Skip to main content

Lelah Pikir

 Pernahkah kalian merasakan untuk berhenti saja dari apa yang sudah dilakukan? karena merasa selalu tak ada hasil, rasanya lelah sekali melakukan hal yang sama namun tak ada perkembangan. Itulah yang namanya efek Burnout. Hal tersebut merupakan salah satu indikasi kondisi diri sedang stress. Ketika seseorang mengalami burnout, akan sulit untuk melakukan hal produktif. Llebih cenderung untuk menyendiri dan tidak mau berkumpul dengan lainnya termasuk keluarga.

Burnout ini beda dengan stress ya. Bila seseorang stress maka akan terjadi ketidaknyamanan dan mendorong untuk melkukan aksi karena dikejar deadline sehingga kehilangan segala prioritasnya, hanya menjadikan apa yng dipikirkan untuk segera dilakukan dengan apapun caranya. Sebaliknya, burnout menjadikan seseorang kehilangan energi untuk melakukan aksi meskipin sudah dikejar deadline. Burnout menjadikan seseorang bersikap apatis dan menyerah terhadap keadaan. Rasa ketidakpuasan dan kegagalan seolah menjadi dominan dalam setiap situasinya.

Apabilla burnout melanda diri maka harus segera dihindari dan bangkit kembali dengan menciptakan kebiasaan hidup sehat. Andaperlu "break" sebentar atau sesaat dalam setiap rutinitas yang dikerjakan, lali segera kembalidengan jiwa yang fresh kembali. Setidaknya ada beberpa cara hidup sehat dan pemikiran yang perlu ditanamkan:

1. Ingatlah tujuan hidup anda. Bahwa kehadiran kita disini bukan kebetulan tetapi memiliki misi mulia untuk menjadi Khalifah di muka bumi. Maka, ingatlah kembali cita-cita mulia apa yang ingin diwujudkan agar bisa menjadi manusia yang bermanfaat.

2. Mengingat kehidupan dengan kesempatan dan kesehatan yang dimiliki. Tidak semua kita memilikikesempatan yang sama, maka bila kita berada di posisi yang masih punya kesempatan dan kesehatan maka lakukan saja apa yng bisa dilakukan.

3. Lakukan kebiasaan rutin yang sehat dan menyehatkan. Untuk kesehatan fisik, maka latihlah secara rutin dengan gerakan yang dibutuhkan setiap organ. Karena tubuh manusia diciptakan untuk bergerak, janga pernah didiamkan. Beri asupan makanan dan minuman yang sehat dan halal. Tubuh dengan asupan energi yang tepat akan mudah diajak bergerak dan rajin. Beri hak tubuh untuk istirahat.

4. Lakukan kebiasaan spiritual yang wajib dan sunnah. Ibadah kita sehari-hari lakukan secara rutin dan jadikan sebagai waktu untuk merenanung dan berpikir.

5. Hentikan kecanduan internat dan media sosial. Banyak teknologi media sosial yang sengaja diciptakan agar otak manusia merasakan kecanduan untuk selalu terikat dengan membuka media sosial tersebut. Banyak waktu sia-sia hanya mellihat banyak tayangan atau bacaan yang kurang berguna. Lebih baik, gunakan media sosial untuk tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi yang sehata dengan keluarga, kerabat dan teman. Bila anda sudah kecanduan akut, segera berobat. Jauhkan sejauh-jauhnya, apabila perlu uninstaal semua aplikasi media sosial untuk sementara waktu hingga kita mampu mengkontrol diri dalam penggunaannya.

6. Relax dan berlibur. Perlu sekali untuk keluar dari rutinitas, apalagi dari sebab burnout yang membuat diri merasa kalah dan menyerah. 

Itulah sedikit tips dan bahaya burnout pada diri kita yang menyebabkan kita kehilangan potensi produktif sehingga merasa pesimis, apatis dan mudah menyerah. Lakukan break sebentar dan asah otak dengan bacaan buku yang bermanfaat dan bergizi. Selama nyawa masih dikandung badan, masih akan selelu ada kesempatan yang dibuat dan waktu untuk menyelesaikan apa yangs udah dimulai. Coba saja. Jangan diam. Bergeraklah. Lakukan percepatan sebagai antitesa perlembatan.

Comments

Popular posts from this blog

Tantangan Dakwah di Dunia Kerja

 Sekulerisme merupakan paham yang memisahkan agama (aturan Allah) dan kehidupan. Agama, khususnya Islam, aturannay dikebiri hanya dibolehkan dijalankan dalam urusan ibadah ritual, sedikit masalah malan minum (halal) dan pernikahan (nikah dan cerai), selebihnya dianggap urusan private yang tidak boleh dipaksakan untuk diterapkan di area publik. Tentu saja, kondisi negeri yang menerapkan paham sekuler akan membuat menderita bagi orang-orang beriman. Bayangkan sesuatu yang diayakini benar tetapi tidak boleh dialakukan dan harus tunduk kepada yang tidak diyakini meskipun itu salah. Contohnya, ribawi praktik perbankan, dengan sistem simpan pinjam dan investasinya. Bunga bank menjadi faktor utama dalam akad ribawai yang dilegalkan bahkan "wajib" dilaksanakan, dan semua warga tidak bisa menolak akad tersebut. Di negeri berkembang, atau dengan pendapatan yang rendah, para pekerja dengan gajinya yang terkategori minim, dipastikan tidak akan mampu membeli rumah, mobil atau barang sekun...

Aliran Sesat Satria Piningit Weteng Buwono

Pagi tadi, di salah satu stasiun TV di bahas tentang aliran sesat yang muncul ke permukaan yaitu aliran sesat Satria Piningit Weteng Buwono .Ternyata, markasnya di daerah Kebagusan Jakarta Selatan (dekat kantor kerjaku). Tidak dinyana, hari gini masih saja banyak yang percaya dengan ajaran-ajaran yang "nyleneh" alias ga masuk akal. Aliran ini dikabarkan memerintahkan SEKS BEBAS .Namun, salah satu eks pengikut aliran ini, Ricky Alamsyah membantah berita tersebut saat berbincang dengan mediaDia membantah bahwa aliran Satria Piningit ini mempraktekkan seks bebas sebagaimana diberitakan media massa. Yang ada, lanjutnya, pernah suatu waktu 13 orang pengikut diperintahkan untuk bugil bersama-sama. Kemudian, bagi pengikut yang sudah menikah disuruh untuk melakukan hubungan seks di situ disaksikan dengan pengikut lainnya. "Tapi, tidak ada tukar pasangan seperti yang diberitakan. Yang berhubungan badan, hanya pasangan suami istri saja," jelasnya.Namun, Ricky tidak menjela...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...