Skip to main content

Esai?

Esai didefinisikan prosa singkat tentang subyek tertentu biasanya berisi analisis, spekulatif atau interpretasi dari penulis dengan ditunjang dengan literasi. Itulah esai. Namun, seberapa singkat? Apa subyek tertentu nya? Apa analisis, spekulatif atau interpretasi?

Singkatnya, tidak ada ukuran pasti seberapa singkat dan tema apa saja yang ditulis. Sehingga beberapa indikator dalam esai yang harus ada yaitu:
1. Paragraf pendahuluan yang berisikan thesis statement
2. Body paragraph, berisi data dan argumentasi pendukung dari tema dan thesis yang ditulis di paragraf pendahuluan.
3. Kesimpulan, tentang jawaban dari thesis statement setelah dijelaskan di body paragraph dengan argumentasi yang meyakinkan.
4. Bibliography dari rujukan yang digunakan di esai, agar tidak dianggap plagiat.

Konon, Montaigne (filsuf Perancis) yang mengawali menulis tentang esai dalam bukunya Essais yang berarti usaha, di tahu 1580 M. Lalu, Sir Francis Bacon mempopulerkan nya di Inggris pada tahun 1600an, dengan judul Essay.
Di Indonesia, siapa yang tak kenal HB Jassin, pengarang Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai di tahun 1985.
Dipikir-pikir, esai ini emang kultur berpikir kaum Eropa (western) yang terkenal logis sehingga ketika membahas sesuatu dimulai dari latar belakang dan thesis dan dicari jawabannya menggunakan data dan pendapat orang lain, barulah disimpulkan penulis memilih jawaban yang mana.
Sangat berbeda dengan budaya orang yang suka berpikir "pokoke" yang kadang tidak bisa dinalar dan dibangun argumentasi nya.

Terbiasa menulis esai akan merubah cara atau metode berpikir dari suatu masalah. Cobalah!

Comments

Popular posts from this blog

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Teringat masa bebrapa waktu yang lalu. Dunia web dan blog, seolah sutu hal yang menakjubkan bagiku. Dan terbesit sebuah tanya? bagaiman ya kok bisa membuat web yang begitu bagus. Mungkinkah seorang tanpa dasar ilmu komputer atau IT bisa membuatnya. Seiring perkembngan dunia internet. Ilmu ngeweb dan ngeblog begitu banyak bergentayangan, sehingga mampu membantu orang-orang yang awam tentang dunia bahasa pemrograman menjadi begit mudah. Jika saja, saya berkata "Tidak" atau "Stop" setiap menemukan kesukaran maka ilmu yang saya dapat pun sebtas keputusasaan. namun berbeda setiap saya mendapati kesukran, untuk terus mencari jawabannya. Distulah letak kenikmatannya, yaitu ketika meneukan jawabannya. Yang awalnya begitu sulit, ketika kita mampu melewati kesulitan tersebut. Maka kemudahan dan senyuman yang akan terkembang. Dari proses pembelajaran ini, saya semakin yakin bahwa sunanhatullah harus dilakukan. Kepandaian bisa diperoleh dengan rajin belajar. Dan tiada pernah

Soekarno-Hatta International Airport closed due to heavy rain

Indonesia was forced to temporarily close its main international airport Friday because of poor visibility during torrential downpours, an official said. More than 60 planes were delayed or diverted. Forty-three flights were delayed and 21 diverted to other airports, Hariyanto said. Indonesia was pounded by rain late Thursday and early Friday, bringing traffic to a standstill in much of the capital, Jakarta. Citywide floods last occurred in February 2007 in Jakarta, much of which is below sea level. Environmentalists have blamed the flooding on garbage-clogged rivers, rampant overdevelopment and the deforestation of hills south of the city.

Perubahan vs Status Quo

 Beberapa bulan kedepan, publik akan disuguhkan pada wacana perubahan dan statua quo. Proses suksesi kepemimpinan politik dan kekuasaan sedang berebut wacana publik untuk meyakinkan pemilih agar bisa mendukung dengan memberikan pilihan suaranya kepada para jagoannya. Sementara ini, ada tiga kandidat yang jelas-jelas siap maju melalui kendaraan partai politik: Anies Baswedan, Prabowo dan Ganjar.  Posisi Anies didukung oleh tiga parpol: Nasdem, PKS, dan Demokrat. Prabowo didukung oleh Gerindra dan PKB. Dan, Ganjar didukung oleh PDIP dan PPP. Menariknya, hanya Anies yang mengusung perubahan sedangkan Prabowo dan Ganjar memilih melanjutkan status quo.  Menariknya, bila melihat dan memetakan kondisi masyarakat di Indonesia.  Tokoh-tokoh politik dan penggerak seolah terpecah naya pada dua posisi: oposisi atau koalisi. Oposisi didefiniskan sebagai pihak-pihak yang tidak puas terhapad penguasa dan koalisi adalah mitra berkuasa penguasa.  Dua tawaran ini baik perubahan dan status quo akan cukup