Skip to main content

Kita Harus Menang

Kita Harus Menang

Oleh: Tri Wahyu Cahyono

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa, maka tidakkah kamu memahaminya?”(QS. Al-An’am:32)

Saudaraku, sungguh benar firman Allah, bahwasanya kita diciptakan di dunia ini hanya untuk ibadah, dan tiadalah yang lebih baik daripada kehidupan di akhirat. Di dunia ini hanyalah permainan, orang-orang yang bertaqwalah yang akan menang dalam permainan.

Saudaraku, selayaknya permainan, semakin kita mahir maka musuh di level berikutnya semakin kuat, dan kita tahu bahwa kita harus mengalahkan mereka agar kita mendapat bonus dan kemenangan. Segala bekal harus kita miliki dan skill untuk memenangkan setiap ujian. Musuh kita adalah hawa nafsu dan syetan. Dua musuh itu yang akan menyingkirkan kita dari medan permainan, sehingga kalah sebelum mencapai final. Kekalahan di permainan (dunia) ini tidak bisa ditolerir karena fatal akibatnya. Jadi, kita harus menang dengan cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

Dua nikmat yang menipu kebanyakan manusia: kesehatan dan waktu luang.

Kita baru sadar akan pentingnya sehat ketika kita sakit. Kita baru bertekad untuk lebih baik ketika sakit dengan janji-janji untuk memperbaiki diri,tetapi ketika sudah sehat kita melupakan azzam kita tersebut. Begitu juga ketika kita banyak waktu luang, kita hanya melakukan aktifitas yang tiada manfaat bagi dunia dan akhirat,bahkan kita banyak berkutat beraktifitas dengan menyia-nyiakan waktu untuk suatu yang mubah dan haram. Sungguh bersyukur manusia yang bisa menghabiskan waktunya untuk suatu yang wajib dan sunnah.

Saudaraku, sekaranglah saatnya kita berubah menjadi lebih baik. Ketika kita masih suka harta, masih sehat, masih muda dan mempunyai banyak waktu luang untuk segera bertaubat dengan meninggalkan semua aktifitas yang tiada berguna.

”Dan bertaubatlah kepada Allah semuanya, wahai orang-orang yang beriman, semoga kalian mendapat kemenangan” (An-Nur: 31)

Comments

Popular posts from this blog

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...