Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2013

Mahar Politik yang Berpolemik

Pagi ini membaca berita " Selain ke PKS, Ilham Setor Rp 2,5 M ke Hanura " membuktikan bahwa mahar politik memang benar-benar telah menjadi praktik legal di partai manapun. Kritik terhadap pendanaan pemilu atau pilkada pernah dibahas oleh DOS, simpatisan partai yang membuat blog pkswatch. Bergesernya paradigma perjuangan Islam ke arah yang moderat dan prakmatis membuat partai-partai Islam yang di parlemen tak luput dari masalah-masalah korupsi, kolusi dan nepotisme di partai-partai nasionalis. Sistem politik demokrasi yang mahal menyeret parpol untuk mendanai kegiatan politik dari cara-cara yang tidak dibenarkan oleh syariat Islam semisal dengan memperjualbelikan wewenang berupa jabatan dan proyek-proyek pengadaan barang/jasa kepada para pengusaha (suap menyuap dan fee proyek). Hubungan pengusaha dan politisi tak ubahnya dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dan penghubungnya adalah para makelar seperti AF (Ahamd Fatonah) yang tengah menjadi terdakwa kasus suap daging impo

Andai Aku Pendendam Kemiskinan Dan Lemah Iman

Tulisan ini hanya imajiner saja, jika ada kesamaan cerita dengan realita hanya kebetulan saja. Pegawai di Pusat salah satu tambahan pendapatan adalah dengan perjalanan dinas ke daerah. Sesuai aturan yang berlaku maka dinas ini sepenuhnya dibiayai kantor mulai transportasi, penginapan, makan dan uang saku. Kesempatan ke daerah ini bisa digunakan untuk refreshing. Saya bayangkan, Tahapan rusaknya pegawai di pusat  mulai dari: 1. Setelah terbiasa menginap di hotel, lalu mencari hiburan (diajak senior yg sudah tebiasa) ke karaoke. 2. Upgrade hiburan karaoke dengan sistem paket yang menyediakan minuman keras dan teman wanita 3. Pergi ke cafe yang menyediakan minuman keras dan wanita 4. Pergi ke spa untuk pijat 5. Cari spa dan pijat plus (yang menyediakan wanita penghibur) Kegiatan hiburan diatas adalah bagian dari pengrusakan cara hidup pegawai yang sering perjalanan ke daerah, tentunya tidak semua pegawai yang melalui tahapan rusak tersebut, hanya orang-orang yang lemah imannya.

Meraih Mimpi dan Keinginan, Lagi!

Melihat blog ini, suda lama tak terawat dan update, jika in rumah mungkin sudah penuh sarang laba-laba dan kecoa nya. Mencoba menuliskan kembali apa yang tersirat. membaca tulisan-tulisan di file blog ini mengingatkanku peristiwa-peristiwa masa lalu dan kejadian apa saja yang melatarbelakangi tulisan tersebut. Tak kusangka, hari ini aku berdiri pada posisi sebuah mimpi di masa laluku. Dulu, aku bermimpi (cita-cita/keinginan kuat) untuk bisa merasakan kuliah di luar negeri, berani berbahasa inggris, dll. Sekarang, aku telah lulus dari universitas di Jepang sana. Ketika di Jepang, kuingin sekembalinya ke tanah air ingin berbagi ilmu dengan mengajar dan alhamdulillah itu pun sudah kesampaian sejak 2 minggu yang lalu, mengajar Ekonomi Islam. Kesulitan untuk mengajar ini karena ketidakpastian jam kerjaku (masuk jam 7.30, pulang seharusnya jam 16.00, seringnya pulang larut malam bahkan hingga menginap), membuat sulit mensinglronisasikan dengan jam mengajar. Tahun 2014 adalah kesempatan

Tentang Konspirasi Kemakmuran

Membaca laporan utama di majalah Tempo (22 September 2013) dan di majalah detik ( http://majalah.detik.com/?993301md ) tentang sepakterjang para konspirator kekuasaan dan kekayaan. Wow! adalah kesan pertama terhadap tulisan wartawan yang bisa mencari informasi hingga cukup mendalam (Ini waratawan apa intelelejen ya?). Terlepas dari itu semua, saya menilai tulisan tersebut juga membuka fakta-fakta yang tak terbantahkan (jadi ga perlu tabayyun apalgi menuduh fitnah). nama-nama dalam percakapan antara LHI dan Bunda sungguh semua ada faktanya di Kementan. Kongkalikong kekuasaan untuk meraih "kudeta" kemakmuran (baca:kudeta=mengambil kekuasaan dari orang-orang partai sebelumnya yang berkuasa menjadi milik partainya dlam hal wewenang dan kekayaan). Mengapa banyak pegawai di Kemnetan yang tidak mensangsikan konspirasi oknum partai dan para makelar jabatan? karena faktanya mudah terindra dan "di depan mata". Modus tawaran jabatan bukan hanya terjadi di kalangan elit

Beasiswa Pusbindiklatren BAPPENAS TAhun 2014

Pengumumannya silahkan klik  http://pusbindiklatren.bappenas.go.id/konten.php?nama=Berita&op=detail_berita&id=225 Beasiswa ini diikuti oleh PNS seluruh Indonesia. Biasanya PNS pusat hanya dijatah 5 % dengan kelulusan nilai TPA minimal 565. Tantangannya adalah bagaiman peserta memenangkan seleksi awal lulus TPA. Saran saya, setelah lolos seleksi administrasi dan siap mengikuti ujian TPA (Tes Potensi Akademik) plus TOEFL maka fokus dulu saja ke TPA. Muali mencari latihan soal-soal TPA yang bertebaran di dunia maya atau sisihkan uang saku untuk mebeli bukunya di toko buku. Latihan tiap hari dengan membiasakan diri menjawab soal-soal TPA secara benar dan dengan cepat. jangan terkecoh atau penasaran dengan soal-soal yang membutuhkan waktu lama untuk menjawabnya. jika ada soal yang sulit tinggal saja dulu (atau "tembak" saja jawabannya) karena waktu yang tersedia sangat terbatas sehingga rata-rata 1 soal haruslah dijawanb dalam waktu kurang dari satu menit. kelolosan