Siang itu, sengaja kusempatkan menelepon paman untuk mengabarkan bahwa aku mau kuliah lagi. Dengan turut senang dan mendukung tentang kabar tersebut. Tapi ketika kujelaskan bahwa aku sedang mengusahakan dua hal. Yang pertama, mencari beasiswa untuk kelanjutan studi s1 ku. dan yang satunya adalah kuliah s1 lagi.
S1 yang kuambil adalah tafsir hadis di STIU Al Hikmah, terdorong dari rasa haus akan ilmu agama dan memperdalamnya. Kelemahanku selama ini adalah minimnya kemampuan ilmu alat seperti bahasa arab, untuk merasakan agar butuhnya ilmu trsebut berarti harus memasuki sebauh lingkungan atau sistem yang kuat, dan pilihanku adalah kuliah.
Minggu ini adalah awal perkuliahan. dalam satu semester ini ada beberapa mata kuliah yang harus kuselesaikan diantaranya : Bahasa Arab: nahwu, qiraat, ta'bir; Hadist yang dibahas adalah kitan Al Wafie, Tafsir Ibnu Katsir dan Tahfidz.
Yang mengasyikkan, pengantar kulaihnya menggunakan bahasa arab. ternyata, cukup mengasyikkan dan menyenangkan meskipun terkadang ku menertawakan diriku sendiri karena belum mengerti secara sempurna apa yang dibicarakan dosen.
Bahasa adalah kebiasaan, ku sangat optimis bahwa sepanjang ku bisa istiqomah maka kemampuan bahasa arabku akan maju pesat seiring bertambahnya beban perkuliahan.
Dan alhamdulillahnya lagi, ternyata ketika ku mengingat mundur kebelakang. Kuliah di tempat tersebut adalah bagian dari mimpiku yang ingin kuraih. Aku bisa ketemu dengan para hafidz qur'an yang akan membimbing para mahasiswa untuk menghafal Al qur'an.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi kita sebagai seorang muslim yang ingin menjadi hafidz qur'an.
BERBUATLAH SEKARANG ATAU MENYESALLAH KEMUDIAN....
S1 yang kuambil adalah tafsir hadis di STIU Al Hikmah, terdorong dari rasa haus akan ilmu agama dan memperdalamnya. Kelemahanku selama ini adalah minimnya kemampuan ilmu alat seperti bahasa arab, untuk merasakan agar butuhnya ilmu trsebut berarti harus memasuki sebauh lingkungan atau sistem yang kuat, dan pilihanku adalah kuliah.
Minggu ini adalah awal perkuliahan. dalam satu semester ini ada beberapa mata kuliah yang harus kuselesaikan diantaranya : Bahasa Arab: nahwu, qiraat, ta'bir; Hadist yang dibahas adalah kitan Al Wafie, Tafsir Ibnu Katsir dan Tahfidz.
Yang mengasyikkan, pengantar kulaihnya menggunakan bahasa arab. ternyata, cukup mengasyikkan dan menyenangkan meskipun terkadang ku menertawakan diriku sendiri karena belum mengerti secara sempurna apa yang dibicarakan dosen.
Bahasa adalah kebiasaan, ku sangat optimis bahwa sepanjang ku bisa istiqomah maka kemampuan bahasa arabku akan maju pesat seiring bertambahnya beban perkuliahan.
Dan alhamdulillahnya lagi, ternyata ketika ku mengingat mundur kebelakang. Kuliah di tempat tersebut adalah bagian dari mimpiku yang ingin kuraih. Aku bisa ketemu dengan para hafidz qur'an yang akan membimbing para mahasiswa untuk menghafal Al qur'an.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi kita sebagai seorang muslim yang ingin menjadi hafidz qur'an.
- Ikhlas
- Memperbaiki bacaan sebelum menghafal
- Menghafal dan mengulang hafalan setiap hari
- Mempunya satu alquran yang tetap dan tidak berganti-ganti
- Mempunyai waktu khusus untuk menghafal dan mengulang
- Mempunyai tempat yang khusus pula di dalam menghafal
- Terikat dengan Guru yang akan membantu memperbaiki dan mengevaluasi
- Hafalannya terikat antar ayat atau antar halaman
Subhanallah, jiwaku seperti menemukan kembali gairah yang pernah hilang yaitu mencintai belajar Islam. Waktu pun terasa lebih berharga untuk belajar dan belajar.
Dan setor hafalan adalah target yang nyata atau jelas dalam memanage waktu agar aku mampu menghafal dan menjaga diri di tengah belantar kehidupan yang penuh dengan kemaksiatan, karena ilmu Allah adalah an nur sehingga ga bisa tercampur dengan maksiat.
Jika yang lain bisa, aku pun pasti bisa. Tinggal menjalani prosesnya dan mempercepatnya, maka lihatlah apa yang terjadi.
Ya Allah, permudahlah hambaMu ini dalam menuntut ilmu. amien
BERBUATLAH SEKARANG ATAU MENYESALLAH KEMUDIAN....
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!