Menentukan tujuan menulis itu penting. Apakah itu untuk tujuan organisasi/institusi/lembaga atau untuk personal branding. Bila untuk personal, kita bisa memberikan sentuhan rasa yang lebih spesifik dan kontennya bisa banyak hal tentang yang kita sukai seperti hobi dll. Berbeda halnya untuk institusi maka perlu diperhatikan baik-baik mengenai konten, konteks dan audien pembacanya.
Disinilah posisi penulis harus mengerti tujuan dari menulis di sosmed. Sudah banyak korban bagaimana admin sosmed instansi karena lupa mengganti ke akun pribadinya sehingga akun institusi berisi konten personal.
Apabila anda menjadi admin organisasi maka perhatikanlah konten yang perlu diunggah. Apakah itu sebuah pengumuman, instruksi, penjelasan dengan sasaran internal atau eksternal. Setelah itu menentukan apakah diunggah di web, FB atau sosmed lainnya.
Maka, sekali lagi diperlukan kejelian dan ketepatan dalam menentukan tujuan dan konteks lalu menetapkan metode penulisan apakah dengan feature story, Q&A, dll.
Setelah itu, pikirkan lah dalam penentuan konteks tentang pihak pembaca. Apa saja yang ingin anda beritahukan kepada mereka, dan apa saja yang mereka ingin ketahui dan mau membaca. Disinilah seninya menulis di sosmed.
Ingat: tujuan, konteks dan konten. Silahkan dicoba.
Selamat menulis.
Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!