Skip to main content

Tantanglah Seorang Te Agar Ia Bergerak

Ada yang menarik ketika mendapat kesempatan memimpin sekelompok kecil para planner yang senior-senior dengan berbagai karakter. Sebagai orang muda yang baru di tempat tersebut, saya harus belajar dan mengenal lingkungan. Tipe Te (thinking extrovert) membantunku untuk bisa membaca secara cepat pola kerja dan kerjasamanya.

Bulan kedua, ada anggota tim ku yang kecewa terhadap kepemimpinan dan manejerialku, padahal aku belum menerapkan apa-apa kecuali membaca situasi dan kondisi. Memang sih, zona nyaman mereka sedikit kuganggu. Tanpa mau mengenal diriku, sebagian meeka menghembuskan kekecewaan dan menyebar isu bahwa diriku tidak layak dan cemen. Salah seorang yang merasa paling bijak, seolah menjadi penasihat yang paling baik tanga sadar akan posisinya sendiri yang memprihatinkan. Banyak kenangan masa lalu yang diceritakan tentang kejayaan, seolah aku tak bisa apa-apa. Mereka belum tahu bahwa, aku seorang Te yang keras kepala dan menyukai kemenangan.

Konflik ini seolah energi baru bagiku, tantangan untuk menaklukan ego mereka agar tunduk dibawah "kuasa" ku, pemegang otoritas sebagai karakter seorang Te.

Kupelajari pola mereka "meremeh" kanku, dan kulakukan hal yang sama kepada mereka untuk meremehkan mereka. Tahu hasilnya? sekali lagi aku yang menang.
Semua mulai under control, terkoordinasi dan mengikuti arahan.

"25 orang saja pernah kupimpin, apalagi cuman 5 orang ini". Aku mulai susun bagaimana memanage mereka dan mengendalikannya. Hasilnya mulai terasa, timku paling bisa beregerak dan digerakkan.

Semarang, harus ada petualangan baru dengan tantangan baru. Apa yang harus kutaklukan?

Comments

Popular posts from this blog

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...