Tulisan ini hanya imajiner saja, jika ada kesamaan cerita dengan realita hanya kebetulan saja.
Pegawai di Pusat salah satu tambahan pendapatan adalah dengan perjalanan dinas ke daerah. Sesuai aturan yang berlaku maka dinas ini sepenuhnya dibiayai kantor mulai transportasi, penginapan, makan dan uang saku. Kesempatan ke daerah ini bisa digunakan untuk refreshing. Saya bayangkan, Tahapan rusaknya pegawai di pusat mulai dari:
1. Setelah terbiasa menginap di hotel, lalu mencari hiburan (diajak senior yg sudah tebiasa) ke karaoke.
2. Upgrade hiburan karaoke dengan sistem paket yang menyediakan minuman keras dan teman wanita
3. Pergi ke cafe yang menyediakan minuman keras dan wanita
4. Pergi ke spa untuk pijat
5. Cari spa dan pijat plus (yang menyediakan wanita penghibur)
Kegiatan hiburan diatas adalah bagian dari pengrusakan cara hidup pegawai yang sering perjalanan ke daerah, tentunya tidak semua pegawai yang melalui tahapan rusak tersebut, hanya orang-orang yang lemah imannya.
Pola hidup pun mulai berubah, seiring meningkatnya pendapatan tambahan. Pegawai diPusat lebih berpotensi konsumtif. Mulai berani menentukan konsumsi masa depan dengan mengambil kredit barang mewah dll.
Ketika beban konsumsi masa depan menumpuk dan mengandalkan dari tambahan pendapatan maka orang-orang seperti mudah terjebak dalam konspirasi kemakmuran dengan cara mark up dana, perjalanan fiktif, mengambil keuntungan dari dana ATK hingga kongkalikong dengan pengusaha untuk ambil pengadaan barang/jasa dengan nilai yang besar.
Keserakahan dan ketamakan manusia adalah bensin yang semakin menyulut untuk melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (bukan hanya keluarga tetapi juga kelompok atau partai).
Ada cara yang lebih cepat (shortcut) untuk mendapatkan jabatan dan kesejahteraan di dunia politik yang menghalalkan segala cara seperti kondisi sekarang ini. Bagi anda yang sudah terlanjur ketika mudanya tidak berkarir di karyawan (pegawai), bisa berkari di partai politik.
Jadilah kader partai yang "militan" dekat dengan petinggi partai, jika tidak bisa ambil bagian di tempat strategis partai maka jadilah orang terdekatnya. Ketika partai mendapat jatah kementerian atau institusi yang lain bisa meminta ke partai untuk menjadi pejabat. Jika itupun tidak bisa maka dengan rekomendasi partai mendaftarlah menjadi PNS dan minta penempatan di pusat.
Setelah masuk menjadi CPNS, maka ada waktu 2 tahun untuk semakin mendekat ke petinggi partai kalau perlu tetap menjadi pengurus di partai seperti menjadi bendahara nya dan lain2. Siapkan tempat jabatan yang strategis dan minta untuk diangkat di tempat tersebut ketika status sudah jadi PNS penuh. hanya dengan waktu 2 tahun sudah bisa menjadi eselon 4 (dengan syarat dan ketentuan partai yang berlaku).
Incar percepatan-percepatan untuk menuju ke eselon 3 dan seterusnya melalui partai yang berkuasa atau orang-orang lama yang berkuasa. Siapkan modal untuk memperkaya diri dan menyuap para penguasa agar bisa mendapatkan posisi yang strategis (terinspirasi sadapan KPK terhadap percakapan LHI dan Bunda Putri).
Mencari modal dengan cara memanfaatkan APBN dengan mark up dana atau kongkalikong dengan pengusaha, bisa juga bisnis informasi yang dijual ke pejabat daerah. Jika mengurusi urusan daerah yang berkenaan dengan uang, maka cara cepat mendapatkan uang adalah dengan "melayani" daerah dengan data dan bantuan admisnitrasi agar daerah tersebut bisa mendapatkan anggaran. Sebagai bentuk "terimakasih", daerah biasanya akan meng "iya"kan apapun yang diminta mulai dari bentuk hiburan karaoke hingga wanita dan yang terpenting adalah uang di dalam amplop atau map :).
Kesombongan akibat kerusakan moral dan ahlak semakin lengkap ketika bisa menjabat dengan cara yang tidak wajar, kaya dengan cepat tapi bukan dari babi ngepet (cuman nyedot anggaran saja) dan siapkan setoran yang banyak agar tetap dipercaya oleh partai sebagi salah satu sumber pendanaan partai (peluang untuk menjadi makelar proyek dan jabatan).
Cara-cara kotor seperti diatas hanya cocok untuk orang yang lemah imannya dan yang mempunyai dendam kemiskinan (orang yang imannya kuat seharusnya resah mengerjakan hal2 kotor tersebut meskipun demi dakwah).Dan bisa dibayangkan jika kemudian pejabat negara memperoleh jabatannya dari cara-cara seperti diatas, maka wajarlah kesejahteraan untuk rakyat hanya manis di mulutnya dan yang riil adalah kemakmuaran bagi dirinya, keluarganya dan kelompoknya.
Cukup sekian dulu cerita imajiner ini, terinspirasi dari Film India yang antagonis (pejabat negara yang korup).
Jika disekitar anda ada PNS yang cepat kaya dan cepat jadi pejabat jangan langsung curiga, bisa jadi dia kaya karena warisan orangtuanya :)
Pegawai di Pusat salah satu tambahan pendapatan adalah dengan perjalanan dinas ke daerah. Sesuai aturan yang berlaku maka dinas ini sepenuhnya dibiayai kantor mulai transportasi, penginapan, makan dan uang saku. Kesempatan ke daerah ini bisa digunakan untuk refreshing. Saya bayangkan, Tahapan rusaknya pegawai di pusat mulai dari:
1. Setelah terbiasa menginap di hotel, lalu mencari hiburan (diajak senior yg sudah tebiasa) ke karaoke.
2. Upgrade hiburan karaoke dengan sistem paket yang menyediakan minuman keras dan teman wanita
3. Pergi ke cafe yang menyediakan minuman keras dan wanita
4. Pergi ke spa untuk pijat
5. Cari spa dan pijat plus (yang menyediakan wanita penghibur)
Kegiatan hiburan diatas adalah bagian dari pengrusakan cara hidup pegawai yang sering perjalanan ke daerah, tentunya tidak semua pegawai yang melalui tahapan rusak tersebut, hanya orang-orang yang lemah imannya.
Pola hidup pun mulai berubah, seiring meningkatnya pendapatan tambahan. Pegawai diPusat lebih berpotensi konsumtif. Mulai berani menentukan konsumsi masa depan dengan mengambil kredit barang mewah dll.
Ketika beban konsumsi masa depan menumpuk dan mengandalkan dari tambahan pendapatan maka orang-orang seperti mudah terjebak dalam konspirasi kemakmuran dengan cara mark up dana, perjalanan fiktif, mengambil keuntungan dari dana ATK hingga kongkalikong dengan pengusaha untuk ambil pengadaan barang/jasa dengan nilai yang besar.
Keserakahan dan ketamakan manusia adalah bensin yang semakin menyulut untuk melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (bukan hanya keluarga tetapi juga kelompok atau partai).
Ada cara yang lebih cepat (shortcut) untuk mendapatkan jabatan dan kesejahteraan di dunia politik yang menghalalkan segala cara seperti kondisi sekarang ini. Bagi anda yang sudah terlanjur ketika mudanya tidak berkarir di karyawan (pegawai), bisa berkari di partai politik.
Jadilah kader partai yang "militan" dekat dengan petinggi partai, jika tidak bisa ambil bagian di tempat strategis partai maka jadilah orang terdekatnya. Ketika partai mendapat jatah kementerian atau institusi yang lain bisa meminta ke partai untuk menjadi pejabat. Jika itupun tidak bisa maka dengan rekomendasi partai mendaftarlah menjadi PNS dan minta penempatan di pusat.
Setelah masuk menjadi CPNS, maka ada waktu 2 tahun untuk semakin mendekat ke petinggi partai kalau perlu tetap menjadi pengurus di partai seperti menjadi bendahara nya dan lain2. Siapkan tempat jabatan yang strategis dan minta untuk diangkat di tempat tersebut ketika status sudah jadi PNS penuh. hanya dengan waktu 2 tahun sudah bisa menjadi eselon 4 (dengan syarat dan ketentuan partai yang berlaku).
Incar percepatan-percepatan untuk menuju ke eselon 3 dan seterusnya melalui partai yang berkuasa atau orang-orang lama yang berkuasa. Siapkan modal untuk memperkaya diri dan menyuap para penguasa agar bisa mendapatkan posisi yang strategis (terinspirasi sadapan KPK terhadap percakapan LHI dan Bunda Putri).
Mencari modal dengan cara memanfaatkan APBN dengan mark up dana atau kongkalikong dengan pengusaha, bisa juga bisnis informasi yang dijual ke pejabat daerah. Jika mengurusi urusan daerah yang berkenaan dengan uang, maka cara cepat mendapatkan uang adalah dengan "melayani" daerah dengan data dan bantuan admisnitrasi agar daerah tersebut bisa mendapatkan anggaran. Sebagai bentuk "terimakasih", daerah biasanya akan meng "iya"kan apapun yang diminta mulai dari bentuk hiburan karaoke hingga wanita dan yang terpenting adalah uang di dalam amplop atau map :).
Kesombongan akibat kerusakan moral dan ahlak semakin lengkap ketika bisa menjabat dengan cara yang tidak wajar, kaya dengan cepat tapi bukan dari babi ngepet (cuman nyedot anggaran saja) dan siapkan setoran yang banyak agar tetap dipercaya oleh partai sebagi salah satu sumber pendanaan partai (peluang untuk menjadi makelar proyek dan jabatan).
Cara-cara kotor seperti diatas hanya cocok untuk orang yang lemah imannya dan yang mempunyai dendam kemiskinan (orang yang imannya kuat seharusnya resah mengerjakan hal2 kotor tersebut meskipun demi dakwah).Dan bisa dibayangkan jika kemudian pejabat negara memperoleh jabatannya dari cara-cara seperti diatas, maka wajarlah kesejahteraan untuk rakyat hanya manis di mulutnya dan yang riil adalah kemakmuaran bagi dirinya, keluarganya dan kelompoknya.
Cukup sekian dulu cerita imajiner ini, terinspirasi dari Film India yang antagonis (pejabat negara yang korup).
Jika disekitar anda ada PNS yang cepat kaya dan cepat jadi pejabat jangan langsung curiga, bisa jadi dia kaya karena warisan orangtuanya :)
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!