HIdup ini singkat.
Jadi berikanlah yang terbaik
Bagaimana Anda jalani hidup Anda selama ini?
Bagaimana jika Anda bisa lebih bahagia?
Bagaimana jika Anda bisa lebih sukses?
Bagaimana jika Anda bisa lebih dicintai?
Jika Anda bisa menjadi orang luar biasa
Kenapa Anda berhenti berusaha
dan puas jadi orang biasa?
Dalam hidup Anda,
Apa yang Anda inginkan?
Apa yang Anda banggakan?
Ketika jasad Anda telah berselimut tanah,
Bagaimana orang lain akan mengingat Anda?
Bagaimana jika sesungguhnya,
Anda ditakdirkan hidup lebih baik?
Kebanyakan orang tidak pernah tahu
Jadi,
hidup seperti apa yang anda pilih?
Tulisan diatas saya temukan di sebuah buku KUBIK LEADERSHIP Solusi Esensial Meraih Sukses dan Kemuliaan Hidup. Ketika aku berkunjung ke rumah teman(silaturahmi dan hiburan hati) kubaca beberapa halaman buku tersebut yang sungguh mengena. Kita sering mengalami suatu kondisi yang diluar harapan kita, bahkan kita "terpaksa" dalam situasi tersebut meskipun hati ini sangat berat. Semisal di dunia kerja yang jauh dari bidang kita yang kita sukai. Atau mendapati seorang sahabat yang kurang menyenangkan hati. Atau sebaliknya, kita mempunyai harapan yang terlalu tinggi dan kita sampai sekarang belum bisa mendapatkannya sehingga kita merasa putus asa.
Aku semakin tertarik membacanya karena kuteringat seorang sahabatku yang mempunyai harapan begitu mulia, namun belum kesampaian dan mungkin tidak akan pernah tercapai. Kita sering terjebak dalam berpikir "untuk memiliki" daripada "untuk menjadi". Ketika kita ingin memiliki maka kita cenderung ambisius yang bernilai nafsu. Tetapi berbeda jika kita berpikir "ingin menjadi" maka kita kan lebih mendedikasikan diri untuk selalu belajar dan berusaha.
Ambisi memiliki mengarahkan kepada ambisi nafsu hewani yang bisa-bisa melenakan kita dengan nikmatnya kehidupan dunia. Namun, hal inilah yang banyak terjadi di kehidupan kita dengan atau tanpa kita sadari. Ketika sesorang yang berambisi memiliki jabatan maka ia lupa cara apa yang seharusnya legal halal ditempuh. Ketika sesorang berambisi meraih cinta manusia, ia lupakan cara legal halal yang harus dilalui. Semuanya demi ambisi memiliki.
Berbeda halnya dengan ketika berpikir "ingin menjadi" maka tidak harus memiliki. memiliki adalah buah dari ketika kita berusaha untuk menjadi seperti yang diinginkan. Aku pun mulai tersadar, ternyata selama ini aku masih terjebak kepada mimpi-mimpi yang ingin kumiliki, bukan mimpi-mimpi yang ingin kujadikan.
Aku terlalu bermimpi dan berharap dengan sesuatu yang telah berlalu dan tidak mungkin kan kugapai, jika hal ini diteruskan hanyalah menghasilkan sebuah penyesalan tanpa berujung, bahkan bisa menjadi sebuah pengingkaran dan penghianatan.
Kita harus terus berusaha membangun mimpi-mimpi yang baru untuk diwujudkan yang realistis dan reasonable.
Jika kita bisa menjadi manusia luar biasa mengapa harus menjadi manusia biasa?
Namun, membuang mimpi yang pernah tertanam bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan. Ia bisa sirna, terkadang muncul kembali meskipun hanya dalam bentuk "mimpi".
Kita mesti bisa lalui dan jalani jalan yang telah kita pilih, suka atau tidak suka! karena jalan inilah kita sekarang berada, dan melalui jalan ini kita kan menuju mimpi-mimpi (cita-cita) kita. Insya Allah!
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!