Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Menuju Jepang, Selama Masih Pandemi, Amankah?

Persiapan untuk berangkat ke Jepang cukup melelahkan karena harus menyiapkan dokumen keberangkatan ditambah keterangan bebas covid-19. Jepang sangat ketat untuk memasukkan orang-orang dari negara lain ke negaranya. Proses mendapatkan visa tidak semudah sebelum covid. 1 Desember 2020 Salah satu persyaratan untuk masuk ke Jepang selain mendapatkan visa adalah surat keterangan bebas covid yang bisa diunduh di web kedutaan besar Jepang. Dan syaratnya pengambilan sample nya 72 jam maksimal dihitung dari jam kedatangan di Jepang. Siang itu, ada kesempatan tes swab gratis di kantor, sehingga tanpa berpikir panjang, ikut tes juga.  2 Desember 2020 Dengan passport dan visa sudah ditangan, tinggal tes swab ke RS agar afdol dan kurang dari 72 jam sampelnya. Ternyata, pengambilan sample swab drive thru itu lebih menyakitkan karena mungkin pengambilannya di mobil dan petugasnya tetap dengan pakaian APD yang pastinya sangat gerah. Siangnya, hasil swab tanggal 1 sudah keluar dengan hasil negatif.  3

Kembalinya Sholat di Masjid Hagia Sophia

Di tengah naiknya kasus corona di daerah jabodetabek, kucoba tuliskan sebuah cerita fenomenal kembalinya Hagia Sophia difungsikan kembali menjadi masjid. Jadi teringat bagaimana sejarahnya Kholifah Muhammad Al fatih menaklukan konstantinopel. Selain cerita tersebut, di bulan juli 2020 ini, tetiba Kemenag menghapuskan dua kata di kurikulum pendidikan agama, kata tersebut yaitu khilafah dan jihad.  Berfungsinya kembali Hagia Sophia ini mengingatkanku pada penaklukan Konstantinopel. Al Fatih mengepung Konstantinopel mulai 26 Rabiul Awal hingga bisa ditaklukkan pada hari Selasa 20 jumadul Ula 857 Hijriyah. Selama dua bulan, Al Fatih akhirnya memenangkan pertempuran dan sebagai ungkapan syukurnya, Al Fatih menuju gereja Hagia Sophia yang disitu tengah berkumpul rakyat dan para rahib. Al Fatih berjanji untuk menjamin keamanan kepada para rahib dan rakyat Byzantium yang telah ditaklukannya. Salah satu perintahnya juga untuk menjadi Hagia Sophia menjadi masjid. Berdasarkan catatan sejarah, Al

Mengatasi Kebosanan

Kembali ngeblog untuk mengisi kebosanan work from home. Saya menulis ini di kamar di depan laptop mungil di atas meja kecil ditemani suara hujan yang membuat damai dan sejuk kamarku. Sejak diberlakukan pembatasan sosial berskala besar, otomatis aktifitasku tak banyak diluar rumah. Bosan? itu pasti. Namun, dengan tetap berjalannya target pekerjaan dan munculnya kembali target pribadi, dinikmati saja. Sudah lebih dari sebulan kerja dirumah, belajar dirumah dan beribadah dirumah, membuatku banyak merubah manajemen waktu. Sekarang lebih banyak dengan keluarga. Keluar pun hanya ke tempat ibadah dan warung. Sesuatu yang baru, semua terkoneksi dengan internet. Rapat, pengajian, komunikasi dengan orang lain menggunakan video call.  Bertepatan dengan bulan Ramadhan, alhamdulillah masih bisa meningkatkan kapasitas diri dengan target hatam al Quran minimal 2x, menambah hafalan, upgrade english, membuat research proposal (mau phd nih ceritanya), dan memperbanya literasi. Outputnya ya kualitas bert

Hakikat Hidup

Usia kehidupan manusia sebagai bukti bahwa hidup ini tak kekal. Bagi seroang muslim, kehidupan sesungguhnya adalah kehidupan yang kekal setelah hidupnya di dunia. Jiwa seorang muslim tak pernah berhenti untuk berbuat kebaikan, hanya kematian yang menghentikan. Jikalau ditambah umurnya beberapa tahun, maka muslim kan terus menambah kebaikannya. Dua kebaikan yang kan terus dilakukan mukmin yaitu kebaikan yang telah/sedang dilakukan dan kebaikan yang akan dilakukan. Untuk itu, niat berbuat baik tak boleh dihentikan. Hingga suatu masa, kan ada era ketika kebaikan kan dipersulit dan kemaksiatan dipermudah. Begitulah mengapa orang-orang kafir diputuskan di neraka secara kekal karena mereka tak pernah berhenti dari kemaksiatan-kemaksiatan.  Teringat nasihat Ada Gym dalam sebuah acara ILC, tabiat orang jahat (pembohong) tak kan pernah bisa lepas dari kebohongan karena akan membuat kebohongan-kebohongan berikutnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Apalagi, jika pembohong tersebut menjadi pe