Skip to main content

Menuju Jepang, Selama Masih Pandemi, Amankah?

Persiapan untuk berangkat ke Jepang cukup melelahkan karena harus menyiapkan dokumen keberangkatan ditambah keterangan bebas covid-19. Jepang sangat ketat untuk memasukkan orang-orang dari negara lain ke negaranya. Proses mendapatkan visa tidak semudah sebelum covid.

1 Desember 2020

Salah satu persyaratan untuk masuk ke Jepang selain mendapatkan visa adalah surat keterangan bebas covid yang bisa diunduh di web kedutaan besar Jepang. Dan syaratnya pengambilan sample nya 72 jam maksimal dihitung dari jam kedatangan di Jepang. Siang itu, ada kesempatan tes swab gratis di kantor, sehingga tanpa berpikir panjang, ikut tes juga. 

2 Desember 2020

Dengan passport dan visa sudah ditangan, tinggal tes swab ke RS agar afdol dan kurang dari 72 jam sampelnya. Ternyata, pengambilan sample swab drive thru itu lebih menyakitkan karena mungkin pengambilannya di mobil dan petugasnya tetap dengan pakaian APD yang pastinya sangat gerah. Siangnya, hasil swab tanggal 1 sudah keluar dengan hasil negatif. 

3 Desember 2020

Hasil swab keluar dan harus ke RS lagi karena minta form khusus untuk ke Jepang tersebut, harus di tandatangani oleh dokter, nama dokternya jelas dan distempel. Akhirnya, semua dokumen lengkaplah sudah.

4 Desember

Penerbangan jam 6.20 pagi dari Bandara Soetta. Sangat mudah, ceknya seperti biasa, dan menunjukkan hasil swab. Di pesawat, penumpang terlihat jarang sehingga setiap penumpang bisa berjarak sesuai protokol kesehatan. Semua dianjurkan tetap memakai masker. Di pertengahan jalan, akan diberikan formulir dan kuisioner untuk masuk di imigrasi Jepang. Maka, siapkan data-data tentang nomor penerbangan, nomor paspor, alamat tinggal di Jepang dan selama di karantina mandiri, transportasi apa yang digunakan dari bandara menuju tempat tingal (karena bagi pendatang dilarang menggunkanan transportasi publik seperti kereta dan bus sebelum karantina selesai, sehingga yang tersedia hanyalah taksi). Beruntung, semuanya sudah diatur oleh pihak Jepang, sehingga untuk tinggal dan transportasi cukup aman.

Sesampainya di Narita, cukup sepi, jauh sekali dari gambaran sebelum covid yang sangat padat penumpang. Turun dari pesawat akan diarahkan ke beberapa meja petugas, untuk mengembalikan form yang sudah diisi di pesawat tadi. Semua diatur dengan tertib dan berjarak. Yang menarik kita diarahkan untuk tes saliva (air liur) untuk mengetahui positif/negatif covid. Tidak menyakitkan seperti swab yang harus dimasukkan ke hidung. Dan hasilnya sudah bisa dipastikan tidak sampai satu jam. Hasil saliva ku dinyatakan negatif, sehingga bisa langsung ke bagian imigrasi untuk dicek paspor, visa, hasil swab, dan sekaligus pembuatan residence card (ktp selama di jepang). Hanya 15 menit proses pembuatan residence card langsung jadi. Keluar dari bagian imigrasi, diarahkan ke pengambilan barang. Disini ada tes tas oleh anjing yang terlatih. Anjing tersebut akan mengendus-endus tas yang ada makanan dari daging dipastikan tidak bisa lolos dari anjing tersebut. Untungnya, tidak jadi bawa rendang. 

Akhirnya bisa keluar dari proses di Bandara dan sudah ditunggu penjemputan untuk ke tempat karantina, yang ternyata masih 1,5 jam perjalan dari bandara. Cukup melelahkan juga.Alhamdulillah, selamat sampai tujuan. 

Comments

Popular posts from this blog

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Teringat masa bebrapa waktu yang lalu. Dunia web dan blog, seolah sutu hal yang menakjubkan bagiku. Dan terbesit sebuah tanya? bagaiman ya kok bisa membuat web yang begitu bagus. Mungkinkah seorang tanpa dasar ilmu komputer atau IT bisa membuatnya. Seiring perkembngan dunia internet. Ilmu ngeweb dan ngeblog begitu banyak bergentayangan, sehingga mampu membantu orang-orang yang awam tentang dunia bahasa pemrograman menjadi begit mudah. Jika saja, saya berkata "Tidak" atau "Stop" setiap menemukan kesukaran maka ilmu yang saya dapat pun sebtas keputusasaan. namun berbeda setiap saya mendapati kesukran, untuk terus mencari jawabannya. Distulah letak kenikmatannya, yaitu ketika meneukan jawabannya. Yang awalnya begitu sulit, ketika kita mampu melewati kesulitan tersebut. Maka kemudahan dan senyuman yang akan terkembang. Dari proses pembelajaran ini, saya semakin yakin bahwa sunanhatullah harus dilakukan. Kepandaian bisa diperoleh dengan rajin belajar. Dan tiada pernah

Free domain dan web hosting

Buat webmu sendiri!. Anda yang suka berkreasi dengan web maka perlu mencoba untuk belajar terlebih dahulu dengan layanan gratis. ketika saya berselancar di dunia maya ini, kemudian ketemu dengan web hasil gratisan www.viladavid.co.cc yang sedang baru dibangun. usut punya usut ternyata web tersebut dibangun dengan gratisan semuanya mulai dari domain dan web hostingnya. Untuk domainnya bisa mendaftar ke co.cc, anda bisa tentukan nama domain (alamat web yang anda sukai) selama masih tersedia secara free, langsung ambil saja dan register. Untuk web hostingnya yang gratisan anda bisa baca penjelasan berbahasa inggris di bawah ini: If you wish to have a professional shared hosting quality in a free hosting package, come and host with 000webhost.com and experience the best service you can get absolutely free. Founded in December 2006, 000webhost.com has a trusted free hosting members base of over 60,000 members and still counting! Offering professional quality hosting, support, uptime a

Soekarno-Hatta International Airport closed due to heavy rain

Indonesia was forced to temporarily close its main international airport Friday because of poor visibility during torrential downpours, an official said. More than 60 planes were delayed or diverted. Forty-three flights were delayed and 21 diverted to other airports, Hariyanto said. Indonesia was pounded by rain late Thursday and early Friday, bringing traffic to a standstill in much of the capital, Jakarta. Citywide floods last occurred in February 2007 in Jakarta, much of which is below sea level. Environmentalists have blamed the flooding on garbage-clogged rivers, rampant overdevelopment and the deforestation of hills south of the city.