Skip to main content

Ciptakan Hobi Membaca

Membaca itu perlu dijadikan hobi, kebisaan dan kebiasaan. Coba lihat di negara maju. Target membaca buku, dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Tak heran, jika kita melihat kebiasaan yang berbeda dengan di Indonesia. Disinilah tantangannya. Bagaimana meniru kebiasaan yang baik, menambah ilmu dengan cinta baca.
Kedepan, kita semua berharap ada revolusi pendidikan yang bisa menanamkan cinta baca. Sekarang, kita bisa memulainya dari diri sendiri. Teruskan dengan komunitas. 
Di era digital ini, sangat mudah menemukan berbagai literatur dan bahan bacaan. Saya memulainya dengan buku bertema yang saya sukai, ada buku motivasi, agama, pertanian dan politik ekonomi. Saya memulai dari yang gratisan dengan join di grup telegram. Agar mudah di baca di gadget dan ukuran file kecil, saya suka file dot epub. Bisa di baca di Play booknya android dan IOS.
Tiap hari, mulai melahap satu buku, setebal 100-300 halaman. Itu sangat mudah. Karena gadget tak jauh dari tangan, setiap hari berjam jam pegang gadget.
Tak puas rasanya, saya sangat "ngiler" melihat buku, dan berharap punya perpustakaan sendiri. Minimal, pernah baca buku karya penulis hebat. Sementara ini, saya masih suka pilih pengarang. Jika ada pengarang yang buku nya di review banyak orang dan direkomendasikan. Ini harus jadi sasaran dibaca.
Era digital sangat membantu dan pas banget dengan karakter ku. Simpel, tidak ribet dan bisa dimana saja. Kini, banyak muncul buku elektronik yang bisa didownload dengan cara berlangganan. Untuk yang satu ini, saya sedang coba produk dari Gramedia digital. Mumpung ada promo Ultahnya Gramedia. Paket premiumnya diskon 40%, bayar 51 ribu rupiah untuk sebulan. 
Tak mau rugi, saya cari buku yang sesuai passion tadi. Banyak buku yang menarik dan bisa kita baca. Sebulan bisa targetkan baca buku 15. Nah, ketika browsing inilah ternyata meski paket premium, tetap saja ada buku yang tidak bisa didownload dan harus bayar lagi. Kecewa? Sedikit sih. Tak berkecil hati, dari ribuan buku yang ada, masih bisa kita cari lagi. 
Ingat, karena hanya sebulan kontrak nya, maka maksimalkan. Dari hobi kenikmatan baru ini, membaca, saya jadi tahu, tak semua buku harus dibaca perkata/kalimat/paragraf. Bisa baca cepat dan paham artinya, karena memang baca ga usah pake mikir, seperti baca komik, cerita, kuliner, travel, dan fotografi. Beda jika membaca buku fiqh, hadits, ulumul quran, politik, ekonomi dan sejenisnya, kita harus enjoy melahap maksud maknanya dalam paragraf yang digunakan.
Sudah ada puluhan buku tersaji di gadget ku. Sudah beberapa buku terlahap. Ada yang berkesan, mungkin ini kan kubuat reviunya. Ada yg sepintas lewat. Bahkan lupa judul dan penulianya. Sekedar tahu saja.
Kenikmatan para pecinta ilmu dalam menyelami lautan bacaan, merupakan siksaan tersendiri awalnya. Sesudahnya, kan menghasilkan isi kepala yang berharga yaitu ilmu pengetahuan.
Jangan lupa, bacalah dengan nama Allah, pencipta alam semesta.

5 Februari 2021

Comments

Popular posts from this blog

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...