Skip to main content

Matinya Empati Penguasa? Belajarlah dari Khulafaur Rasyidin

Hari ini #MatinyaEmpatiPenguasa trending di Twitter. Hal ini terkait dengan naiknya harta kekayaan pejabat negara yang melimpah ruah dan fantastisnya anggaran yang diterima wakil rakyat berdasarkan pengakuan Krisdayanti. Disisi yang lain, kehidupan orang miskin di Indonesia sangat memprihatikan. Banyak orang tak mampu mengakses makan, sandang dan papan. Menyedihkan. Gap antara tuan kaya dan orang papa, bak langit dan bumi.
Trending juga, Umar bin Khattab, salah satu Khulafaur Rasyidin yang hidupnya sangat berempati pada rakyat nya. Hal ini juga diteruskan oleh cicitnya, Khalifah Umar bin Abdul Azis, yang memilih hidup bersahaja dengan tunjangan negara secukupnya untuk hidup saja, namun semuanya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyatnya.
Sangat disayangkan, sosok Umar ini, hanya dijadikan kampanye ketika pilpres atau pilkada. Selebihnya, tak ada yang menyerupai bahkan keinginan untuk menirunya.
Umar bisa berempati pada rakyat karena itu tuntutan syariat. Umar paling takut ketika ada kewajiban dari Tuhannya yang tidak tertunaikan.
Spirit inilah yang membuat empati penguasa itu ada, kita menyebutnya ketaqwaan. Tanpa ini, sulit menemukan sosok penguasa yang bisa berempati. Karena pada Tuhan Sang Pencipta saja tidak takut, apalagi pada manusi.
Memang, fitrah manusia diciptakan memiliki sifat serakah, tamak pada harta dan kuasa, namun itu semua bisa dikendalikan oleh aturan main Tuhan (syariat). Untuk itu, semakin jauh manusia dari syariatNya, dipastikan semakin serakah, bagitulah sebaliknya.
Semoga ada kesadaran dalam kehidupan yang semakin edan ini.

Comments

Popular posts from this blog

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...