Skip to main content

Posts

Showing posts from 2011

Selamatkan Indonesia

Sajak Negeri Para Bedebah Oleh : Adhie M Massardi Ada satu negeri yang dihuni para bedebah Lautnya pernah dibelah tongkat Musa Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah Dari langit, burung-burung kondor menjatuhkan bebatuan menyala-nyala Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah ? Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah Atau menjadi kuli di negeri orang Yang upahnya serapah dan bogem mentah Di negeri para bedebah Orang baik dan bersih dianggap salah Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah Karena hanya penguasa yang boleh marah Sedangkan rakyatnya hanya bisa pasrah Maka bila negerimu dikuasai para bedebah Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya Maka bila melihat negeri dikuasai para bedebah Usirlah mereka dengan revolusi Bila tak mampu dengan revolusi, dengan demonstrasi Bi

Perang Di Jejaring Sosial Dunia Maya

Mencoba memulai kembali, menulis apa yang harus ditulis.  Perhatianku tertuju pada komentar-komentar di sebuah Group di facebook . Pertandingan antara kebaikan dan kebatilan ternyata tidak hanya terjadi di dunia nyata. Di dunia maya bahkan lebih seru karena mereka lebih ringan untuk menuturkan apapun meski tanpa etika. Saya pun mencoba mengamati bagaimana orang-orang liberal memanfaatkan jejaring sosial ini. Dari peserta diskusi, dari pihak liberal biasanya adalah orang-orang yang sudah nyaman dengan kehidupannya khusunya di dunia liberal sekarang ini. Mereka sduah nyaman dengan pekerjaanya (jangan tanya masalah halal haram ke mereka), mereka bisa bebas berkehendak semau mereka, sehingga waktu luangnya untuk cuap-cuap di FB utuk provokasi. Bagi penulis-penulis yang produktif atau yang mempelopori group biasanya mereka memprotek accountnya, sehingga akses diberikan bagi yang meng add saja dan jelas sekali minim informasi mengenai mereka. Sepertinya ada ketakutan semu dari mereka ter