Skip to main content

Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya

Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya

Oleh: Imro’atus Sholihah

Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik (TQS. at-Taubah [9] : 24).

Ibnu ‘Arafah berkata, “Cinta menurut istilah orang Arab adalah menghendaki sesuatu untuk meraihnya.” Al-Baidhawi memaknai cinta sebagai keinginan untuk taat. Al-Zujaj menyatakan bahwa cinta manusia kepada allah dan Rasul-Nya adalah menaati keduanya dan ridha terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah SAW.

Cinta (mahabbah) kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan sesuatu yang wajib ada pada seorang hamba sebagai konsekuensi keimanannya. Allah SWT –-dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 24— telah mewajibkan seorang hamba untuk menempatkan kecintaanya kepada Allah dan Rasul-Nya di atas segala kecintaannya kepada yang lain. Bahkan Allah SWT memurkai siapa saja yang lebih mencintai segala sesuatu melebihi kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Sehingga cinta kepada Allah dan rasul-Nya adalah jenis kecintaan yang terikat dengan mafhum syar’I, karena diwajibkan oleh Allah SWT.

Sudah selayaknya manusia merenungkan betapa besar cinta Allah kepadanya. Bagaimana bisa, kita tidak mencintai Dzat yang tiada yang dapat mendatangkan kebaikan, selain Dia dan tiada yang dapat mendatangkan kebaikan, selain Dia dan tiada yang dapat melenyapkan keburukan selain Dia. Tiada Dzat yang mengabulkan do’a-do’a, yang melenyapkan semua kesulitan, yang mengampuni semua kesalahan, yang memaafkan semua kekurangan, yang menolong orang-orang meminta pertolongan, dan yang telah melimpahkan semua karunia, kecuali Dia.

Imam Ibnul Qayyim dalam bukunya, al-jawab al-kafi liman sa’ala ‘an ad-dawa’ asy-syafi menjelaskan, “Cinta itu merupakan sendi kehidupan hati dan makanan pokok jiwa. Hati tidak akan dapat merasakan kelzatan, kenikmatan, kebahagiaan, dan kehidupan tanpa cinta di dalamnya. Apabila hati telah kehilangan cinta, maka penderitaannya serasa lebih sakit daripada derita yang dialami oleh mata di kala ia kehilangan cahayanya, dan hidung di kala ia kehilangan penciumannya, serta lisan di kala kehilangan suaranya. Bahkan hati, ketika di dalamnya hampa akan cinta terhadap Sang Penciptanya, sakitnya akan lebih dahsyat dari rusaknya tubuh karena sakit jiwa. Perkara ini sulit dipercaya kebenarannya, kecuali bagi orang yang hidup hatinya.”

Seberapa sering kita mengintrospeksi diri dan bertanya pada diri kita; seberapa besar kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya? Sudahkah kita membuktikan kecintaan itu dengan mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah SAW yang kita cintai dan menjauhi semua yang dilarang oleh keduanya?

Perhatikanlah kembali perasaan anda dan perasaan cinta anda kepada Allah SWT dan Nabi SAW. Ingatlah selalu sabda Rasulullah SAW:

“Seseorang itu akan dihimpunkan bersama dengan orang yang dicintainya.”

Imam Nawawi telah meriwayatkan dalam Syarah Muslim tentang arti cinta kepada Rasulullah SAW dari Abu Salamah al-Khaththaby. Dalam Syarah itu dikatakan, ”…Engkau tidak dikatakan benar-benar mencintaiku hingga dirimu binasa dalam taat kepadaku, dan engkau lebih mementingkan ridhaku daripada hawa nafsumu, meski engkau binasa karenanya.”

Bagaimana mungkin seseorang bisa mengakui bahwa dirinya mencintai Allah dan Rasul-Nya, padahal dia mengerjakan hal-hal yang tidak sesuai dengan perintah, tuntunan, dan petunjuk Allah dan Rasul-Nya?

Bagaimana seseorang mengaku mencintai Allah dan Rasul-Nya, sementara kehidupannya justru diisi dengan aktivitas-aktivitas yang bertentangan dengan syari’at Allah dan Rasul-Nya? Atau bahkan menentang dan menghujat syari’at Allah dan Rasul-Nya?

Mencintai Allah dan Rasul-Nya berarti taat kepada keduanya. Artinya, melaksanakan syari’at Allah dan Rasul-Nya dalam kehidupan kita. Maka dari itu, amal yang paling utama yang harus kita lakukan adalah mengetahui maksud Allah SWT yang terkandung dalam al-Qur’an dan maksud Rasulullah SAW dalam sunnahnya. Perbanyaklah membaca al-Qur’an, merenungi maknanya, mempelajari, menghafal, dan mengamalkannya.

Demikian pula, kita senantiasa mempelajari hadits dan sirah Rasulullah SAW, sehingga kita mengetahui betapa mulia akhlaqnya, betapa zuhudnya terhadap dunia, mengetahui bagaimana cara hidup beliau, bagaimana kepribadian beliau, mengetahui syari’at yang dibawa beliau, dan bagaimana cara dan metode da’wah beliau, sehingga kita akan mencintainya dan kemudian meneladaninya.

Tidak memahami syari’at Allah dan Rasul-Nya akan menciptakan kegelapan hati dan kemudharatan dunia-akhirat.

Sungguh, mencintai Allah dan Rasul-Nya di atas kecintaan kita kepada semua makhluk adalah kunci kebahagiaan setiap insan. Karena hanya dengan itu, hati menjadi tenang dan tentram, dan hidup selalu tersinari oleh pancaran cinta dan ridha Allah dan Rasul-Nya.

Comments

Popular posts from this blog

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Teringat masa bebrapa waktu yang lalu. Dunia web dan blog, seolah sutu hal yang menakjubkan bagiku. Dan terbesit sebuah tanya? bagaiman ya kok bisa membuat web yang begitu bagus. Mungkinkah seorang tanpa dasar ilmu komputer atau IT bisa membuatnya. Seiring perkembngan dunia internet. Ilmu ngeweb dan ngeblog begitu banyak bergentayangan, sehingga mampu membantu orang-orang yang awam tentang dunia bahasa pemrograman menjadi begit mudah. Jika saja, saya berkata "Tidak" atau "Stop" setiap menemukan kesukaran maka ilmu yang saya dapat pun sebtas keputusasaan. namun berbeda setiap saya mendapati kesukran, untuk terus mencari jawabannya. Distulah letak kenikmatannya, yaitu ketika meneukan jawabannya. Yang awalnya begitu sulit, ketika kita mampu melewati kesulitan tersebut. Maka kemudahan dan senyuman yang akan terkembang. Dari proses pembelajaran ini, saya semakin yakin bahwa sunanhatullah harus dilakukan. Kepandaian bisa diperoleh dengan rajin belajar. Dan tiada pernah

Free domain dan web hosting

Buat webmu sendiri!. Anda yang suka berkreasi dengan web maka perlu mencoba untuk belajar terlebih dahulu dengan layanan gratis. ketika saya berselancar di dunia maya ini, kemudian ketemu dengan web hasil gratisan www.viladavid.co.cc yang sedang baru dibangun. usut punya usut ternyata web tersebut dibangun dengan gratisan semuanya mulai dari domain dan web hostingnya. Untuk domainnya bisa mendaftar ke co.cc, anda bisa tentukan nama domain (alamat web yang anda sukai) selama masih tersedia secara free, langsung ambil saja dan register. Untuk web hostingnya yang gratisan anda bisa baca penjelasan berbahasa inggris di bawah ini: If you wish to have a professional shared hosting quality in a free hosting package, come and host with 000webhost.com and experience the best service you can get absolutely free. Founded in December 2006, 000webhost.com has a trusted free hosting members base of over 60,000 members and still counting! Offering professional quality hosting, support, uptime a

Soekarno-Hatta International Airport closed due to heavy rain

Indonesia was forced to temporarily close its main international airport Friday because of poor visibility during torrential downpours, an official said. More than 60 planes were delayed or diverted. Forty-three flights were delayed and 21 diverted to other airports, Hariyanto said. Indonesia was pounded by rain late Thursday and early Friday, bringing traffic to a standstill in much of the capital, Jakarta. Citywide floods last occurred in February 2007 in Jakarta, much of which is below sea level. Environmentalists have blamed the flooding on garbage-clogged rivers, rampant overdevelopment and the deforestation of hills south of the city.