Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2021

Menulis Untuk Siapa?

Bila ditanya kan seperti itu, maka jelas saya jawab, blog ini untuk diri sendiri dulu. Standar tulisan adalah standar pribadi. Tempat mencurahkan isi pikiran dan catatan memori. Ketika ada suatu hari saya baca kembali maka akan mengembalikan pengetahuan. Selain itu, blog ini menjadi tempat latihan yang sangat mudah dan praktis. Banyak tulisan tercipta, ketika duduk di kereta, diantrian, atau sedang break dari kesibukan rutinitas. Saya percaya, setiap penulis itu adalah pembaca. Namun, tak semua pembaca yang berani untuk menulis. Banyak keraguan dan keengganan. Karena menulis pun butuh motif.  Melatih otot dan syaraf menulis butuh tahapan dan rutinitas sehingga bisa naik kelas. Setiap saat harus terlatih berpikir mencari ide untuk dituliskan. Ketika ada ide sedikit pun tak boleh dilepaskan. Langsung tuliskan.  Bila sebagai pemula, langsung minta sanjungan. Terlalu naif. Karena saya bukan anak pembesar dan tokoh berpengaruh. Saya hanya butuh latihan dan jam terbang.  Untuk saat ini, saya

Mengapa Saya Menulis?

Karena saya bukan anak pembesar atau tokoh berpengaruh. Menulis juga menjadi bukti perjalanan kehidupan. Bisa berbagi informasi dan pengetahuan. Setidaknya saya bisa mengukur perubahan diri dari tulisan.  Membaca setiap tulisan di blog ini seolah terbawa dalam pola perkembangan jaman dan pengaruh di kehidupan. Cara menulis dan merangkai kata, mengingatkan kepada karya tulisan yang pernah di baca. Saya akan tetap menulis, karena mengasyikkan. Bukan untuk belajar bagaimana tata cara menulis. Tapi, untuk belajar menulis ya dengan langsung menulis. Ada suatu keinginan kuat tuk jadi penulis. Syaratnya mudah, hanya dengan menulis. Prosesnya lah yang cukup berat. Penuh dengan latihan dan konsistensi. Terus menghasilkan tulisan. Sekalinya berhenti menulis, hanya menjauhkan dari keinginan. Tak ada yang bagus dengan cara instan. Semua ada proses. Semua ada waktunya. Bila mau bisa bersepeda, pingpong, badminton, dan apapun, pasti butuh pembelajaran yang rutin. Tanpa kepayahan, mustahil akan jadi

Derivasi Fiat Money, Ada Saja Ya?

Bagi yang belum tahu, sederhana nya Fiat Money itu uang yang tidak dijamin oleh sesuatu yang berharga, hanya legitimasi penguasa dan kesepakatan. Uang kertas misalnya. Rupiah yg digunakan di Indonesia begitu berharga bisa beli apapun di Indonesia, selama barang/jasanya dijual. Tidak demikian bila dibawa keluar wilayah kekuasaan ini Indonesia. Bisa tak berharga. Pernah, ketika di Jepang, membawa rupiah dan menukar nya di sana. Nilainya tidak sama dgn nilai tukar Yen di Indonesia. Sungguh tak berharga. Lebih baik bawa dollar atau Yen sekalian. Mengapa? Cerita nya panjang bisa satu mata kuliah makro ekonomi. Skip saja. Beberapa hari yang lalu, dikejutkan dengan ditangkap nya pendiri pasar muamalah dengan dinar dan dirham. Bagi yang ngerti ekonomi sebenarnya sungguh aneh. La wong bitcoin yang ga ada wujud nya saja boleh kok. Apalagi sekarang banyak nya institusi finance yang menyediakan wallet untuk transaksi. Yang ga nampak saja kalian boleh dan percaya. Apalagi yang tampak. Riil ekonomi.

Ciptakan Hobi Membaca

Membaca itu perlu dijadikan hobi, kebisaan dan kebiasaan. Coba lihat di negara maju. Target membaca buku, dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Tak heran, jika kita melihat kebiasaan yang berbeda dengan di Indonesia. Disinilah tantangannya. Bagaimana meniru kebiasaan yang baik, menambah ilmu dengan cinta baca. Kedepan, kita semua berharap ada revolusi pendidikan yang bisa menanamkan cinta baca. Sekarang, kita bisa memulainya dari diri sendiri. Teruskan dengan komunitas.  Di era digital ini, sangat mudah menemukan berbagai literatur dan bahan bacaan. Saya memulainya dengan buku bertema yang saya sukai, ada buku motivasi, agama, pertanian dan politik ekonomi. Saya memulai dari yang gratisan dengan join di grup telegram. Agar mudah di baca di gadget dan ukuran file kecil, saya suka file dot epub. Bisa di baca di Play booknya android dan IOS. Tiap hari, mulai melahap satu buku, setebal 100-300 halaman. Itu sangat mudah. Karena gadget tak jauh dari tangan, setiap hari berjam jam pegang gad

Global Positioning System (GPS) Kehidupan

  Global Positioning System (GPS) merupakan inovasi teknologi yang sudah banyak digunakan setiap orang untuk membantu mencapai tujuan perjalanannya. Dengan GPS, kita bisa mengetahui jalan mana saja yang akan kita lalui dan perkiraan berapa lama sampai di tujuan. Bahkan, GPS membantu kita memberikan informasi posisi kita apakah sudah sesuai (semakin) mendekati tujuan atau melenceng.   Begitupun seharusnya kita dalam menjalani hidup. Tujuan akhir kita ditentukan dengan kematian (ghaib=misteri) dengan keyakinan bahwa kita kan kembali kepada Yang Maha Kuasa, antara nikmat atau siksa. Tentu saja, kita semua pasti memilih balasan kenikmatan tiada tara dan dijauhkan dari siksaan celaka. Maka, mulailah gunakan GPS kehidupan anda. Tuliskan tujuan akhir hidup anda.   Aku ingin diridhoi Allah SWT dan dimasukkan kedalam indahnya jannah. Seorang ustadz, bercerita padaku maka ketika kita sudah berazzam untuk meminta Ridlo-Nya, tiada lain dengan menggunakan aturan main-Nya. Apalagi jika bukan peratu