Cinta! adalah anugerah terindah yang diberikan Allah kedalam hati manusia. Pembahasan d

Membuang Mimpi dan Harapan

HIdup ini singkat. Jadi berikanlah yang terbaik Bagaimana Anda jalani hidup Anda selama ini? Bagaimana jika Anda bisa lebih bahagia? Bagaimana jika Anda bisa lebih sukses? Bagaimana jika Anda bisa lebih dicintai? Jika Anda bisa menjadi orang luar biasa Kenapa Anda berhenti berusaha dan puas jadi orang biasa? Dalam hidup Anda, Apa yang Anda inginkan? Apa yang Anda banggakan? Ketika jasad Anda telah berselimut tanah, Bagaimana orang lain akan mengingat Anda? Bagaimana jika sesungguhnya, Anda ditakdirkan hidup lebih baik? Kebanyakan orang tidak pernah tahu Jadi, hidup seperti apa yang anda pilih? Tulisan diatas saya temukan di sebuah buku KUBIK LEADERSHIP Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup. Ketika aku berkunjung ke rumah teman(silaturahmi dan hiburan hati) kubaca beberapa halaman buku tersebut yang sungguh mengena. Kita sering mengalami suatu kondisi yang diluar harapan kita, bahkan kita "terpaksa" dalam situasi tersebut meskipun hati ini sangat berat. Semisal di

Golput

Pesta demokrasi yang dilakukan di Indonesia terutama pilkadal baik guernur maupun bupati membuat masyarakat semakin paham kualitas pemimpin dan mekanisme pemilihan umum. Anehnya, golput (pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya) angkanya semakin tinggi. Ada apa ini? Di Jawa Barat, golput lebih dari 40%, artinya gubernur yang terpilih sebenarnya bukanlah pilihan mayoritas masyarakat. Beberapa pengamat politik mensinyalir fenomena golput ini ada beberapa hal: 1. Tidak terdaftarnya masyarakat pemilih. Ini berarti kesalahan teknis saja dari KPU. 2. Tidak digunakannya hak pemilih karena: a. Tidak sempat datang ke tempat pemilihan atau malas b. Tidak ada wakil yang sesuai kriteria pemilih c. Sudah jenuh dengan pemilu yang tetap saja tidak menghasilkan sesuai harapan masyarakat. Fenomena golput ini tentu saja meresahkan kalangan penguasa karena ini menyangkut legitimasi kekuasaan mereka, semakin tinggi angka golput menunjukkan semakin rendah legitimasi dan demokratisasi di daerah tersebut.

Berharap Lebih Baik

Tuhan, dulu pernah aku menarik simpati kepada manusia yang alpa jua buta lalu terseretlah aku di lorong gelisah luka hati yang berdarah kini jadi kian parah Semalam sudah sampai kepenghjujungnya resah berikut luka kuharap sudah berlalu tak ingin lagi kuulangi kembali kerap dosa yang mengiris hati Tuhan... Dosaku menggunung tinggi Tapi rahmatmu melangit luas Harga selautan syukurku hanyalah setitik nikmatMu di bumi Tuhan... Walau taubat seribu mungkin Namun pengampunanmu tak pernah berhenti Bila selangkah kudatang padaMu seribu langkah Kau datang padaku Subhanallah Walhamdulillah Wa laailaahaillallahu Wallahuakbar. Sambil bekerja ku dengarkan nasyid yang tertulis diatas. Pikiranku pun terbawa ke dalam dunia masa lalu dimana kupertama kenal nasyid tersebut dan orang-orang atau teman-temanku yang senantiasa disampingku. Ku masih teringat ketika kumenghibur seorang sahabat yang tengah dirundung masalah, dengan nasyid diatas kuhibur dirinya, walaupun kutak menyanyikannya, karena bisa merusa

Kungfu Panda: Film Jenaka Penuh Motivasi

Menonton Film kungfu Panda, awalnya tanpa sengaja, ketika berkunjung ke rumah seorang teman, aku asyik bermain dengan anaknya yang sedang menonton film Kungfu Panda ini. Maka, aku pun ikut memeperhatikan filmnya yang ternyata penuh syarat motivasi dan pembelajaran yang baik. Film ini dimulai oleh mimpi Panda yang ingin menjadi pendekar (Dragon Warrior), ia begitu lincah membasmi musuh-musuh, dan begitu hebatnya, sayangnya mimpi itu terhenti karena ayahnya membangunkannya untuk membantu menjual mie. START FROM Your DREAM, mungkin itu yang terbesit dibenakku. Jangan takut untuk bermimpi. Diatas gunung terdengar acara untuk mengukuhkan Dragon Warrior, maka dengan susah payah si Panda pergi hanya untuk melihatnya, tetapi tidak semudah yang dibayangkan, untuk menuju puncak gunung tersebut Panda harus menaikinya dengan susah payah karena badannya yang gemuk,yang membuatnya hampir frustasi, kenikmatan ia rasakan ketika bisa sampai d atas gunung, tetapi itu hanya sebentar karena ia gagal memas

Agar Jiwa Anak Tetap Bersih, Peran Ayah Sangat Menentukan

Judul asli : Kaifa Tazkuu Nafsu Ath-Thifi Penulis : Muhammad Husain Penerbit Asal : Dar Ad Da'wah, Mesir Tahun Terbit : 1424 H/2004 M Edisi Bahasa Indonesia Judul : Agar Anak tetap Bersih (Peran Ayah Sangat Menentukan) Penerjemah : Nashirul Haq, Lc Editor : Ir. Sumbodo, Eni Oesman, BA & Mukhlisin AR Penerbit : Irsyad Baitus Salam Buku saku setebal 88 halaman ini saya beli di Jakarta Book Fair (28/6) di Istora Senayan dengan harga Rp 3500. Buku ini menarik minatku karena menceritakan tentang bagaimana peran ayah dalam mendidik anak-anaknya. Buku ini enak dibawa kemana saja dan bisa habis dibaca kurang lebih 40 menitan. Di dalam buku ini banyak mengetengahkan cerita-cerita zaman Rasulullah dan para sahabat bagaimana mereka memberikan didikan terhadap seorang anak, mulai mengajak bermain hingga mengarahkan untuk bercita-cita tinggi meraih keridhoan Allah SWT. Buku ini dibagi menjadi beberap sub bab judul yaitu Masa pertumbuhan anak, Dengan Dasar Apa Anak Dididik?, Anak Tidak Selam