Dulu, dibanggakan dengan adanya serapan pinjol yang tinggi, seolah itu indikasi geliatnya ekonomi. Konon, transaksi pinjol adalah transaksi ekonomi.
Namun, kini semua menjerit ketika banyak yang tak mampu bayar bahkan terteror oleh penagih. Ada yang stress, ada yang bunuh diri, ada yang keluarga nya berantakan, dan itu sedikit efek dari pinjol.
Sebenernya, ini adalah sedikit inovasi dari sistem kapitalisme yang kita kenal dengan fintech. Akumulasi kapital berupa fiat money butuh terus dipercaya dan dipakai oleh masyarakat. Populasi yang tinggi menjadi peluang bisnis fintech.
Singkat nya, menurutku sumber masalahnya ada di sistem Ribawi. Pinjol yang menawarkan kemudahan pinjaman tanpa syarat yang jelimet, menjadi pelarian orang-orang yang tak bisa akses sumber finansial. Bunga pinjol yang tinggi (0,8% per hari atau 24% per bulan) sangat mencekik dan siap meneror. Bagi rakyat kelas bawah yang terdesak, pinjol seolah jadi malaikat sesaat dan jadi laknat kemudian.
Kesimpulan nya, sistem fintech pinjol ini bencana bukan berkah karena sistem Ribawi yang dipakainya. Solusinya ya kembali pada aturan Ilahi, hapus sistem Ribawi. Itu saja.
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!