Skip to main content

Membangun Prinsip Sang Juara

 Pernahkah anda merasa pesimis dan pasrah terhadap kondisi yang menerpa?. Pernahkah anda kesal terhadap diri anda yang seolah tak bergerak kemana-mana karena menjalani kegiatan yang monoton?. Pernahkah anda mendapatkan kawan yang selalu menanamkan pikiran pesimis bahwa kondisi tak kan bisa berubah, tak perlu bersusah payah merubahnya cukup mengambil kesempatan keuntungan terhadap kondisi tersebut?. Dan anda pun menyimpulkan, jalani saja hidup ini tak perlu bersusah berpikir yang berat, semua sudah ditentukan, yang penting kita happy. Itulah pemikiran dan cara berpikir orang-orang yang terjebak pada zona nyaman, takut perubahan dan tidak siap berubah. Padahal, perubahan adalah sesuatu yang tak terhindarkan, tinggal kita mau menjadi subyek perubahan atau korban dari keadaan.


Untuk merubah diri dan orang lain dimulai dari pemikiran atau pemahaman. Seseorang yang berpikiran bahwa sumber kebahagiaan adalah kekayaan atau harta maka menjadikan hidup matinya untuk meraih kekayaan tersebut. Cinta dan bencinya ditentukan oleh harta dan seberapa keuntungan yang didapatkan dari setiap aksinya. Beda lagi dengan yang berpaham bahwa hidupnya untuk mencari kesenangan maka prinsipnya dipenuhi dengan hal-hal pemenuhan syahwat. Standar baik dan buruknya ditentukan oleh rasa senang dan bencinya. Padahal, belum tentu apa yang dibenci adalah sesuatu yang buruk, bisa jadi malah baik baginya. Egois menjadi karakternya, yang penting dirinya happy. Jangan pernah bersahabat dengan orang berpahaman seperti itu. Selama menguntungkan, ia kan berkawan. Selain hal itu, tak ada yang perlu dipertahankan.


Untuk memulai perubahan haruslah dari perubahan pemikiran. Ada dua poin krusial dalam pemikiran yaitu fakta dan informasi. Dahulu, pernah hidup seorang bernama Abu Lahab, penentang utama dakwah Rasulullah saw. Ketidaksukaannya terhadap dakwah Islam, membuatnya tak segan menebar informasi negatif bahkan hoax tentang diri Rasulullah dan dakwahnya. Setiap ada orang yang masuk ke Mekkah maka diberikan informasi agar tidak bertemu dengan Rasulullah dan tidak percaya terhadap apa yang dibawanya. Hoax yang disebarkan: Rasulullah seorang penyair, penyihir dan gila. Ada yang percaya, ada juga yang penasaran mencari kebenaran faktanya. Hoax (informasi bohong) tersebut langsung hilang ketika tidak sesuai dengan faktanya, maka orang-orang yang awalnya terhasut hoax berubah keyakinnya menjadi pembela. 


Dari sekelumit cerita singkat diatas, perlu diperhatikan dalam membangun prinsip-prinsip agar bisa menjadi juara dalam kehidupan, diantaranya:

  1. Sikap sangat dipengaruhi oleh keyakinan dan pemahaman. Apabila sikap anda selama ini selalu negatif maka bisa dipastikan anda pecinta informasi-informasi negatif dan melihat fakta hanya dari sisi buruknya (atau bahkan tak sesuai faktanya), penuh dengan praduga. Sang juara haruslah berkarakter pecinta ilmu dan kebenaran, selalu mencari validitas informasi hingga ke derajat meyakinkan.
  2. Percaya diri mengambil tindakan. Apabila anda ragu terhadap kemampuan diri, tentu saja akan berpengaruh terhadap aksi yang dilakukan.  Sikap “saya tidak bisa” meskipun punya kemampuan hanya akan berbuah keengganan. Perlu diperhatikan bahwa jika kita yakin bahwa kita bisa melakukan maka akan mendorong usaha semaksimal mungkin.
  3. Apabila orang lain bisa, saya pun pasti bisa. Keberhasilan orang lain bisa menjadi contoh bahwa siapapun bisa meraihnya asal bersungguh-sungguh melakukan prosesnya, hanya masalah waktu. 
  4. Selalu berpikiran positif (positif thinking). Salah satu cara membangun pikiran positif dengan memberikan penegasan positif dalam setiap kondisi. Misalnya, “saya terlalu tua untuk belajar” diubah menjadi “usia bukanlah masalah, lebih banyak pengalaman mempermudah dalam proses percepatan belajar”. 
  5. Bersyukur dan tawakal berusaha. Potensi yang diberikan Sang Pencipta kepada manusia tentulah sama, tinggal kita meresponnya dengan fokus kepada optimalisasi kelebihan dan memperbaiki kelemahan. Tak perlu berkeluh kesah, cukuplah bersyukur dan bertekad penuh untuk berhasil dalam berusaha (tawakal).


Apabila ingin menjadi sang juara dalam kehidupan maka ubahlah pemahaman tentang kehidupan ini. Sesungguhnya, hidup didunia ini sementara. Hiduplah bagai musafir yang mengumpulkan perbekalan untuk kembali ke kampung halaman. Dunia harus diraih dengan ilmu, namun dunia bukanlah tujuan. Tujuan dari segala tujuan adalah meraih keridloan Dzat Maha Pengatur.  Kesempatan sekali mengumpulkan bekal, jangan disia-siakan, buatlah rencana aksi hingga kita layak disebut Khoirunnas (sebaik-baiknya manusia). Itulah sang Juara.

Comments

Popular posts from this blog

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...

Lagi Rame Fufufafa

 Skandal akun Fufufafa menghangatkan politik di Indonesia. Bila benar memang fuffaf adalah akun milik Gibran, maka ini menjadi skandal yang memalukan bangsa karena banyak hatespeech dan rasis serta porno menghiasi statemen dan komentar fufufafa dalam akunnya.  Yang unik, fufufafa banyak menghina dan melecehkan Prabowo dan keluarganya. Banyak pernyataan fufufafa yang mengindikasikan isi kepala nya tak jauh dari porno dan kebencian. Menjijikkan! itulah kesan pertama membaca isi statemen fufufafa di kaskus. Entahlah apa yang terjadi bila Prabowo keluarga dan timnya tahu mengani skandal fufufafa ini, masihkah mereka nyaman bekerjasama dengan pelaku ujaran kebencian dan rasisme ini.  Menjadi babak baru bagi perpolitikan Indonesia. Pelajaran politik berharga bagi anak bangsa bahwa politik itu adalah urusan rakyat yang diberikan kepada penguasa untuk memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik. Apa jadinya jika pelayan rakyat dengan paradigma dan pemikiran penuh ujaran kebencian ...

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...