Hari ini, buzzer menaikkan tagar #KetumDemokratMoeldoko. Sepertinya cerita "kudeta" partai Demokrat masih berlanjut. Sejak awal, peta politik memang dinamis. Namun, kini mau di harmoniskan atau diminimalisir adanya oposisi. Partai Demokrat menjadi salah satu ganjalan, karena SBY dan partai demokratnya masih ambigu, kadang pilih ditengah, kadang tak memihak, cari aman.
Perhitungan politik kedepan, jika Partai Demokrat bisa dikuasai maka perlememen bisa dimenangkan secara mutlak. Agenda politik untuk berkuasa akan lebih mudah dijalankan. Itulah perhitungan kekuasaan. Bila pun harus ada konflik dan yang dikorbankan, dianggap sebagai sebuah hal biasa.
Partai demokrat, SBY dan AHY tentu saja tidak tinggal diam, pasti melakukan perlawanan dan pergerakan. Politik akan selalu gaduh.
Terus terang, sebagai rakyat biasa, apa yang terjadi dalam isu yang diusung partai politik tak pernah seirama dengan agenda rakyat. Tak begitu banyak yang peduli. Hanya menonton kegaduhan perebutan kekuasaan. Rakyat kebanyakan memikirkan kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan keamanan.
Sejak lama, rakyat butuh wakil dan penguasa yang sefrekuensi agendanya dengan apa yang dibutuhkan rakyat.
Entah sampai kapan kegaduhan ini terus berlangsung. Mungkin sebagai hiburan sesaat, karena ada orang yang merasa selalu miskin meskipun harta dan tahtanya melimpah.
Setidaknya, akan selalu ada pekerjaan untuk buzzer, yang membutuhkan kegaduhan dan pertikaian. Buzzer akan bahagia jika mendapat peluang pekerjaan untuk membuat opini meski dengan fitnahan dan adu domba. Sukanya rame dan bertikai.
Efeknya, rakyat semakin cerdas. Tak percaya apa yang dikatakan buzzer, dan sebaliknya akan membela siapa atau apa yang dimusuhi para buzzer.
Sampe kapan ya?
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!