Skip to main content

Kapitalisme pengekspor krisis

Ketika negara-negara Kapitalis kaya maka negara-negara berkembang tidak ikut dampak kaya nya. Namun, ketika negara-negara kapitalis tersebut krisis, negara-negara berkembang ikut menanggung deritanya. Dan ternyata krisis yang terjadi sejak dunia dikuasai oleh negara kapitalis selalu berulang-ulang.

Ekonom mengatakan bahwa krisis pasti akan selalu terjadi dan berulang (siklus krisis) Kita bisa lihat perjalanan sejarah, sejak dunia tidak memakai lagi mata uang emas dan perak, dan beralih kepada uang kertas, serta menjadikan dollar AS sebagai standart. Kemudian sistem finansial yang mengandalkan perbankkan dengan mekanisme ribawinya (bunga berbunga) semakin membuat macetnya jalan perekonomian. Ditambah lagi adanya pasar modal yang menjadi pilar pertumbuhan ekonomi, padahal disana bukanlah ekonomi riil atau transaksi hanya berdasarkan kertas semata, tanpa ada perpindahan barang. Sistem ekonomi kapitalisme harus ditinggalkan sesegera mungkin.

Are We In Another Great Depression?
Mungkin ada baiknya kita membaca tulisan berjudul Depression-Era Diary, ditulis oleh Benjamin Roth yang dimuat di http://www.newsweek.com. Ia lahir tahun 1894 di Kota New York dan pindah ke Youngstown Ohio, meraih gelar sarjana Hukum dan menjadi tentara selama Peranfg Dunia I. Ketika terjadi krisis ekonomi 1929, ia adalah praktisi hukum yang sudah dijalaninya kurang lebih 10 tahun, dan  sebagian besar menangani perusahaan lokal. Setelah hampir 2 tahun sejak terjadinya kegoncangan ekonomi Amerika, pada Juni 1931 ia mulai menulis kondisi ekonomi pada saat itu dalam sebuah diary (buku harian) nya yang ia rawat hingga matinya pada tahun 1978. Dari pengalaman dan tulisannya ternyata kondisi krisis pada saat itu  tidaklah jauh berbeda dengan era sekarang. Hal ini adalah pembelajaran bahwa siklus krisis benar-benar terjadi. Masihkah kita menjalankan sistem ekonomi yang menyebabkan krisis?
Inilah catatan harian Benjamin Roth:

5 Juni 1931. Setelah terjadi krisis ekonomi tahun 1929. Para spekulator dengan segera membeli saham yang murah, tapi ini adalah kesalahan besar karena pasar bergerak terus ke bawah. Sampai-sampai pemimpin perusahaan meyakinkan masyarakat bahwa semuanya baik-baik saja dan krisis akan segera berahir.Dan koran terus mengopinikan untuk terus membeli saham. Investasi di bidang real estate dan pembiayaan sangatlah buruk, seburuk perdagangan saham. Sejak 1929 bank menyita pembiayaan di bidang real estate guna menanggung kerugian akibat kredit yang tidak berjalan, sehingga harga real estate jatuh atau seharga awal pembeliannya.

Dan parahnya lagi, bisnis di bidang real estate pada saat itu ketika terjadi krisis maka harga jualnya tidak bisa dinaikkan. Jatuhnya nilai mata uang dan naikknya bunga menyebabkan kreditur tidak mampu membayar. Jika dibiarkan maka pihak bank yang harus menangungnya termasuk masalah pajak. Oleh karena itu, hal tersebutlah yang membuat banyak pengusaha termasuk pihak bank bangkrut.

15 Juni 1931. Nilai saham terus anjlok, dan terjadi kepanikan bursa saham. Banyak yang jatuh bangkrut akibat kepanikan tersebut.

30 Juli 1931. Surat kabar dan majalah terus mempromosikan dan memprovokasi masyarakat untuk membeli saham dengan harga sekarang, dengan janji yang menggiurkan dan keuntungan. Namun, masalahnya masyrakat sudah kehilangan daya belinya, mereka sudah tidak punya uang. Dan orang yang masih punya uang sudah tidak percaya untuk membeli saham dan surat jaminan/keamanan dari pemerintah. Mereka lebih berhati-hati untuk menanamkan modalnya agar tidak rugi akibat saham yang terus anjlok.

5 Agustus 1931. Tiba-tiba masyarakat dikejutkan oleh berita tentang bangkrutnya perusahaan pembiayaan The Home Savings and Loan Co.,The Federal Savings and Loan Co.,The Metropolitan Savings and Loan Co. Mereka harus membayar 5 1/2% bunga dari deposito sedangkan uang cash mereka sudah mengalir kepada pembiayaan Real estate yang mengalami kredit macet. Lalu darimana mereka akan segera bisa mempunyai cash?Akibat krisis yang terjadi orang-orang yang mengambil kredit sudah tidak mampu lagi membayar dan jadilah kredit macet. Inilah yang membuat perusahaan tersebut juga ambruk.Dan ketika aku (Benjamin Roth) berjalan ke pasar buah, disana sangat sepi. Petani tidak mampu menjual produknya karena tidak ada tenaga kerja, dan para keluarga lebih memilih untuk menyimpan produknya untuk kebutuhan keluarganya sendiri.

6 Agustus 1931. Di dalam penjualan (pelelangan) terbuka saham di Elm Street, hingga ditawarkan 3 kali, tidak ada satupun yang membelinya. Padahal pada tahun 1929 masih bernilai $11.000, lalu jatuh ke nilai $7.500 hingga $4.400. Sungguh tragis!

7 Agustus 1931. Bisnis hampir berhenti total dan penjualan-penjualan besar menjadi sepi sejak banyaknya perusahaan dan bank yang bangkrut, menjadikan orang-orang tidak punya uang.

8 Agustus 1931. Pemecetan terjadi hampir tiap hari. Saudaraku, Morris, ia di PHK, dan sudah 2 tahun ini tidak mampu mendapat pekerjaan, padahal ia seorang engiiner dan pengrajin tangan. Dan di Chicago diumumkan bahwa ada 100 gedung bioskop dan hiburan telah ditutup. Ini dikarenakan 5 tahun terakhir, mereka banyak membangun gedung teater (gedung bioskop), sehingga ketika perusahaan mereka bangkrut, dan daya beli masyarakat turun, maka bisnis mereka pun mati. Bahkan tiketnya pun sudah diturunkan hingga hampir 50%. Dari 60 sen menjadi 35 sen.

9 Agustus 1931. Para profesional seperti dokter, dokter gigi, pengacara dll juga sangat terpukul. Dalam seminggu saja seorang dokter hanya bisa mendapat satu dollar. Para pengacara banyak yang menutup biro jasanya, dan yang eksis pun memberikan bantuan terkadang tanpa bayaran karena masayarkat tidak mampu membayar. Banyak yang tidak bisa dilakukan karena krisis ini. Masyarakat harus bekerja keras untuk mendapatkan uang yang sedikit dan membiayai hidup mereka.

10 Agustus 1931. Tiap bisnis property akan di beli kembali oleh bank dengan nilai sesuai kredit pertama ditambah pajak dan biaya pengadilan. Tidak ada satu pun yang mau membeli usaha bidang properti.

17 Agustus 1931. Hotel banyak yang kosong dan setiap orang menawarkan usaha dengan potongan harga. Ini adalah waktu yang tepat untuk membeli rumah peristirahatan di musim panas atau rumah bertingkat yang lebih luas bagi orang-orang kaya. Karena tidak ada yang mampu membelinya dengan harga yang mahal.Banyak rang yang memilih tidur di mobilnya karena sudah tidak punya rumah lagi.

Hari ini juga, Bank komersial terbesar di Toledo dinyatakan tutup dengan total deposito lebih dari 100 juta dollar. Diikuti oleh 11 bank yang lain.Bahwasanya masyarakat sudah tidak percaya kepada bank dan menganggap bahwa bank bukanlah tempat yang baik untuk menyimpan dan mendepositokan uang meskipun pihak bank dan perusahaan pembiayaan menawarkan bunga yang tinggi diatas rata-rata. Penutupan dan penyitaan kredit macet tidaklah membantu pihak bank karena bank satu-satunya pemilik bisnis real estate dan tidak ada yang mampu membelinya. Bank tidak mampu menjual kembali.

18 Agustus 1931. Kota ini menjadi cepat panik. Setiap orang membicarakan masalah krisis, kapan dan dimana krisis ini berahir. Kegagalan 4 bank Toledo, membuat macetnya sirkulasi uang dan bisnis.Bahkan kelurgaku berhenti periksa gigi ke dokter gigi karena sudah terlalu mahal.

Comments

Popular posts from this blog

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Teringat masa bebrapa waktu yang lalu. Dunia web dan blog, seolah sutu hal yang menakjubkan bagiku. Dan terbesit sebuah tanya? bagaiman ya kok bisa membuat web yang begitu bagus. Mungkinkah seorang tanpa dasar ilmu komputer atau IT bisa membuatnya. Seiring perkembngan dunia internet. Ilmu ngeweb dan ngeblog begitu banyak bergentayangan, sehingga mampu membantu orang-orang yang awam tentang dunia bahasa pemrograman menjadi begit mudah. Jika saja, saya berkata "Tidak" atau "Stop" setiap menemukan kesukaran maka ilmu yang saya dapat pun sebtas keputusasaan. namun berbeda setiap saya mendapati kesukran, untuk terus mencari jawabannya. Distulah letak kenikmatannya, yaitu ketika meneukan jawabannya. Yang awalnya begitu sulit, ketika kita mampu melewati kesulitan tersebut. Maka kemudahan dan senyuman yang akan terkembang. Dari proses pembelajaran ini, saya semakin yakin bahwa sunanhatullah harus dilakukan. Kepandaian bisa diperoleh dengan rajin belajar. Dan tiada pernah

Free domain dan web hosting

Buat webmu sendiri!. Anda yang suka berkreasi dengan web maka perlu mencoba untuk belajar terlebih dahulu dengan layanan gratis. ketika saya berselancar di dunia maya ini, kemudian ketemu dengan web hasil gratisan www.viladavid.co.cc yang sedang baru dibangun. usut punya usut ternyata web tersebut dibangun dengan gratisan semuanya mulai dari domain dan web hostingnya. Untuk domainnya bisa mendaftar ke co.cc, anda bisa tentukan nama domain (alamat web yang anda sukai) selama masih tersedia secara free, langsung ambil saja dan register. Untuk web hostingnya yang gratisan anda bisa baca penjelasan berbahasa inggris di bawah ini: If you wish to have a professional shared hosting quality in a free hosting package, come and host with 000webhost.com and experience the best service you can get absolutely free. Founded in December 2006, 000webhost.com has a trusted free hosting members base of over 60,000 members and still counting! Offering professional quality hosting, support, uptime a

Soekarno-Hatta International Airport closed due to heavy rain

Indonesia was forced to temporarily close its main international airport Friday because of poor visibility during torrential downpours, an official said. More than 60 planes were delayed or diverted. Forty-three flights were delayed and 21 diverted to other airports, Hariyanto said. Indonesia was pounded by rain late Thursday and early Friday, bringing traffic to a standstill in much of the capital, Jakarta. Citywide floods last occurred in February 2007 in Jakarta, much of which is below sea level. Environmentalists have blamed the flooding on garbage-clogged rivers, rampant overdevelopment and the deforestation of hills south of the city.