Skip to main content

Ambon Manise

Selasa, 11 Maret 2014 bisa berkesempatan terbang menujju Ambon (Maluku). Waktu yang ditempuh 3 jam 5 menit dari Bandara Soekarno Hatta menuju ke Bandara Pattimura.

Kota di pinggir teluk ini seperti sebuah letter U, dari bandara menuju Kota Ambon ditempuh dalam waktu 45 menit dengan jalan darat (Taxi) dengan tarif 200 ribu rupiah. Sedangkan jika menyeberang dengan kapal bisa menghemat waktu setengah jam dari waktu tempuh jalan darat.

Kota yang cukup kecil dengan topografi pantai dan bukit, terlintas peristiwa kerusuhan lampau antara etnis dan agama. Sepanjang jalan menuju kota Ambon sudah terbangun infrastruktur yang bagus dan begitu banyak gereja-gereja besar di pinggir jalan, sedangkan Masjid jumlhanya lebih sedikit. Semoga kehidupan damai terus berlanjut dan tidak mudah terprovokasi oleh provokator yang menginginkan keonaran dan pengusiran salah satu kelompok.

Acara sosialisasi Bansos dan DAk di Hotel Amans dekat dengan terminal. Kesan yang bis ditangkap dari hotel adalah kurang bersih dan pelayanan minimalis, bangunannya sebenranya cukup bagus, sayangnya manajemen yang jelek membuat tidak nyaman untuk menginap disana. Pada hari berikutnya setelah acara kami langsung pindah ke Orchid Hotel, hotel yang lebih kecil namun bersih.

Beruntungnya, Ambon lagi musim buah durian. Saya berkesempatan untuk mencicipi manisnya durian Ambon hanya dengan 50 ribu rupiah bisa mendapatkan 6 buah ukuran sedang. Untuk makanan yang lain, pastilah juga mencoba masakan serba ikan yang mudah didapati di sepanjang jalan. Dua hari di Ambon kekenyangan ikan dan durian, sungguh pengalaman kuliner yang mengasyikkan dan mengkawatirkan untuk kesehatan tubuh bagi yang punya darah tinggi dan asam urat atau kolesterol tinggi. Namun, kapan lagi bisa ke Ambon, maka "hajar" saja makanan serba ikannya.

Untuk oleh-oleh, di Ambon terkenal dengan minyak kayu putih dan ikan asap. Rasa penasaran terhadap batik membuatku tetap mencari penjual kain dengan motif batik, sayangnya tidak mendapatkan yang dicari motif-motinya hanya berbentuk pala dan dan daun, seperti di jawa timur saja. Dan ketika syaa tanya penjualnya, apakah ini dipesan di Yogya?dia pun menjawab "Iya". Akhirnya tidak  jadi mengkoleksi kain batik dari Ambon.

Perjalanan 3 jam lebih di udara akan sangat menjenuhkan jika kita tidak mampu untuk memanfaatkannya baik untuk istirahat (tidur) atau menonton film. Ada 2 film yang saya tnton dalam perjalanan dan sangat menginspirasi yaitu No Breathing dan Ssemesta Mendukung. Dua film yang membuat saya terinspirasi, tertawa dan menangis. Untuk kedua filam akan saya buat review nya sendiri terutama apa yang bisa diambil dari kisah inspiratif tersebut.

Jakarta, 14 Maret 2014
















Comments

Popular posts from this blog

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...

Lagi Rame Fufufafa

 Skandal akun Fufufafa menghangatkan politik di Indonesia. Bila benar memang fuffaf adalah akun milik Gibran, maka ini menjadi skandal yang memalukan bangsa karena banyak hatespeech dan rasis serta porno menghiasi statemen dan komentar fufufafa dalam akunnya.  Yang unik, fufufafa banyak menghina dan melecehkan Prabowo dan keluarganya. Banyak pernyataan fufufafa yang mengindikasikan isi kepala nya tak jauh dari porno dan kebencian. Menjijikkan! itulah kesan pertama membaca isi statemen fufufafa di kaskus. Entahlah apa yang terjadi bila Prabowo keluarga dan timnya tahu mengani skandal fufufafa ini, masihkah mereka nyaman bekerjasama dengan pelaku ujaran kebencian dan rasisme ini.  Menjadi babak baru bagi perpolitikan Indonesia. Pelajaran politik berharga bagi anak bangsa bahwa politik itu adalah urusan rakyat yang diberikan kepada penguasa untuk memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik. Apa jadinya jika pelayan rakyat dengan paradigma dan pemikiran penuh ujaran kebencian ...

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...