Tuhan, dulu pernah
aku menarik simpati
kepada manusia
yang alpa jua buta
lalu terseretlah
aku di lorong gelisah
luka hati yang berdarah
kini jadi kian parah
Semalam sudah sampai
kepenghjujungnya
resah berikut luka
kuharap sudah berlalu
tak ingin lagi
kuulangi kembali
kerap dosa yang mengiris hati
Tuhan...
Dosaku menggunung tinggi
Tapi rahmatmu melangit luas
Harga selautan syukurku
hanyalah setitik nikmatMu di bumi
Tuhan...
Walau taubat seribu mungkin
Namun pengampunanmu tak pernah berhenti
Bila selangkah kudatang padaMu
seribu langkah Kau datang padaku
Subhanallah Walhamdulillah Wa laailaahaillallahu Wallahuakbar.
Sambil bekerja ku dengarkan nasyid yang tertulis diatas. Pikiranku pun terbawa ke dalam dunia masa lalu dimana kupertama kenal nasyid tersebut dan orang-orang atau teman-temanku yang senantiasa disampingku. Ku masih teringat ketika kumenghibur seorang sahabat yang tengah dirundung masalah, dengan nasyid diatas kuhibur dirinya, walaupun kutak menyanyikannya, karena bisa merusak suasana kemurungannya menjadi tertawa mendengar fals suaraku.
Ku sering bahas dengan temen-temenku yang sedang dirundung masalah bahwa dunia hanya kan melenakan kita, membuat daya tarik sendiri yang melupakan kita pada tujuan awal kita hidup. Namun jangan kuatir, ampunan Allah seluas langit dan bumi bagi hambanya yang mau bertaubat. Dunia harus diraih tapi bukan dicita-citakan!
Dunia! Ya dunia adalah tempat kita hidup sekarang ini dan juga merupakan ujian yang terberat. Kita menyaksikan, bagaimana perubahan diri ini ketika dunia berada ditangan kita, mulai life style dan prinsip-prinsip mulai tergadaikan. Seorang temanku yang begitu idealis dengan pandangan akhiratnya, lambat laun ketika sudah mengenal kenikmatan dunia, mulai menjadi prakmatis dan lari dari idealismenya. Bagaimana denganku? Mungkin juga sudah terjadi walaupun aku tidak menyadarinya, namun ada sebuah kerinduan terhadap masa lalu. Rindu bagaimana idealisnya seorang pejuang mahasiswa memegang prinsip-prinsipnya. Rindu terhadap tantangan-tantangan kehidupan yang bisa kulampaui tanpa menggadaikan sebuah idealisme...tapi itu semua sudah berlalu.
Hanya keyakinan dan harapan yang tersisa
Padanya yang telah pergi dari kehidupanku hanya menyisakan sebuah cerita kenangan indah dan pahit getir, hanya membuat senyuman dan tangisan ketika mengenangnya. Masa lalu adalah History, masa depan adalah Mystery, Masa sekarang adalah reality yang harus kujalani dengan segenap jiwa dan usaha. Semoga kita semua masih punya cinta dan harapan untuk masa depan yang indah.
Bertaubat....satu-satunya jalan yang harus ditempuh agar kembali kepada jalan yang benar tanpa keresahan dan tanpa kegetiran, serta tak pernah berharap kepada cinta selain cintaNya.Mungkinkah kita semua bisa melaluinya? Dengan doa salah satu usahanya.Semoga...!
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!