Skip to main content

Bertawakal



Oleh: Hisyam Rusyda

Jika hati ini masih bergetar setiap disebut nama Allah tak perlu ragu akan nasib masa depan. Ketika setiap dibacakan ayat-ayat-Nya, semakin teguh imannya maka tak perlu kuatir akan rizkiNya.

Ingatlah! kunci rizki Allah hanyalah tawakal kepadaNya. Tengoklah, bagaimana burung yang terbang di pagi hari dengan perut kosong dan kembali ke sarang dengan perut kenyang. 

Jika Allah menjamin semua rizki mahluk Nya, mengapa kita masih takut miskin dan menggadaikan harga diri kepada mahluk hanya untuk mendapatkan harta dan kekuasaan yang sifatnya sementara?. Bukankah siapa saja yang bertawakal (berserah diri) kepada Allah, maka cukup baginya?. Cukuplah Allah, Dzat Yang Menjadi tempat menyerahkan segalanya (Al Wakiil).

Hanya Allah yang mempunyai ilmu dan kemampuan yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan manusia,  yang mempunyai kasih, perhatian dan rasa sayang yang sempurna kepada manusia. Tidak ada lagi kekuatan lain melebihi kekuatan-Nya dan yang bisa menandingi ilmu-Nya. 

Tiada daya dan kekuatan apapun kecuali daya dan kekuatan Allah. 

Ya Allah, jadikanlah tawakal kami secara sempurna sehingga rela atas apa yang diputuskan oleh-Mu. Ya Allah, gantikan rasa kuatir ini dengan kebulatan tekad bertawakal, jadikan pengorbanan dan rasa sakit karena mengikuti syariat-Mu menjadi kebahagian dan ketenteraman di dunia dan akhirat.

Wahai Rabb, anugerahkan kepada setiap mukmin kecukupan dalam setiap urusan karena bertawakal kepada-Mu sebagaimana janji-Mu “Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah pasti mencukupinya”. 

Ya Allah, sirnakan keraguan akan kepastian rizki-Mu dan gantilah menjadi keyakinan sebagaimana keyakinan kami akan terbit dan tenggelamnya matahari. Sirnakan dari kami rasa takut miskin, cinta harta (dunia) hingga menghilangkan akal sehat kami. Ya Allah, menangkanlah kami dari godaan setan yang terkutuk yang menawarkan kesenangan dunia semata hingga kami lupa akan aturan halal haram-Mu.

Kami berlindung kepada-Mu dari setiap keraguan akan kepastian rizki Mu. Hanya kepada Allah kami bertawakal dan jadikan rizki kami dari cara yang halal sebagaimana firman-Mu:
“Makanlah apa saja yang telah Kami berikan kepada kalian yang baik-baik (halal).” (QS. Al-Baqarah:57)

Comments

Popular posts from this blog

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...