Skip to main content

Tempe Made in America

Kedelai ku sayang kedelai ku malang. Masyarakat Indonesia terbelalak ketika kedelai menjadi langka sehingga tempe menjadi mahal,produsen tempe jadi sasaran kerugian. Mengapa ini bisa terjadi?

Lima tahun yang lalu bdan litbang pertanian sudah mewanti-wanti bahwa kebutuhan kedelai tiap tahun harus dinaikkan sebesar minimal tiga persen agar pada 2008 dan 2018 tingkat produksi nasional mencapai 2,3 juta ton dan 3,46 juta ton.

Kenaikan harga kedelai dari Rp 4.000/kg menjadi Rp 8.000/kg sungguh fantastis dan pasti membuat polemic.pemerintah pun gelabakan, dan pasti sasaran empuk adalah departemen Pertanian. Pemerintah seakan cuci tangan dan hanya menyalahkan atau sengaja mengarahkan opini kepada pihak para menterinya.

Secara perhitungan dan data tentunya pemerintah sduah punya berapa per tahun yang harus disediakan atau ada kedelai di Republik ini. Tetapi,ternyata pemerintah tidak sampai berpikir bagaimana agar kebutuhan tersebut benar-benar sampai pada pengguna.Pemerintah lebih enak dengan menyerahkan itu semua kepada masyarklat dan pihak swasta,yang penting pemerintah sudah membuat program peningktan produksi dan secra kuantitas akan mengatakan bahwa produksi bangsa ini telah mencapai sekian. Pemerintah tidak berpikir apakah jumlah produksi di bidang pangan itu didistribusikan secra benar hingga sampai ke mulut-mulut rakyat?

Faktanya, para pengusaha lah yang mengendalikan itu semua. Dengan sistem globalisasi maka Indonesia menjadi sasaran empuk untuk dijadikan pasar sehingga semua kebutuhan pangan disediakan dengan impor. Bagaiman nasib negeri agrarsi dengan pettani yang cukup banyak ini?Pasti bisa ditebak,mereka hidup dibawah garis kemiskinan.Siapa yang menikmati kekayaan di negeri ini?Para penguasaha dan penguasa.

Pemerintah malah menjalankan sistem ekonomi liberal,dengan program privatisasi atas nama swadaya masyarakat.Pemerintah hanya ingin menarik pajak tetapi akan melepaskan kewajibannya untuk melayani rakyat.

Yang sangat menyakitkan lagi bahwa dana APBN ternyat ahabis ahnya untuk membayar utang luar negeri.Sehingga, negara ini dikendalikan oleh pemberi utang.setiap program pemerintah pastilah reaktif dan sok pro rakyat. Ketika kedelai langka,pemerintah menghapus bea masuk nol persen dan akan menghapus ppn dari penguasaha pangan.Bisa ditebak, nilai impor akan semakin tinggi, dan mau dikemanakan produksi dalam negeri?

Siapa yang akan membela nasib petani dan masyarakat kecil?

Indonesia memang bagsa tempe. Dalam proses tradissioanla untuk menjadikan kedelai hinga ke tempe, kedelai diinjak-injak dulu.Maka seperti itulah Indonesia,terus diinjak-injak oleh negara maju yang notabene negara Kapitalisme.

Sampai kapan penjajahan ini berhasil?

Kedelai hanya salah satu korban globalisasi.Pasti ada kisah-kisqh selanjutnya yang akan terus menyengsarakan rakyat.

Tempe Made in America.





Comments

Popular posts from this blog

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...