Skip to main content

[free ebook] Menyatukan Pemikiran Dan Perasaan

Resensi buku (ebook) kali ini, saya ketengahkan bukunya MR Kurnia yang berjudul MENYATUKAN PIKIRAN DAN PERASAAN. Buku yang diterbitkan oleh Al Azhar Press pada tahun 2003 di bulan mei ini tidak cukup tebal (hanya 9 halaman dalam bentuk ebook). Tidak sampai setengah jam bisa membaca nya dengan cermat dan memahami isinya.

Buku ini memaparkan tentang pentingnya penyatuan antara pemikiran yang diemban dengan perasaan yang dirasakan. Di kehidupan sehari-hari termasuk dunia aktivis dakwah, terkadang masih terjadi split antara pemikiran dan perasaan. sudah tahu hukum Islam tentang perbuatan atau benda namun perasaan terkadang masih belum bisa menerimanya sehingga berpengaruh terhadap sikap dan prilaku.

Contoh nyata kejadian tempo dulu yang diabadikan dalam Al Qur'an.
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu
benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (TQS. Al-Baqarah [2]:216).

Secara pemikiran sebagai seorang muslim tentu akan taat terhadap perintah Allah, namun tidak dipungkiri bahwa perasaan manusia ini "menolak" untuk berperang meski di jalan Allah. Oleh karena itu, perasaan tidak dibenarkan menjadikan standart baik dan buruk bagi setiap sikap dan perbuatan manusia. Jika Allah dan RasulNya sudah menetapkan hukumnya bagi kita semua, maka yakinlah itu adalah yang terbaik dan perasaan kita pun meridhoi. Kita akan resah jika ada fakta yang tidak sesuai dengan fikroh (pemikiran) Islam.

Rasulullah saw menyatakan bahwa tolok ukur yang harus digunakan dalam
memunculkan perasaan di dalam diri adalah hukum syara yang dibawa olehnya.
Tegas sekali beliau menyatakan:
“Tidak beriman seseorang diantara kalian sehingga hawa nafsunya tunduk kepada apa yang aku bawa”. (Hadits Hasan Shahih, an-Nawawi meriwayatkannya dalam kitab al-Hujjah dengan sanad shahih dari Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash’).

Penulis menegaskan kembali pentingnya dan harusnya penyatuan antara pemikiran dan perasaan. Untuk dapat menyatukan antara pikiran atas dasar Islam dengan sikap ridlo-benci dan senang-sedih perlu dilakukan beberapa hal berikut:
a. Pelajari Tsaqofah Islam secara mendalam hingga dipahami hakikatnya dengan pemahaman yang benar.
b. Yakini apa yang dipelajari tentang Islam sebagai wahyu; lalu jadikan pegangan hidup dan tolok ukur benar-salah, baik-buruk, terpuji-tercela.
c. Laksanakan apa yang dipahami dan diyakini tersebut. Cek setiap perbuatan dan sikap, sudah menyatu antara pikiran dan perasaan Islam, ataukah belum. Bila sudah, segeralah bersyukur agar diberikan kemudahan untuk taat berikutnya. Namun bila belum, istighfar lah saat itu juga, perbaikilah dan selalulah memohon kepada Allah swt untuk diberikan kemampuan menyatukan pikiran dan perasaan atas dasar Islam.
d. Dakwahkanlah apa yang telah dipahami dan diyakini tersebut. Semakin seseorang terikat pada dakwah, ia aka semakin dapat menyatukan pikiran dan perasaan secara harmonis. Insya Alloh.

Buku ini layak dimiliki dan dibaca. Cara penyampaian dengan bahasa yang lugas dan sederhana mampu menyampaikan dan membuat pembaca mudah untuk mengerti. Kesukaan saya membaca dari tulisan MR Kurnia adalah pengemasan materinya dengan bahasa yang menyentuh perasaan dan mudah memahaminya dengan contoh-contoh yang sederhana dan keseharian.

Selamat membaca!


Comments

Popular posts from this blog

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Teringat masa bebrapa waktu yang lalu. Dunia web dan blog, seolah sutu hal yang menakjubkan bagiku. Dan terbesit sebuah tanya? bagaiman ya kok bisa membuat web yang begitu bagus. Mungkinkah seorang tanpa dasar ilmu komputer atau IT bisa membuatnya. Seiring perkembngan dunia internet. Ilmu ngeweb dan ngeblog begitu banyak bergentayangan, sehingga mampu membantu orang-orang yang awam tentang dunia bahasa pemrograman menjadi begit mudah. Jika saja, saya berkata "Tidak" atau "Stop" setiap menemukan kesukaran maka ilmu yang saya dapat pun sebtas keputusasaan. namun berbeda setiap saya mendapati kesukran, untuk terus mencari jawabannya. Distulah letak kenikmatannya, yaitu ketika meneukan jawabannya. Yang awalnya begitu sulit, ketika kita mampu melewati kesulitan tersebut. Maka kemudahan dan senyuman yang akan terkembang. Dari proses pembelajaran ini, saya semakin yakin bahwa sunanhatullah harus dilakukan. Kepandaian bisa diperoleh dengan rajin belajar. Dan tiada pernah ...

Free domain dan web hosting

Buat webmu sendiri!. Anda yang suka berkreasi dengan web maka perlu mencoba untuk belajar terlebih dahulu dengan layanan gratis. ketika saya berselancar di dunia maya ini, kemudian ketemu dengan web hasil gratisan www.viladavid.co.cc yang sedang baru dibangun. usut punya usut ternyata web tersebut dibangun dengan gratisan semuanya mulai dari domain dan web hostingnya. Untuk domainnya bisa mendaftar ke co.cc, anda bisa tentukan nama domain (alamat web yang anda sukai) selama masih tersedia secara free, langsung ambil saja dan register. Untuk web hostingnya yang gratisan anda bisa baca penjelasan berbahasa inggris di bawah ini: If you wish to have a professional shared hosting quality in a free hosting package, come and host with 000webhost.com and experience the best service you can get absolutely free. Founded in December 2006, 000webhost.com has a trusted free hosting members base of over 60,000 members and still counting! Offering professional quality hosting, support, uptime a...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...