Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2008

SMASA Jember (SMA Satu Jember)

Saya berkesempatan mengenyam Sekolah Menengah Atas di SMU 1 Jember, yang katanya SMU favorit di Jember. Ada sedikit kebanggan bisa masuk kesana, karena saingan yang cukup tinggi. Awalnya, memang daya kompetisinya lumayan ketat, tetapi setelah menjalani proses belajar disana, saya pikir sama saja, tergantung kita yang melakukannya. Saya masuk di kelas 1.2, rata-rata mereka memang dari SMP jember yang juga favorit, karena saya dari daerah kecamatan maka saya pun sendirian yang berasal dari SMP ku, yang lainnya berpencar di kelas lain. Kebiasaan anak-anak Jember adalah suka "Gojlok", sehingga jika tidak kuat mental bisa dikerjain habis-habisan oleh temen-temen. Namun, dari bergaul dengan merekalah juga, mental menjadi lumayan kuat dan tentu saja suka ikutan gojlok jika ada kesempatan. Sudah 10 tahun lebih peristiwa itu. Kemarin tiba-tiba teman satu kelasku, menghubungi via email dari blog ku. Sungguh bermanfaat punya blog bisa ngelacak teman-teman lama. Namanya Wahyu Kurniawan,

Survey Ke Petani

Survey ke Petani Dengan 2 lembar pertanyaan kuisioner, saya pikir akan cepat mendapatkan sampel. Kunjungan ke malang, sejatinya dalam rangka survey ke petani. Dengan ditemani sahabatku, arif, saya segera mencari beberapa petani untuk dimintai jawaban dalam setiap pertanyaan di kuisioner. Foto 1. Survey ke Hadi sofyan Survey saya mulai sore hari, ketika para petani sudah selesai istrihatnya. Otomatis, saya harus ke rumah-rumah petani. Dalam menjawab kuisioner yang saya ajukan sebenarnya dalam waktu 10 menit saja sudah selesai. Yang membuat lama adalah minuman yang dikeluarkan oleh tuan rumah. Setiap singgah rumah, maka saya harus siap minum kopi atau teh. Jika berkunjung ke 10 rumah, ya bisa dapat 10 minuman. Inilah yang diluar dugaanku. Terlepas itu semua, kehidupan di pedesaan masih terasa penghormatan dan ramah tamahnya terhadap orang lain. Yang mungkin sudah jarang kita rasakan ketika hidup di kota. Petani, rata-rata mengeluhkan dua hal yaitu: 1. Masalah budidayanya dengan kelangkaa

63 Tahun: Mengapa Masih Begini?

Jika pemerintah sudah memberi subsidi pupuk Tetapi mengapa pupuk semakin langka dan harga naik? Tahun depan katanya alokasi subsidi pertanian 32 triliun Untuk apa saja ya? Lahan sawah masih sering kekeringan ketika kemarau dan kebanjiran ketika hujan katanya sudah ada program perbaikan sistem irigasi? kenapa masih banyak yang bocor Tahun ini katanya Indonesia swasembada beras Artinya, Indonesia ga mau lagi beli dari luar malah akan ngejual ke luar jangan-jangan ini hanya opini yang dihembuskan agar ekspor disetujui devisa tambah terus bagaimana jaminan pemerintah agar rakyat mampu beli beras? Pertanianku sayang bukan hanya ketersediaan pangan di dalam negeri yang dibutuhkan Tetapi kemampuan rakyat untuk membeli pangan itu Jika rakyat daya belinya tinggi barang dengan harga berapapun tidak menjadi masalah Namun, jika daya beli rakyat sangat rendah Harga berapapun akan sulit terbeli Liberalisasi...... musibah dan bencana abad ini liberalisasi bagaikan hukum rimba yang kuat yang menang si

Malang Kota Kenangan

Sejak tahun 1999, saya hijrah ke malang karena kuliah di Unibraw. Pada tahun 2006, saya pergi meninggalkan malang dan hijrah ke jakarta. Kemarin, tanggal 12 agustus 2008, saya berkesempatan ke daerah malang kembali selama dua hari. Banyak hal di masa lalu yang teringat kembali, diantaranya teringat sahabat-sahabat dan keluarga-keluarga malang yang telah menjadikanku sebagai bagian keluarganya. 1. Keluarga H. Syamsudin dan Hj. Sulistini Foto1.Arif Hidayat Sebuah keluarga dengan 3 orang anak: Mbak Hamidah, arif dan Dik Anik. Saya berkenalan dengan arif sejak kuliah. Kebetulan ia "terpaksa" jadi ketua angkatan agronomi karena ke "aremaannya". Ditambah, satu-satunya teman sekelas yang istiqomah dalam berorganisasi untuk kemaslahatan ummat. Arif Hidayat, nama lengkapnya, lahir di malang kurang lebih seminggu sebelum kelahiranku, pada bulan dan tahun yang sama. Anaknya sregep, ga "neko-neko", dan satu-satunya anak lelaki yang diharapkan mewarisi pertanian ortuny

Sosialisasi dan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Tanggal 8 agustus bertempat di Hotel Mercure Regency-Makasar adalah waktu diberlangsungkannya ujian sertifikasi keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah. Acara tersebut diadakan oleh Biro Keuangan dan Perlengkapan Sekretariat Jenderal Departemen Pertanian. Alhamdulillah, saya berkesempatan mengikuti acara tersebut walaupun kompetensi dan bidang kerja saya bukan disitu. Tantangan? Ya, ada tantangan tersendiri bagi saya untuk membuktikan bahwa jika sesuatu itu bisa dipelajari maka siapapun pasti bisa, tinggal butuh waktu. Tanpa pengalaman dan minimnya teori yang saya kuasai, maka saya harus ekstra keras untuk mempelajari Keppres No. 80 Tahun 2003 serta Perpres No. 8 Tahun 2006 tentang perubahan dari keppres tahun 2003 tersebut. Aneh, mengapa dalam setiap kesempatan yang say alami sering berada dalam situasi yang "kurang saya sukai". Sejak awal, saya sebenarnya tidak suka hal-hal yang berbau administrasi birokrasi, apalagi harus memperdalam mempelajari UU atau aturan pemerintah

Pantai Losari

6 Agustus 2008, saya berkesempatan bisa berkunjung ke Pantai Losari. Pantai ini terletak di sebelah Barat Kota Makasar. Pada saat itu saya berjalan di malam hari setelah isya'. Banyak muda-mudi tengah berasyik masyuk berduaan, tanpa rasa malu. Mungkin sudah terjadi perubahan zaman, dan menganggap tempat itu adalah tempat special berduaan memadu kasih. Konon, tidak jauh dari pantai di dekat Pelabuhan terkenal tempat mangkal para wanita tuna susila alias pelacur yang di pajang di etalase-etalase. Huh, wanita dijadikan layaknya barang jualan. Tapi, jangan kuatir, saya tidak pernah tertarik untuk melihat apalgi mendatangi tempat-tempat mesum tersebut. Sekedar tahu informasi saja. Karena biasanya para pengunjung yang menginap di hotel, jika ia kalangan dari "hidung belang" pasti salah satu tempat hiburan yang dicari adalah tempat mangkal wanita. Naudzubillah, kiamat sudah dekat. Ketika perzinaan merajalela! Di dekat pantai banyak penjual pisang epe. Salah satu penganan khas Ma

Ke Makasar Dengan Lion Air

Tanggal 6 Agustus jam 8.40 adalah jadwal penerbangan Lion Air ke Makasar. Maka, jam 8 pagi saya sudah di Bandara dan check in, ternyata jawaban petugasnnya "maaf pak, ada sedikit masalah pengaturan tempat duduk, sudah penuh karena ada pergantian pesawat, mohon Bapak tunggu dulu di ruang tunggu VIP, akan saya uruskan dan atur kembali tempat duduk, ini pasti ada kesalahan" Dengan berat hati saya pun menunggu, sambil baca koran Jakarta dan minum secangkir kopi yang disediakan diruang tersebut. Beberapa menit berlalu, petugas tidak kunjung datang, maka saya pun mulai resah, dan mencari manajer atau petugas pengaduan. Petugas awal yang melayani pun tak tampak batang hidungnya. Dengan sedikit geram dam mencoba menekan pihak petugas agar bisa dibereskan. Untungnya, teman saya sudah berada di pesawat dan menelpon bahwa masih ada satu kursi kosong. Dengan meminta petugas saya pun berlari agar tidak ngantri dan bisa cepat sampai ke pesawat. Alhamdulillah, akhirnya bisa berangkat juga

Propolis Diamond

Batuk yang menahun, setiap pergantian musim, pasti kambuh. Jika sudah kambuh kena air sedikit saja batuk keluar. Sungguh sangat menyiksa. Penyakit batuk ini kuderita sejak di Malang-Jatim. Jika sudah parah-parahnya, maka keluar malam pun tidak bisa kulakukan, karena tersiksa dengan batuk, segala aktifitas pasti terhambat. Kemarin, sebelum melakukan perjalanan agak jauh, aku mencari obat batuk kimia yang ada peringatannya "obat Keras", dengan harapan segera sembuh dan terhindar dari siksaan batuk di perjalanan yang tentu menggangu penumpang lain.Ternyata, batukku lumayan tertahan tetapi efeknya kepada syarafku, daerah kepala bagian belakangku terasa berat dan pusing. Perjalanan yang menyiksa diriku sendiri. Sepulang dari perjalanan, obat kimia tidak kulanjutkan. Karena kupikir batuk kambuhanku karena alergi saja, seperti diagnosis temenku yang seorang dokter. Batuk yang "menyiksaku" mendapat perhatian seorang teman yang mencoba menawariku obat segala macam penyakit s

Perjalananku dengan Lorena

Jum'at, 1 agustus 2008. Dengan kondisi badan yang kurang enak (flu dan batuk), perjalanan tetap kulanjutkan. Naik Bis Lorena dari Jakarta. Jam setengah tiga yang dijadwalkan, ternyata molor menjadi jam 6, itupun masih mogok di Lebak Bulus. Akhirnya Bis pun ditukar oleh pihak Lorena, berangkat lagi jam setengah 8 malam. Badanku semakin gak karuan rasanya, sambil menahan jengkel dalam hati karena keterlambatan dan gangguan di jalan. Beruntung, disebelah tempat dudukku seorang ibu paruh baya yang "cerewet" sehingga bisa mengalihkan kejengkelanku. Seorang ibu yang anak keduanya, tahun lahirnya sama denganku. Anak pertamanya di Jakarta, kerja di astra. Ia mendapat menantu dari sumbawa. Dengan teringat teori ESQ nya Arie Ginanjar, maka kubiarakan ibu tersebut bercerita tentang dirinya dan aku menjadi pendengar yang baik.Terbukalah bahwa Ibu itu kecewa dengan anak dan menantunya. "lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalang" pepatah yang kuingat untuk menggambar