Skip to main content

Kebijakan dan Program Pembangunan Pertanian Tahun 2018

Proses perencanaan pembangunan pertanian tahun 2018 sudah dimulai sejak Januari 2017. Bappenas telah menetapkan tema Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 adalah “Memacu Investasi dan Memantapkan Pembangunan Infrastruktur untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas”.

Pada tahun 2018, program prioritas Kementerian Pertanian dalam rangka prioritas nasional ketahanan pangan. Secara makro, ada dua program prioritas peningkatan produksi pangan dan pembangunan sarana dan prasarana pertanian. Program-program tersebut di break down menjadi kegiatan-kegiatan prioritas diantaranya:
1. Produksi padi 79,3 juta ton
2. Produksi jagung 23,4 juta ton
3. Produksi gula 3,2 juta ton
4. Produksi daging sapi 710 ribu ton
5. Produksi kedelai 2,3 juta ton
7. Produksi cabai merah 1,2 juta ton, cabai rawit 782,3 ribu ton dan bawang merah 1,3 juta ton

Target-terget tersebut yang sudah terdokumen di perencanaan Bappenas. Sejtinya, Kementan selalu mengevaluasi dan menyesuaikan target-target dengan realita dan kemampuan. Misalnya, produksi padi tahun 2018 ditarget mencapai 80,08 juta ton karena capain di tahun 206 yang melebihi target.

Fokus kegiatan utama 2018 di Kementerian pertanian yaitu:
1. Pembaangunan embung dan air lainnya
2. Pembangunan jaringan irigasi tersier
3. Cetak sawah
4. Sapi Indukan Wajib bunting (SIWAB)
5. Alsintan
6. Toko Tani Indonesia
7. Varietas Unggul
8. Asuranasi usahatani
9. Techno Park dan Science Park
10. Korporasi Petani
Selain kegiatan-kegiatan utama tersebut masih banyak kegiatan lain meskipun bukan prioritas nasional.

Popular posts from this blog

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...