Skip to main content

AIDS

Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri”. (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani).


Mari kita renungkan sabda nabi Muhammad saw tersebut. AIDS, penyakit yang belum ada obatnya dan sudah merenggut banyak nyawa. Penyebaran penyakit ini pun sifatnya khas yaitu dari perbuatan kemaksiatan seperti perzinaan, homoseksual/lesbian dan narkoba. Dari perbuatan tersebut merembet kepada orang-orang yang jauh dari maksiat seperti tertular gara-gara mendapat donor darah orang yang penyakitan.


Yang lebih aneh lagi adalah cara penanggulangannya tidak pernah menyentuh sebabnya. Seks bebas malah dimarakkan asal dengan kondom, padahal pori-pori kondom tidak bisa menhan virus HIV tersebut.



Kemarin, 1 Desember diperingati hari AIDS sedunia, Kelompok dukungan sebaya (KDS) Jepara Plus yang peduli pada HIV/AIDS di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah,  menyebarkan sekitar 1.000 kondom dan brosur mengenai penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia ke masyarakat luas.


Padahal dengan pembagian kondom tidak akan menyelesaikan masalah penyakit AIDS. Bahkan bisa melegalisasi perzinaan, dengan alasan yang penting seks yang aman.


Pangkal penyebaran penyakit terkutuk ini adalah kemaksiatan manusia dengan meluasnya perzinaan, pelacuran dan seks bebas.

Coba kita lihat akibat peradaban liberal dalam sistem pergaulan:

JUMLAH pengidap virus HIV dan penderita AIDS di DKI Jakarta semakin bertambah. Berdasarkan data dari Forum LSM Peduli AIDS Se-Jabodetabek yang dilansir kemarin, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 3.123 kasus dengan jumlah korban meninggal 446 orang. Mereka sangat rentan tertular penyakit tersebut, katanya, kemarin. Penelitian Departemen Kesehatan mengungkapkan, pengidap HIV/AIDS terbanyak saat ini adalah orang dengan kisaran usia 20-40 tahun.
Mereka tertular karena penyalahgunaan jarum suntik untuk narkoba, serta para pekerja seks komersial (pelacur) dan pelanggannya (pezina). Orang-orang ini juga berpotensi menularkan penyakit itu kepada suami, istri, atau anaknya. (Media Indonesia)

Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pati terus bertambah. Ini bisa dilihat dari jumlah penderita yang mengalami peningkatan drastis. Tercatat, dari 2006 hingga November ini, penderitanya mencapai 111 orang dan sebanyak 15 orang meninggal. Di Kabupaten Rembang, sejak tahun 2004 hingga November 2008, di ditemukan 13 orang warganya yang positif menderita penyakit HIV/AIDS. Dari jumlah itu, delapan orang dinyatakan meninggal, sedangkan lima orang masih menjalani perawatan. Mereka yang terkena penyakit ganas tersebut berusia antara 20 hingga 51 tahun. Mereka yang tekena penyakit bekerja sebagai penjaja seks, tukang batu, tenaga profesional, pelaut, sopir dan swasta.(Jawa Pos)

Kompas: HIV/AIDS Makin Sulit Diatasi PSK Menyebar di Jalanan

Jika ingin menyelesaiakna masalah AIDS ini haruslah dicabut sampai ke akar masalahnya atau sebab musababnya yaitu Sistem Liberal yang menghalalkan perzinaan, narkoba dan hubungan sesama jenis. Solusinya adalah pelarangan perbuatan tersebut secara mutlak dan memberlakukan hukumaan yang setimpal terhadap para pelaku-pelaku tersebut.

Comments

  1. Hmmm... Maksudnya sistem harus diubah?
    Tapi untuk hal sederhana seperti komputer aja, kalo OS-nya diubah, wah...
    Mesti diubah semuanya kan...

    ReplyDelete
  2. Yup.. sepakat etikhus, harus diubah semuanya sistem pengaturan kehidupan ini haruslah sistem yang baik dan benar.

    ReplyDelete

Post a Comment

Allah always see what we do!

Popular posts from this blog

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...

Lagi Rame Fufufafa

 Skandal akun Fufufafa menghangatkan politik di Indonesia. Bila benar memang fuffaf adalah akun milik Gibran, maka ini menjadi skandal yang memalukan bangsa karena banyak hatespeech dan rasis serta porno menghiasi statemen dan komentar fufufafa dalam akunnya.  Yang unik, fufufafa banyak menghina dan melecehkan Prabowo dan keluarganya. Banyak pernyataan fufufafa yang mengindikasikan isi kepala nya tak jauh dari porno dan kebencian. Menjijikkan! itulah kesan pertama membaca isi statemen fufufafa di kaskus. Entahlah apa yang terjadi bila Prabowo keluarga dan timnya tahu mengani skandal fufufafa ini, masihkah mereka nyaman bekerjasama dengan pelaku ujaran kebencian dan rasisme ini.  Menjadi babak baru bagi perpolitikan Indonesia. Pelajaran politik berharga bagi anak bangsa bahwa politik itu adalah urusan rakyat yang diberikan kepada penguasa untuk memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik. Apa jadinya jika pelayan rakyat dengan paradigma dan pemikiran penuh ujaran kebencian ...

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...