Sering kita terjebak kepada rutinitas pekerjaan yang membosankan hingga kita tak tahu arah kemana tujuan pekerjaan itu sendiri. Kita tidak bisa lepas dari “kenikmatan” rutinitas yang membunuh kreatifitas.Itulah comfort zone yang menghilangkan arah karir kita.
Saking enaknya rutinitas tersebut, kita menjadi orang paling mahir tanpa berpikir dalam mengerjakannya. Datang ke kantor, lakukan kerjaan sebagaimana biasanya hingga jam istiraht dan pulang tiba.Tak ada yang menarik lagi kecuali berharap ada tambahan honor atau gaji ke-13.
Perlu kita bertanya pada diri, benarkah kita enjoy mengerjakan apa yang selama ini kita kerjakan sehingga selalu menumbuhkan kecintaan dan kerinduan. Atau hanya merasa tak ada pilihan lain karena bisanya hanya itu yang dilakukan. Tak ada passion!
Disinilah, perlunya memilih karir sesuai dengan passion. Dimana selalu terbesit motivasi baru dan semangat untuk meraih capaian yang lebih baik. Ada suka cita dalam mengerjakan dan perbaikan. Ada haru nestapa dalam proses evaluasi capaian, dan yang pasti selalu ada action baru untuk meraih yang terbaik, lebih baik dari hasil yang kemarin.
Kenalilah tujuan atau goals dalam pekerjaan anda. Maka, disitulah kunci tantangan. Tanpa tantangan, jangan berharap ada gairah baru dalam bekerja.
Kegembiraan dan kesediahan akan selaras dengan usaha dan hasil yang dicapai. Ada kecewa dan hati berbunga dalam setiapa kegagalan dan keberhasilan. Mulailah menata karir dengan apa yang kita cintai untuk menghasilkan karya.
Jangan kuatirkan your job, karena tanpamu pasti ada yang akan mengerjakannya dan menyelesaikan your job. Tapi beda dengan your career!. Jika kita tidak memulainya sekrang maka tidak akan ada kenaikan tingkat dengan capaian yang lebih tinggi, dengan bertambahnya kedewasaan dan skill.
Sungguh beruntung orang-orang yang hari ini lebih baik dari kemarin.
Bogor, 7 Ramadhan 1438 H.