Skip to main content

Your job is not Your Career

Sering kita terjebak kepada rutinitas pekerjaan yang membosankan hingga kita tak tahu arah kemana tujuan pekerjaan itu sendiri. Kita tidak bisa lepas dari “kenikmatan” rutinitas yang membunuh kreatifitas.Itulah comfort zone yang menghilangkan arah karir kita.

Saking enaknya rutinitas tersebut, kita menjadi orang paling mahir tanpa berpikir dalam mengerjakannya. Datang ke kantor, lakukan kerjaan sebagaimana biasanya hingga jam istiraht dan pulang tiba.Tak ada yang menarik lagi kecuali berharap ada tambahan honor atau gaji ke-13.

Perlu kita bertanya pada diri, benarkah kita enjoy mengerjakan apa yang selama ini kita kerjakan sehingga selalu menumbuhkan kecintaan dan kerinduan. Atau hanya merasa tak ada pilihan lain karena bisanya hanya itu yang dilakukan. Tak ada passion!

Disinilah, perlunya memilih karir sesuai dengan passion. Dimana selalu terbesit motivasi baru dan semangat untuk meraih capaian yang lebih baik. Ada suka cita dalam mengerjakan dan perbaikan. Ada haru nestapa dalam proses evaluasi capaian, dan yang pasti selalu ada action baru untuk meraih yang terbaik, lebih baik dari hasil yang kemarin.

Kenalilah tujuan atau goals dalam pekerjaan anda. Maka, disitulah kunci tantangan. Tanpa tantangan, jangan berharap ada gairah baru dalam bekerja.

Kegembiraan dan kesediahan akan selaras dengan usaha dan hasil yang dicapai. Ada kecewa dan hati berbunga dalam setiapa kegagalan dan keberhasilan. Mulailah menata karir dengan apa yang kita cintai untuk menghasilkan karya.

Jangan kuatirkan your job, karena tanpamu pasti ada yang akan mengerjakannya dan menyelesaikan your job. Tapi beda dengan your career!. Jika kita tidak memulainya sekrang maka tidak akan ada kenaikan tingkat dengan capaian yang lebih tinggi, dengan bertambahnya kedewasaan dan skill.

Sungguh beruntung orang-orang yang hari ini lebih baik dari kemarin.

Bogor, 7 Ramadhan 1438 H.

Popular posts from this blog

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...