Skip to main content

Jerman Kalah dengan Meksiko, Bola itu Bundar Bung

Membahas kekalahan Jerman atas Meksiko. Bila anda menyaksikan pertandingan tersebut maka pasti setuju jika Jerman layak kalah. Serangan yang monoton dan mudah dibaca menjadi pola yang membosankan. Berbeda dengan Meksiko, sungguh ciamik memanfaatkan serangan balik bahkan koordinasi nya lebih rapi.

Kecewa melihat tim Jerman yang tidak menunjukkan kualitas nya. Entah apa sebabnya, pemain-pemain bintang terlihat sudah menua tanpa daya dobrak yang mendebarkan musuh. Hanya Kroos yang bisa kusebut bintang nya masih bersinar yang sangat terlihat berjibaku dan menciptakan peluang. Meskipun, permainan ini adalah permainan tim, tidak dipungkiri pengaruh personal dalam tim bisa dirasakan.

Meksiko layak menang, pola permainan lebih atraktif dan ngotot atau ngeyel untuk meraih kemenangan. Disinilah filosofi bola itu bundar. Bisa membolak-balik an prediksi para pengamat yang hanya pintar berkomentar.

Pelajaran yang bisa diambil, tim bisa kuat dan menang jika persiapan nya lebih matang dan kompak. Sedangkan tim yang pernah juara biasanya merasa sudah cukup dengan kekuatannya dan cenderung meremehkan lawan. Ego-ego pemain juara lebih sulit disatukan daripada tim-tim yang ingin juara. Namun, apapun itu dalam tim sepakbola yang penting menghibur dan membuat deg-degan karena serangan-serangan berbahaya nya. Maka, saya sangat terhibur dengan pertandingan tersebut karena jual beli serangan. Pertahanan terbaik adalah menyerang.

Apabila ada tim yang menyukai bertahan dan kalahan, sudah pasti itu bukan tim favorit ku. Begitu pun pelatih-pelatih yang menyukai pola bertahan dan mengandalkan serangan balik maka kupastikan ku tak menyukai timnya. Untuk Jerman dan Meksiko merupakan tim-tim dengan kualitas serangan yang aduhai. Layak untuk dijagokan kedua-duanya.

Comments

Popular posts from this blog

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...