Skip to main content

Belajar dari Bankrutnya Yunani

Apa yang terjadi di Yunani bisa juga terjadi di negara manapun. Gagal bayar pinjaman Yunani ke IMF membuat negara tersebut kolaps. Institusi-institusi keuangan ditutup. Cara terbaik memulihkan yaitu dengan meminjam uang kembali ke donatur, ternyata tak temu kata sepakat.

Secara sederhananya, dalam ekonomi sebuah negara bagaikan keluarga jika besar pasak daripada tiang maka robohlah bangunan tersebut. Yunani, aktifitas ekonominya baik dari segi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan perdagangan internasional jauh dibawah jumlah hutangnya sehingga pendpatan negara selalu minus. Ketika jatuh tempo bayar maka negara akan kesulitan membayar karena tidak memiliki devisa yang cukup.

Yunani contoh kecil ketidakadilan pereekonomian yang dibangun dengan uang kertas (fiat money). Anehnya, negara-negara super power yang mata uangnya bisa digunakan diseluruh dunia perekonomiannya juga terpuruk dimana jumlah hutangnya mencapai 200% dibandingkan dengan GDP nya. Mengapa negara seperti Amerika dan Jepang masih bisa survive? salah satunya karena mata uang mereka bisa dipakai di seluruh dunia.

Fed sangat berperan dalam memperbaiki dan merusak perekeonomian dunia. Fed menaikkan/menurunkan bunga bank saja bisa beperngaruh diseluruh dunia karena dollar Amerika dianggap komoditas yang dibutuhkan oleh dunia. Jika negara Amerika membutuhkan barang/jasa yang ada di Indonesia, mereka dengan mudah mencetak dollar lalu datang ke Indonesia untuk membeli.

Jumlah supply dan demand dolar Amerika bisa mengancam perekonomian sebuah negara. Itulah kenapa Amerika bisa mengendalikan dunia dengan kertas-kertas dollarnya. Bagaimana dengan Indonesia?

Terpuruk dan terjajah adalah kata tepat untuk negara-negara yang memiliki sumber daya alam dan manusia yang tinggi seperti Indonesia. Nilai tukar rupiah dengan dollar bisa merubah persendian perekonomian di Indonesia.

Sebagaimana tahun 1998, bila tiba jatuh tempo bayar hutang yang harus dibayarkan dengan dollar dan tiba-tiba jumlah dollar yang dimiliki Indonesia kurang,maka Indonesia harus pergi ke pasar uang mencari dollar. Karena Indonesia sangat butuh maka dollar akan naik harga dirinya :)

Untuk memenuhi secara cepat agar Indonesia meraih dollar yaitu dengan menjual kekayaan alam.

Yunani tak punya lagi apa yang bisa ditukarkan untuk meraih dollar atau Euro.

Indonesia? kita masih punya banyak kekayaan alam. Gadaikan saja!


Comments

Popular posts from this blog

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Teringat masa bebrapa waktu yang lalu. Dunia web dan blog, seolah sutu hal yang menakjubkan bagiku. Dan terbesit sebuah tanya? bagaiman ya kok bisa membuat web yang begitu bagus. Mungkinkah seorang tanpa dasar ilmu komputer atau IT bisa membuatnya. Seiring perkembngan dunia internet. Ilmu ngeweb dan ngeblog begitu banyak bergentayangan, sehingga mampu membantu orang-orang yang awam tentang dunia bahasa pemrograman menjadi begit mudah. Jika saja, saya berkata "Tidak" atau "Stop" setiap menemukan kesukaran maka ilmu yang saya dapat pun sebtas keputusasaan. namun berbeda setiap saya mendapati kesukran, untuk terus mencari jawabannya. Distulah letak kenikmatannya, yaitu ketika meneukan jawabannya. Yang awalnya begitu sulit, ketika kita mampu melewati kesulitan tersebut. Maka kemudahan dan senyuman yang akan terkembang. Dari proses pembelajaran ini, saya semakin yakin bahwa sunanhatullah harus dilakukan. Kepandaian bisa diperoleh dengan rajin belajar. Dan tiada pernah

Soekarno-Hatta International Airport closed due to heavy rain

Indonesia was forced to temporarily close its main international airport Friday because of poor visibility during torrential downpours, an official said. More than 60 planes were delayed or diverted. Forty-three flights were delayed and 21 diverted to other airports, Hariyanto said. Indonesia was pounded by rain late Thursday and early Friday, bringing traffic to a standstill in much of the capital, Jakarta. Citywide floods last occurred in February 2007 in Jakarta, much of which is below sea level. Environmentalists have blamed the flooding on garbage-clogged rivers, rampant overdevelopment and the deforestation of hills south of the city.

Perubahan vs Status Quo

 Beberapa bulan kedepan, publik akan disuguhkan pada wacana perubahan dan statua quo. Proses suksesi kepemimpinan politik dan kekuasaan sedang berebut wacana publik untuk meyakinkan pemilih agar bisa mendukung dengan memberikan pilihan suaranya kepada para jagoannya. Sementara ini, ada tiga kandidat yang jelas-jelas siap maju melalui kendaraan partai politik: Anies Baswedan, Prabowo dan Ganjar.  Posisi Anies didukung oleh tiga parpol: Nasdem, PKS, dan Demokrat. Prabowo didukung oleh Gerindra dan PKB. Dan, Ganjar didukung oleh PDIP dan PPP. Menariknya, hanya Anies yang mengusung perubahan sedangkan Prabowo dan Ganjar memilih melanjutkan status quo.  Menariknya, bila melihat dan memetakan kondisi masyarakat di Indonesia.  Tokoh-tokoh politik dan penggerak seolah terpecah naya pada dua posisi: oposisi atau koalisi. Oposisi didefiniskan sebagai pihak-pihak yang tidak puas terhapad penguasa dan koalisi adalah mitra berkuasa penguasa.  Dua tawaran ini baik perubahan dan status quo akan cukup