Skip to main content

Posts

Showing posts from 2022

[Puisi] Rapuhku

Tak tahu lagi berbuat apa Seolah hanya copy paste harian Hati tercemar dengan cintanya yang tak seberapa Berharap padanya hanya ilusi angan Kutahu mahluk berakal tak harusnya mati rasa Melupakan tak semudah yang dibayangkan Bayangannya menghantui setiap suka duka Cukup sekian Tak lagi ada yang perlu diceritakan yang hanya kan berduka Indahnya hidup, merugi bila tak cetak sejarah percintaan Cinta dengan Sang Pencipta dan mahlukNya Maafkan bila tak seindah yang dibayangkan Terimakasih masa lalu yang berlalu penuh asa Meski tak ada yang terwujud sesuai angan Saatnya cetak sejarah dan cerita baru tentang cintaNya.

Segera Bangkit dari Kefuturan (Malas setelah Giat)

 Merasa bosan dan terpuruk, seolah kehilangan kebiasaan posistif yang selama ini telah dibangun. Mencoba mencari sebabnya. Mengapa kemalasan selalu menerpa. Seolah tak punya target dan tujuan. Meskipun tahu, enggan untuk melangkah dan berjuang mencapainya. Mungkin inilah yang disebut penyakit hati. Kemalasan dimulai dengan meninggalkan kabiasaan membaca, menambah ilmu baru dan merenungkannya. Dilanjutkan dengan kemalasan untuk menambah ibadah sunnah seperti puasa. Secara spiritualpun sedang down. Malas setelah giat. Istilahnya Futur. Banyak hal sebabnya, salah satunya lingkungan yang tidak mendukung atau terlalu toxic.  Mencoba mengatasinya, dengan bangkit kembali, dengan memperbaiki hati, lebih mendekat kepada Ilahi. memperbanyak dzikir dan menghindar dari lingkungan toxic. Memulai kembali kebiasaan positif mulai dari pagi hingga tidur kembali. Mencoba sesibuk mungkin sehingga tak sempat untuk berpikir negatif.  Mentransformasi kebiasaan memang tak semudah yang diceritakan. Butuh keku

Menuju Tsukuba

Bermula dari Yagoto Nissheki, salah satu stasiun di Nagoya. Perjalanan pertama menggunakan Shinkansen. Seperti biasa, malasnya untuk bersiap. Padahal tinggal masukkan semua pakaian dalam tas. Akhirnya, berangkat tanpa sarapan. Rejeki tetangga, nasi yang sudah ditanak dihibahkan. 08.14 kereta tiba untuk menuju ke Nagoya eki, transit di motoyama. Kereta menuju Nagoya Eki hanya berjarak 5 menit berangkat, jadi setelah keluar di motoyama harus agak berjalan cepat. Sesampainya di Nagoya eki, meskopun agak penuh sesak manusia, tinggal keluar ke arah petunjuk jalur Shinkansen. Sekitar 7 menit jalan sampai juga di gerbang tiket Shinkansen. Berhubung belum sarapan, maka beli onigiri dan sebotol minuman sebagai teman di perjalanan. Enaknya tiket reserved, posisi pintu atau disebut car, dan nomor tempat duduk sudah tersedia jelas. Sedangkan yang non reserved, biasanya di gerbong 1-3 dan bila beruntung ya dapat tempat atau berdiri. Shinkansen berangkat jam 09.06 dan sampai Tokyo jam 10.45, dengan

[Puisi] Ngantukku

Belajar ikhlas yang pernah hadir sepintas  Tak semudah yang diucapkan  Selalu terpikirkan  Hanya angan senyap  Tanpa ada serius anggap  Ngantukku, setidaknya kutahu ada rasa  Meski tanpa asa  Jadilah pengintai  jadilah pemerhati  Ngantukku, tak tertahan lagi  Saatnya tidur  Rehat sejenak  Melupakan  Menghindar  Pergi sendiri  Ngantukku, menolongku dari lelah  Pertanda diri harus undur  Sejenak  Mimpi  Sebatas mengagumi  Tak digubris  Ngantukku, kuingin terjagaku nanti  Dengan harapan  Melihat senyum optimis  Pasti mampu

[Puisi] Cinta dan Sayang Wujud Naluri

Aku ditanya tentang cinta dan sayang Sulit dijelaskan namun sangat terasa ada sama dan beda Cinta dan sayang juga sebenarnya sama Muncul dari satu wujud rasa naluri mempertahankan keturunan Cinta ada yang bilang lebih kepada penampakan rasa seksual Kecenderungan kepada lawan jenis? Bisa iya bisa tidak Cinta, cenderung menggebu dan besar ingin memiliki Bahkan saking besarnya rasa, hingga tak mampu membeda menguasai dan melindungi Sayang, lebih kepada melindungi Rasa memberi untuk yang dikasihi Cenderung mengalah demi terjaganya kasih Cinta kepada lawan jenis, Membuat berdetak jantung lebih kencang Adanya membahagiakan Tiadanya, terasa hampa, ada yang kurang Muncul rasa rindu, halu  Tak perlu disuruhpun, para pecinta akan tertarik semua hal yang dicintai Sedangkan sayang, meski terkadang tak banyak tahu ttg yang disayangi Setidaknya, siap rela berkorban demi yang disayang Dan siap memberi setiap yang dibutuhkan Lebih kepada peran dan tanggungjawab Kesimpulan nya Entahlah,  Tak perlu deba

[Puisi] Aku Bisa Aku Mau

Sederet kegiatan kulalui Terasa lelah namun hidupku penuh isi Bermakna kucatatkan sejarah baru mengakuisisi Kini, semua tahu Aku, mereka dan kita ada Kutitipkan sebuah pesan berharga Teruskan saja Jaga semuanya tetap ada Kini, semua tahu Ini waktuku Mendesain diri jadi yang ku, kamu, mereka mau Apapun itu, minimal itu aku Kini, semua tahu Kuhanya lari dari ketakutan ku Tak ada obatnya kecuali aku Ya aku mau dan aku mampu. Sudah. Itu saja. Kukan jadi yang kumau. Tunggu saja kiprahku. Ini semua tentang aku.

[Puisi] Hadapi Ketakutan

Mentok Butuh rehat sejenak Terasa lelah dan kagok Sedikit bingung kemana beranjak Ada sedikit ketakutan Menjadi alasan pelarian Tak seperti biasa, mengapa kuharus lari tak karuan Ketakutan tak beralasan Harusnya kuselesaikan Kucintai meski tak kusukai Kugeluti hingga jadi ahli Bisa, aku yakin pasti bisa Kuharus mulai Kupercepat langkah agar terbiasa Tak kan aku berhenti disini Entah kekuatan apa yang bisa mengembalikan Seolah hilang asaku Ketakutan harus kuubah menjadi kenikmatan Kuperlambat lariku Bila dulu aku bisa Sekarang juga  Pulihkan pikiran Bulatkan visi misi Siap menjadi yang baru  Pencinta tantangan itu aku Nagoya, 30 Mei 2022

DR. Strange in The Multiverse of Madness, sebuah catatan

Sebuah reviu tentang nonton film terbaru DR. Strange di Jepang. Sebelum sedikit cerita tentang filmnya, sedikit cerita tentang perilaku orang Jepang ketika nonton film. Tidak ada suara dan gerakan mengganggu antar penonton. Tak ada gelak tawa meski ada kelucuan. Tak ada diskusi antar penonton, apalagi tendangan kaki ke tempat duduk didepannya. Uniknya, ketika film telah usai dan tersisa kumpulan daftar pemain dan supporting film, penonton Jepang pun dengan tenang menunggu sampai benar-benar berakhir. Sebuah penghormatan kepada sinea perfilman. Primer film DR.Strange dengan diskon ternyata tak rugi juga tuk ditonton. Film fiktif dengan banyak propaganda dan aksi animasi digital memukau. Alur cerita hayalan tingkat tinggi yang sebagian orang meyakininya. Pada film ini, sangat suka pada Elisabeth Olsen, yang memerankan dengan dua karakter yang berbeda sekaligus. Sebagai penyihir jahat siap membunuh siapa saja demi cinta. Dan sosok ibu yang sangat cinta kepada anaknya. Cukup romantis dan

Abaikan Pendengung

Masih riuh isu politik, hukum dan ekonomi di Indonesia. Ketika dua anak Joko Widodo, Presiden, di adukan ke KPK terkait indikasi money laundry, maka saatnya pendukung dan pendengung bekerja balik menyerang si pelapor. Begitu pun ketika suara akademisi, aktivis lingkungan, tokoh masyarakat mulai mengkritisi kebijakan pindah ibukota hingga muncul penolakan dari masyarakat maka pendengung mulai kerja serang balik dan memindahkan isu utama. Tentu saja, korban terbaru dari pendengung dan pendukung adalah para tokoh kritis yang akan selalu dicari celah salahnya. Maka dari itu, kenalilah siapa saja para pendengung dan abaikan (tidak usah ditanggapi atau didengar/ditonton) narasi dan isu yang sedang mereka utarakan. Semakin mereka dihiraukan semakin terpuruk lingkup kerjanya. Walaupun, ketika satu pendengung sudah ketahuan dan tidak dipercaya lagi oleh masyarakat, akan dimunculkan pendengung baru. Setidaknya, yang bisa kita lakukan "skip" saja setiap narasi pendengung. Fokus saja ke

[CAP] HBS, UYM dan Vaksin

CAP (Catatan Akhir Pekan) kali ini membahas ramenya kasus Habib Bahar bin Smit yang tetiba ditahan dengan tuduhan menyebarkan kebohongan pembantaian km50.  Persidangan UYM dengan tuntutan penipuan investasi oleh para korban atau investor nya.  Vaksinasi mulai dilakukan untuk anak-anak, dan muncul beberapa berita yang meninggal pasca vaksin. Siapa yang bertanggungjawab? *** Setelah dibebaskan dari penjara, HBS terus berdakwah dan berceramah didepan jamaah nya yang cukup banyak. Tampil dengan bahasa lugas, HBS dipuji oleh banyak orang karena berani bersuara termasuk menasihati Jenderal Dudung secara publik yang menyatakan Tuhan itu bukan orang Arab. Tak pelak, polemik ini semakin ramai ketika anak buah pak Dudung, ikut-ikutan mendatangi pesantren HBS. A. Fauzi namanya, yang tampil berseragam datang sambil memberi peringatan kepada HBS. Sontak, publik pun ramai kembali mempermasalahkan peran TNI AD ini, dan mengaitkannya juga dengan kasus KKB Papua. Hasilnya, HBS dikandangkan kembali deng