Oleh: Aryo Notonegegoro
Kebebasan berpendapat Vs kebebasan menghina
Entah logika mana yang dijadikan kaum liberal tatkala membela Ahmadiyah. Dengan atas nama kebebasan berkeyakinan dan berpendapat, mereka sangat marah ketika Ahmadiyah diminta untuk dibubarkan. Mereka marah ketika Islam dimurnikan, dengan alasan melindungi minoritas. Apakah mereka buta dan tuli? Bagaimana Ahmadiyah telah "menghina dan meninjak-nginjak keyakinan Islam"? Dengan meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, menjadikan kitabnya Tadzkirah sebagai kitab suci kumpulan wahyu yang diterima "Nabi Mirza", padahal isinya comot sana, comot sini dari Al Qur'an.
Apakah dengan kebebasan berkeyakinan, seseorang berhak mengacak-acak keyakinan yang lain dan mengatakan bahwa masih termasuk dari satu agama? Sungguh ironis dan menyedihkan. Islam selalu menjadi obyek dan sasaran kebodohan dari generasi-generasi mengatasnamakan Islam tetapi isi otak mereka berisi pemikiran-pemikiran Barat yang menjadi senjata untuk menikam Islam.
Mereka lebih bangga berdalil bahwa Presiden Amerika berbuat begini dan begitu daripada merujuk kepada Al Qur'an dan Assunnah. Ciri-ciri kaum liberal yang berkembang di Indonesia diantaranya:
1. Berakidah Sekulerisme (memisahkan antara kehidupan dengan agama), agama hanya dianggap ritual ibadah saja.
2. Tidak konsisten dalam menggunakan dalil (sesuai kepentingannya), ketika menguntungkan pendapatnya maka ia gunakan dalil al qur'an, seperti ayat tetang adil dalam poligami, sebaga justifikasi penolakan mereka terhadap poligami itu sendiri.
Atau ketika dalil itu jelas dalam sebuah perintah syariat seperti tentang hukum mencuri, maka mereka akan mengatakan bahwa yang penting adalah substansinya, jangan terjebak pada tekstual. tetapi ketika membahas jihad yang secara substansinya adalah perang, maka mereka mengatakan bahwa secara tekstual jihad berarti bersunguh-sungguh bukan berarti perang.
3. Kaum liberal sangat gerah terhadap syariat islam dan suka menyelisihi syariat, ketika syariat islam mengharamkan homoseksual, mereka akan mengatakan boleh dll.
4. Menyerang akidah islam, dengan membela akidah-akidah yang berseberangan dengan Islam
5. Selalu menyalahi syariat Islam bahkan menyepelekan syariat islam (termasuk dalam ibadah ritual)
Dalam kasus Ahmadiyah ini, posisi kaum liberal sangat jelas, menjadikan Ahmadiyah sebagai alat untuk memukul kalangan Islam. Mereka bahkan berani mati demi membela kebatilan agar Islam tidak menang. Mereka lebih rela Islam dihina dan dirusak baik akidah maupun syariatnya.
Ahmadiyah dilahirkan oleh penjajah Inggris di India dengan tujuan merusak persatuan ummat Islam dan memecah belah Islam. Salah satu ajaran dari Ahmadiyah yang termasuk pesanan Inggris adalah menghapuskan syariat tentang Jihad sehingga Inggris dan penjajah lain mudah bergentayangan untuk menjajah negeri-negei kaum muslimin.
Bom waktu yang ditanam oleh inggris tersebut ternyata efektif dan salah satunya adalah di Indoenssia yang berkembang dengan begitu mudahnya. Konflik pun tidak terelakkan karena Ahmadiyah bukan hanya organisasi massa tetapi sudah menyangkut akidah yang menyeleweng dari islam dengan meyakini ada Nabi setelah Rasulullah Muhammad SAW. Di dalam Islam dibenarkan menghukum dan memerangi kaum atau orang yang mengaku Nabi setelah rasulullah Muhammad SAW.
Inikah yang disebut dengan kebebasan beragama?
semua orang boleh mengaku Islam tetapi sangat jauh dari Islam itu sendiri.
Apakah bukan suatu kewajaran jika semua orang Islam akan marah ketika identitsanya dan ajarannya disalahgunakan oleh orang lain dan kemudian mengatakan bahwa mereka adalah islam juga?
Bagaimana kaum liberal juga akan marah, ketika mendapati orang yang mengaku liberal tetapi ia akan mengakkan syariat Islam, menjadikan Islam sebagai pedoman hidup dan wajib diterapkan?
Ini semua adalah perang ideologi, yang tidak akan pernah selesai sampai Islam dimenangkan di muka bumi, baik pada generasi sekarang ataupu masa depan. Orang-orang yeng memusuhi Islam didukung oleh kekuatan negara, sedangkan Islam, setelah runtuhnya Khilafah Islamiyah, tiada satu pun negara yang menjadi penjaga dan pembela Islam.
Maka, tugas ummat islam adalah mengadakan penjaganya kembali yaitu Khilafah Rosyidah yang akan menyelesaikan semua persoalan sesuai Islam dengan berepdoman kepada Al Qur'an Dan assunnah.
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!