Skip to main content

Sepakbola



Sepakbola. Olahraga yang kukenal sejak kecil, hampir tiap hari mulai ba'da asyar hingga menjelang maghrib bermain bola di tanah lapang dengan tanpa sepatu. Hingga aku SMP masih terus saja suka main,karena ada keasyikan bareng temen-temen bertanding dengan kampung sebelah atau sesama temen. Dari keseharian tersebut membuatku kecanduan,jika melihat bola inginnya main terus. Setelah SMA,aku berhenti bermain karena SMA ku jaraknya jauh dari rumah sehingga sudah capek sesampainya di rumah.Temen-temen SMA ku ternya GiBol juga,sehingga sering ngajak bertanding main antar kelas,jika sudah begitu aku ga boleh pulang ke rumah (karena jaraknya terlalu jauh) takutnya ga dateng buat main bola. Posisiku bermain bola kebanyakan di depan bisa playmaker atau second striker, yang menciptaan peluang serangan dan terkadang mencetakkan gol.
Karena ketemu temen-temen yan Gibol,bawaannya yang dibivarakan adalah bola termasuk ketika upacara atau di kelas, jadinya mau ga mau aku juga seneng nonton bola Liga Inggris, Liga Italia dan Liga Spanyol. Diluar itu cukup tahu saja, karena temen-temenku banyak ngebahas liga-liga tersebut. Dan tentunya kita harus punya jagoan agar seru ketika ngebahas dengan temen-temen. Jagoku MU, Milan, Barcelona. Kita ngebahas taktik dan pola permainan yang ada.
seiring waktu,aku berpisah dengan para Gibol sehingga sudah ga maniak lagi nonton bola kecuali pas lagi pingin saja dan kondisi tubuh ga capek. Hikmah yangbisa kuambil dari Gibol ku adalah pola manajemennya. Aaku juga aktif di organisasi,nah sering aku berpikir memanage orang-orang seperti bermain bola. Di permainan bola itu kan jelas tujuannya yaitu kemenangan dengan mencetak gol dan gak kemasukan gol.Tetapi bedanya jika di organisasi ga boleh ada pemain cadangan semuanya harus pemain inti, terus nergerak mencari peluang demin Goal dari organisasi, bahkan sang manjer pun adalh orang lapang yang memimpin untuk bergerak dan terus bergerak,kadang jadi striker,kadang jadi playmaker, kadang jadi keeper,merangkap pelatih,pokonya tergantung kondisi.
Manajer yang sukses ketika mampu meracik semua pemain menjadi Tim yang solid untuk meraih tujuan yang telah digariskan. Semua potensi pemain idarahkan oleh sanmanjer demi kemajuan organisasi.
Tadi malam, aku didatangi Manajer,menawariku untuk jadi asistennya. Wah,aku jadi gimana gitu?karena aku sudah lama ga bermain dalam Top Performance. Lalu baru adaptasi di lapangan yang baru,dan belum menemukan permainan yang cocok. Terjadi perubahan manajemen,sehingga aku masuk Free Transfer, masuk ke klub yang sudah lama tetapi stagnan.

Ini tantangan baru bagiku,akhirnya kuterima walaupun kondisiku masih amburadul,belum survive, tetapi mungkin dengan jadi asiten bisa lebih mengnal pemain dan pola permainan yang ada sehingga amalah membuatku survive. Ini kesempatan untuk membuktikan pola permainan yang selama ini kuidamkan,aku bisa berimprovisasi menciptakan strategi-strategi baru guna meraih kemenangan.
Tunggu Kiprahku!

Comments

Popular posts from this blog

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...