Kau seorang yang biasa membual,
Bahwa sesuatu yang sangat besar akan kau capai
Pada suatu saat nanti.
Sebenarnya kau hanya mau pamer,
Betapa luas pengetahuanmu
Dan betapa jauh yang mau kau tempuh…
Setahun sudah kita lewatkan,
Gagasan baru apa muncul di benakmu?
Berapa banyak peristiwa besar yang kau lakukan?
Waktu….memberikan dua belas bulan penuh ke tanganmu
Berapa banyak waktu yang kau pergunakan dengan berani
Untuk meraih peluang
Dan waktu kapan saja kau kembali gagal?
Di daftar orang-orang yang berhasil,
Lagi-lagi namamu tidak terdapat.
Jelaskan kenapa!
Bukan peluang yang kau tidak punya!
Seperti biasa—kau tidak berbuat apa-apa.
(Herbert Kauffman)
Wuih, aku berkeringat membaca puisi diatas,selain cuaca yang agak panas juga isi puisi ditasa mengena sekali. Aku merasa seperti pembual, karena ku toleh kebelakang di masa hidupaku banyak waktuku yang kubuang percuma,Impian dan cita hanya ada di kepala,tanpa ada upaya nyata mewujudkan,kalaupun pernah seringanya gagal di tengah dan surut kembali.
Tetapi,setidaknya ada kedaran diri dalam diriku, untuk memulai kembali,berjuang kembali,memungut gagasan-gagasan yang berserakan di semua folder yang ada di kepala. Kujadikan satu dalam sebuah folder, kupilah yang paling realistis.kucoba wujudkan dengan kerja nyata.
Tidak semuanya gagal,setidaknya ada progress baru yang belum pernah kudapatkan sebelum aku memikirkannya dan mencoba melakukannya. Walaupun kegamangan masih dibenak dan menyisakan tanda tanya besar, mampukah aku melakukannya? Bukan hanya sekedar jwaban ”aku mampu” yang kubutuhkan tetpi membuktikan seberapa kemampuan yang kupunya dan seberapa kekuatan yang harus ada.
Hidup adalah pembelajaran, tetapi aku tidak ingin mendapatkan pembelajaran sendiri untuk sebuah kegagalan,aku bisa belajar dari orang-orang yang merasa gagal dan aku juga bisa belajar dari orang-orang yang merasa sukses. Sukses adalah mindset,ada yang mengatakan begitu,maka jika hanya mindset kuingin setiap yang kukerjakan bernilai rasa sukses.
Aku harus tetap berkarya,setidaknya untuk diriku sendiri,dengan mebuat tujuan yang jelas,lalu mewujudkan dalam bentuk kegiatan yang mengarah dan terus menerus...........air saja bisa melubangi sebuah batu..........tapi bagiku itu terlalu lama,yang kuambil adalah istiqomahnya..........ada yang mengatakan bisa karena terbiasa......aku sangat sepakat itu,maka nya aku sangat suka tantangan dan hal-hal yang baru agar semakin multi talenta (katanya begitu).
Yang penting asadrai diri kita sekarang berad dimana,apakh dititik awal atau ditengah atau hampir ahir dari sebuah tujuan yang kita ingin capai lalu lakukan segera mungkin untuk menuju sebuah Finish yang menyenangkan dan membanggakan.
Buat ibuku, jangan pernah menyesal pernah melahirkanku.......setidaknya aku bisa diandalkan untuk berbakti dan mendoakanmu, selalu!
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!