Tulisan ini kubuat untuk sahabat-sahabatku yang senantiasa menjadi saksi teraihnya apa yang pernah kuimpikan dan kuinginkan atau sebaliknya kudapatkan sesuatu yang tak kuharapkan.
Law of attraction, mungkin lebih terkenal pada era ini. Bagaimana seseorang berpikir dan barharap hingga tanpa tahu sebab pasti, tiba-tiba keinginan tersebut terwujud. Namun, ada yang lebih mendasari tentang apa yang terjadi dan harus terjadi di dunia ini adalah keyakinan kita tentang kehdiupan ini sendiri. Tentang keberadaan kita di dunia ini menjadikan makna hidup lebih berarti untuk apa semestinya.
Saya mencoba untuk selalu berpikir apa yang bisa dilakukan bukan "seandainya". Cara berpikir tersebut sangat efektif untuk membunuh "2 hantu" yaitu penyesalan masa lalu dan harapan di masa yang akan datang. Sesuatu yang telah terjadi hanyalah akan menjadi sejarah, biarkan saja dia berlalu, ambil saja pelajaran dari hal tersebut. Sedangkan harapan/impian di masa datang juga masih ghaib, kita juga tidak tahu apakah terwujud atau tidak. Berarti hari ini/saat ini adalah waktu yang paling tepat untuk kita beraktifitas "terbaik" agar kita bahagia.
Ketakutan kita berbuat , banyak karena kita takut gagal atau kita punya masa lalu kelam dan sangat akrab dengan kegagalan tersebut. Bukankah akan lebih baik jika kita belajar dari kegagalan dan terus mencoba hingga meraih keberhasilan? Atau kita takut karena ada bayangan suram dugaan kita bahwa kita akan gagal. Padahal dugaan itu belum tentu benar. Satu-satunya cara untuk membuktikan adalah dengan MENCOBA nya.
Jika kita berbicara stndart kebahagiaan pribadi setiap orang pastilah berbeda. Ada yang menstandartkannya mendapatkan harta, jabatan, pangkat, penghormatan, dan lain-lain. Bagi saya yang seorang muslim tentu kebahagiaan saya ketika saya mampu meraih target-target baik untuk duniawi dan ukhrawi saya sesuai dengan tuntunan Islam. Terkadang kulihat ada seoarang muslim yang sangat suka mengejar harta dan ia pun berhasil meriahnya tetapi kebahgiaanya bukan hanya ketika mendapatkan harta yang halal, lebih dari itu, ia mampu membagikannya kepada orang lain sesuai perintah Islam juga.
Tentang jabatn juga berbeda. Ada sesorang yang sangat bahgia jika ia bisa menduduia jabatan tertentu di kantornya. Namun ada temanku yang sangat bahagia dan lebih banyak tersenyum ketika ia berhasil keluar dari lingkungan kantor untuk sekolah lagi karen ia takut akan jabatan dan hiruk pikuk yang mengitarinya.
Pilihan kondisi dan kebahagiaan sangatlah bertebaran di muka bumi ini. Tinggal kita memilih posisi yang mana dan berani mencoba untuk mengkondisikan diri kita kepada kebahagiaan yang kita inginkan tersebut.
Orang yang takut mencoba sesuatu yang baru, ia tidak akan pernah menjadi perubah tetapi ia akn selalu menjadi obyek perubahan. Dengan kondisi sitem masyarakat yang rusak, jika kita kalah maka kita pun ikut rusak. Buktikan bahwa kita bisa meraih yang kita impikan dengan tanpa cara yang rusak.
Cobalah....Cobalah....Cobalah
Yogyakarta, 13 April 2010
Law of attraction, mungkin lebih terkenal pada era ini. Bagaimana seseorang berpikir dan barharap hingga tanpa tahu sebab pasti, tiba-tiba keinginan tersebut terwujud. Namun, ada yang lebih mendasari tentang apa yang terjadi dan harus terjadi di dunia ini adalah keyakinan kita tentang kehdiupan ini sendiri. Tentang keberadaan kita di dunia ini menjadikan makna hidup lebih berarti untuk apa semestinya.
Saya mencoba untuk selalu berpikir apa yang bisa dilakukan bukan "seandainya". Cara berpikir tersebut sangat efektif untuk membunuh "2 hantu" yaitu penyesalan masa lalu dan harapan di masa yang akan datang. Sesuatu yang telah terjadi hanyalah akan menjadi sejarah, biarkan saja dia berlalu, ambil saja pelajaran dari hal tersebut. Sedangkan harapan/impian di masa datang juga masih ghaib, kita juga tidak tahu apakah terwujud atau tidak. Berarti hari ini/saat ini adalah waktu yang paling tepat untuk kita beraktifitas "terbaik" agar kita bahagia.
Ketakutan kita berbuat , banyak karena kita takut gagal atau kita punya masa lalu kelam dan sangat akrab dengan kegagalan tersebut. Bukankah akan lebih baik jika kita belajar dari kegagalan dan terus mencoba hingga meraih keberhasilan? Atau kita takut karena ada bayangan suram dugaan kita bahwa kita akan gagal. Padahal dugaan itu belum tentu benar. Satu-satunya cara untuk membuktikan adalah dengan MENCOBA nya.
Jika kita berbicara stndart kebahagiaan pribadi setiap orang pastilah berbeda. Ada yang menstandartkannya mendapatkan harta, jabatan, pangkat, penghormatan, dan lain-lain. Bagi saya yang seorang muslim tentu kebahagiaan saya ketika saya mampu meraih target-target baik untuk duniawi dan ukhrawi saya sesuai dengan tuntunan Islam. Terkadang kulihat ada seoarang muslim yang sangat suka mengejar harta dan ia pun berhasil meriahnya tetapi kebahgiaanya bukan hanya ketika mendapatkan harta yang halal, lebih dari itu, ia mampu membagikannya kepada orang lain sesuai perintah Islam juga.
Tentang jabatn juga berbeda. Ada sesorang yang sangat bahgia jika ia bisa menduduia jabatan tertentu di kantornya. Namun ada temanku yang sangat bahagia dan lebih banyak tersenyum ketika ia berhasil keluar dari lingkungan kantor untuk sekolah lagi karen ia takut akan jabatan dan hiruk pikuk yang mengitarinya.
Pilihan kondisi dan kebahagiaan sangatlah bertebaran di muka bumi ini. Tinggal kita memilih posisi yang mana dan berani mencoba untuk mengkondisikan diri kita kepada kebahagiaan yang kita inginkan tersebut.
Orang yang takut mencoba sesuatu yang baru, ia tidak akan pernah menjadi perubah tetapi ia akn selalu menjadi obyek perubahan. Dengan kondisi sitem masyarakat yang rusak, jika kita kalah maka kita pun ikut rusak. Buktikan bahwa kita bisa meraih yang kita impikan dengan tanpa cara yang rusak.
Cobalah....Cobalah....Cobalah
Yogyakarta, 13 April 2010
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!