Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2014

BERBAHAGIALAH ORANG YANG TERASING

BERBAHAGIALAH ORANG YANG TERASING* Oleh: Abu Athaya Al Jambary Rasulullah saw bersabda “Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah) Al ghuraba’ (orang-orang yang terasing) memiliki sifat diantaranya: 1. Reformis atau revolusioner Tidak diterapkan aturan Allah SWT   (syariat Islam) di segala lini kehidupan menjadikan manusia hidup dengan aturannya sendiri, kerusakan di lautan dan di daratan telah tampak akibat ulah-ulah manusia. Banyak manusia tidak tahu akan syariat Allah sehingga terbiasa dengan meninggalkan kewajiban dan menjalankan yang haram. Riba sudah menjadi nadi kehidupan ekonomi. Dalam mengatur rakyat (berpolitik) tidak lagi menggunakan siyasah syar’iyyah melainkan politik dagang sapi (transaksional). Halal dan haram bukan lagi standar dalam setiap perbuatan melainkan asas manfaat yang menjadi pilihannya. Pada kondisi

Meninggalkan Syubhat

Oleh: Hisyam Rusyda Sesungguhnya kebaikan adalah yang menenteramkan jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah yang membimbangkan hati dan yang tidak menenangkan jiwa. Sudahkan kita introspeksi diri   dari setiap harta yang kita punya, tiap jabatan yang diamanahkan dan dari tiap apa yang kita makan diperoleh dengan cara yang halal? Perkara yang halal itu jelas dan perkara yang haram itu jelas, diantara keduanya terdapat syubhat. Semoga kita dijauhkan dari perkara syubhat dan berani menjauhkan diri (menolak) hal-hal syubhat.    Rasulullah saw bersabda: “...Dan siapa yang terjerumus ke dalam syubhat, berarti dia telah terjerumus ke dalam perkara haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar tanah terlarang, maka kemungkinan besar binatangnya akan memasuki kawasan tersebut...” (Mutafaq ‘alaih)    Apakah dengan kemewahan dan jabatan yang mentereng akan selalu membahagiakan?. Bisa jadi karena syubhat inilah, meskipun seseorang berharta banyak dan mempunyai jabatan ya

Bertawakal

Oleh: Hisyam Rusyda Jika hati ini masih bergetar setiap disebut nama Allah tak perlu ragu akan nasib masa depan. Ketika setiap dibacakan ayat-ayat-Nya, semakin teguh imannya maka tak perlu kuatir akan rizkiNya. Ingatlah! kunci rizki Allah hanyalah tawakal kepadaNya. Tengoklah, bagaimana burung yang terbang di pagi hari dengan perut kosong dan kembali ke sarang dengan perut kenyang.  Jika Allah menjamin semua rizki mahluk Nya, mengapa kita masih takut miskin dan menggadaikan harga diri kepada mahluk hanya untuk mendapatkan harta dan kekuasaan yang sifatnya sementara?. Bukankah siapa saja yang bertawakal (berserah diri) kepada Allah, maka cukup baginya?. Cukuplah Allah, Dzat Yang Menjadi tempat menyerahkan segalanya (Al Wakiil). Hanya Allah yang mempunyai ilmu dan kemampuan yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan manusia,   yang mempunyai kasih, perhatian dan rasa sayang yang sempurna kepada manusia. Tidak ada lagi kekuatan lain melebihi kekuatan-Nya dan yang