Sore itu, tetiba ada pesan masuk yang mengkabarkan ada kurang transfer. Padahal, sudah lupa dan tidak pernah cek lagi apakah sudah di transfer atau belum. Dikabarkan agar dicek apakah benar jumlah transferannya, ternyata baru ngeh juga jika kurang.
Itulah rezeki. Salah satunya memang harta kepemilikan. Namun, lebih luas dari itu. Rezeki itu pemberian Allah kepada kita, bukan hanya harta dan tidak harus dimiliki. Ketika kita butuh kendaraan, kita bisa menyewa atau tetiba ada yang meminjamkan. Peluang dan kesempatan itu juga rezeki. Waktu di dunia juga rezeki. Manfaat kanlah waktu untuk bertaubat dan taat. Tiada kenikmatan yang diberikan Allah, ketika kita banyak maksiat, masih diberikan kesempatan bertaubat. Manfaatkan lah rezekimu sebaik mungkin. Bukan hanya untuk disini, berorientasi lah ke kampung halaman. Tempat kembali semua orang.
Sebelum nafas di kerongkongan dan matahari terbit dari barat, maka pintu taubat terbuka. Bersungguh-sungguh lah meninggalkan dan menyesali segala perbuatan maksiat yang dikerjakan dan ketaatan yang ditinggalkan.
Sesungguhnya kenikmatan rezeki akan bertambah berkah ketika kita menggunakannya di jalan Allah, sesuai Sunnah Rasulullah.
Tunggu apa lagi. Setidaknya berkubanglah dengan manusia Langitan, yang orientasinya tak pernah ada di bumi. Baginya ini semua hanya sementara dan ujian.
Masih ada waktu, menyesal dan bertaubat. Berbaliklah. Arahkan pandangan kepada kampung halaman. Berlomba mencari bekal dan rezeki yang jadi modal untuk kampung halaman.
Hartamu nafkahkan untuk keluarga dan shodaqoh. Carilah nafkah yang halal saja. Pasti cukup. Karena Dia yang menjamin rezeki setiap mahluk. Masing masing telah membawa takdir rezeki nya yang kan berakhir ketika maut menjemput. Udah, tidak usah banyak pikir tentang rezeki. Berlomba saja untuk ketaatan.
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!