Jika anda menjalankan rutinitas, maka anda sedang membangun kebiasaan. Kebiasaan membangun kenyamanan dan kenyamanan menghentikan anda dari kegelisahan, sedang tanpa kegelisahan, maka siapapun akan lalai. Siapa yang lalai akan terkena krisis. Rutinitas akan membentuk sebuah pola menuju sebuah kenyamanan dan akan sulit untuk merubah,sehingga Rutinitas menjadi sebuah musuh bagi perubahan?Benarkah? PERUBAHAN.Semua orang pasti menginginkan sebuah perubahan, perubahan yang lebih baik jelasnya.Bahkan tanpa disadari pun walaupun kita tidak menghendaki perubahan tetaplah semuanya akan berubah karena itu karakter sebuah kehidupan di dunia ini.
Saya tidak mau terjebak kepada keinginan perubahan tetapi hanya berangkat dari sebuah kegelisahan terhadap diri yang belum mampu kedalam sebuah idealitas lingkungan dan harapan.Saya ingin mengembalikan semuanya kepada sebuah keyakinan bahwa diri ini adalah seorang hamba yang bertugas untuk ibadah maka menjalankan segala aturannya adalah bentuk ibadah dan harapan yang harus terus ada.Dari pemikiran ini maka jelas saya akan gelisah ketika melihat diri, keluarga atau lingkungan tidak sesuai dengan harapan menjadi hamba Allah yang baik.Tentu saya akan gelisah ketika saya menjalani rutinitas yang jauh dari nilai ketaatan.Tetapi bagaimana jika rutinitas itu adalah sebuah ketaatan, atau yang saya sebut "istiqomah",yang senantiasa kita lakukan terus menerus dan bahkan tidak boleh berhenti.
Yang menjadi musuh perubahan adalah rutinitas yang jauh dari harapan perubahan itu.Rutinitas kita sholat, mencari nafkah, puasa, silaturahmi, berdakwah, belajar, rekreasi, menulis, dll adalah suatu aktifitas yang harus dilakukan secara rutin karena berniali sesuai misi kita yaitu ibadurrahman.
Memang ketika manusia itu berbicara materi (kekayaan), maka tiada akan pernah puasnya, sudah punya satu bukit emas masih akan mencari bukit yang lain, nilai perlombaannya salah dan arah perubahannya juga salah.
Maka untuk mengadakan perubahan diperlukan:
1. Kesadaran diri bahwa kita ini adalah hamba Allah yang wajib beribadah dalam segala perbuatan.
2. Berani meninggalkan kemaksiatan yang menjadi zona nyaman selama ini.
3. Berani memulai aktivitas yang bernilai ibadah: sholat, puasa, silaturahmi, kerja yang halal,taat kepada orang tua, belajar ilmu agama dan lain sebagainya.
4. Berani meninggalkan tempat-tempat zona nyaman kemaksiatan.
5. mengingat mati sebagai pengahancur segala kenikmatan hidup,dan menjadikan kematian sebagai gerbang hidup keabadian.
Lakukan sekarang juga,rubah rutinitas yang bernilai kemaksiatan pindahkan menjadi ke zona ketaatan. semua aktivitas yang bernilai ketaatan kepada Allah membutuhkan rutinitas hingga menjadi kebiasaan. Lakukan dari hal yang bisa kita lakukan seperti sholat berjamaah di masjid. Niscaya kita akan menjadi orang yang berkarakter sesuai tuntutan agama kita.
Selamat Mencoba!
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!