Syair 'Atikah ketika meratapi wafatnya Abdullah bin Abu Bakar, suami yang dicintainya karena Allah.
Aku bersumpah bahwa mataku
masih tetap membayangkan dirimu
dan tubuhku masih kusut karena bersedih ditinggalkanmu
Demi allah,aku belum pernah melihat seorang pemuda
yang lebih memelihara kesucian dirinya
dan lebih berani dan lebih tangguh
dalam medan pertempuran
Apabila tombak telah dihunusnya di medan peperangan
dia maju ke kancahnya menentang maut,
sehingga tombaknya merah penuh dengan darah
masih tetap membayangkan dirimu
dan tubuhku masih kusut karena bersedih ditinggalkanmu
Demi allah,aku belum pernah melihat seorang pemuda
yang lebih memelihara kesucian dirinya
dan lebih berani dan lebih tangguh
dalam medan pertempuran
Apabila tombak telah dihunusnya di medan peperangan
dia maju ke kancahnya menentang maut,
sehingga tombaknya merah penuh dengan darah
Setelah massa 'iddahnya 'Atikah pun dinikahi oleh Umar ibnu Khaththab.Setelah Umar wafat 'Atikah meratapinya dengan syair bait-bait:
Wahai mataku,
habiskanlah air matamu dan teruslah menangis
jangan pernah bosan
karena meratapi orang yang dermawan lagi mulia
Kematian telah merenggut pahlawanku,
seorang pendekar di medan peperangan
dan yang mempunyai inspirasi seruan iqomah
Katakanlah kepada orang-orang
yang miskin dan sengsara
matilah kalian semua, tiada lagi yang membelamu,
kini dia telah direnggut oleh kematian
habiskanlah air matamu dan teruslah menangis
jangan pernah bosan
karena meratapi orang yang dermawan lagi mulia
Kematian telah merenggut pahlawanku,
seorang pendekar di medan peperangan
dan yang mempunyai inspirasi seruan iqomah
Katakanlah kepada orang-orang
yang miskin dan sengsara
matilah kalian semua, tiada lagi yang membelamu,
kini dia telah direnggut oleh kematian
Setelah 'Atikah menyelesaikan massa 'iddahnya, ia dinikahi oleh Az-Zubair ibnul 'Awwam. Ketika Az-Zubair gugur, 'Atikah meratapinya melalui bait-bait syair:
Ibnu Jurmuz telah membokong
pendekar yang pemberani di hari peperangan,
padahal dia seorang yang pantang mundur
Hai 'Amr
seandainya kauingatkan dia ada yang membokong
tentulah kaujumpai dia bukan seorang yang gentar
maupun gemetar dalam membalas serangannya
Semoga ibumu kehilanganmu, jika engkau dapat menemukan orang seperti dia di masa lalumu
betapapun engkau datang dan pergi
di setiap pagi dan petang harimu
Sudah berapa banyak medan peperangan
yang diikutinya
dia tidak pernah mundur meskipun dicegah olehmu,
hai Ibnu Umul Farqad
Sesungguhnya Az-Zubair
adalah seorang yang benar-benar tangguh, jujur,
penyantun wataknya, lagi mulia penampilannya
pendekar yang pemberani di hari peperangan,
padahal dia seorang yang pantang mundur
Hai 'Amr
seandainya kauingatkan dia ada yang membokong
tentulah kaujumpai dia bukan seorang yang gentar
maupun gemetar dalam membalas serangannya
Semoga ibumu kehilanganmu, jika engkau dapat menemukan orang seperti dia di masa lalumu
betapapun engkau datang dan pergi
di setiap pagi dan petang harimu
Sudah berapa banyak medan peperangan
yang diikutinya
dia tidak pernah mundur meskipun dicegah olehmu,
hai Ibnu Umul Farqad
Sesungguhnya Az-Zubair
adalah seorang yang benar-benar tangguh, jujur,
penyantun wataknya, lagi mulia penampilannya
Setelah 'Atikah selesai dari masa 'iddahnya, ia dinikahi oleh 'Ali bin Abu Thalib, lalu 'Atikah berkata:"Sesungguhnya aku benar-benar khawatir bila engkau pun akan gugur karena terbunuh."
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!