Skip to main content

Tentang Dakwah Fase Mekkah Era Rasulullah SAW

Ada tahapannya, ada prosesnya. Sejak risalah Islam diterima Nabi Muhammad SAW, maka secara resmi dakwah dijalankan. Yang terdekat, menjadi sasaran dakwah Islam. Istri, sepupu, budak, paman dan sahabat-sahabat Rasulullah pun masuk Islam. Yang menolak pun tak sedikit dari kerabat.

Ada tempat sebagai senter (Pusat) dakwah dalam fase pembinaan dan kaderisasi. Rumah Arqom bin Al Arqom sebagai tempat rahasia berkumpulnya para sahabat dalam pembinaan. Tak jarang, Rasulullah SAW mengutus sahabat untuk membina ke keluarga yang bersedia untuk masuk Islam. Tahapan ini difokuskan untuk mengkristalkan akidah Islam dalam setiap individu-individu yang memeluk Islam. Islam menjadi way of life bagi setiap sahabat. Tak ada yang bisa menukar iman mereka, bahkan nyawa pun siap dikorbankan. Lihatlah karakter Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Bilal dan sahabat lainnya. Islam telah menjadi pusat edar dalam hidup meraka.

Hidup para pejuang Islam di fase ini berubah drastis. Dengan Islam dan mendakwahkannya, mereka mendapat ujian dan cobaan. Ada yang dikeluarkan dari komunitas atau keluarganya. Ada yang disiksa secara fisik. Bahkan, ada masa ketika kaum Qurais melakukan boikot kepada Bani Hasyim dan Abdul Mutholib, karena dianggap melindungi dakwah Islam. Inilah bagian kisah sejarah, ketika masyarkat jahiliah baru mengenal Islam. Penolakan mereka karena kejahiliahan dan kerasnya hati menerima kebenaran.

Tak beda di era jahiliah modern. Dimana banyak orang tak mengenal lagi syariat Allah bahkan meninggalkan akidah Islam. Mereka bukan lagi menjadi pembela ajaran Islam dengan berupaya sekuat tenaga dalam belajar Islam, menerapkannya dan mendakwahkannya. Ada yang tak sadar sudah menjadi Abu Jahal dengan memfitnah dai-dai Islam sebagai agen faham impor. Fitnah murahan mereka lontarkan agar sesama umat Islam saling bertengkar.

Tantangan besar dalam dakwah Islam hari ini adalah mendakwahi di kalangan ummat Islam sendiri yang jumlahnya sangat banyak (dominan dan mayoritas). Mereka masih meyakini bahwa Allah lah Sang Pencipta, namun kebanyakan belum mengakui Allah sebagai Al Muddabir, Maha Pengatur. Termasuk, mengatur interaksi antar manusia (hablum min annas). Beratnya lagi, ketika secara batin dan lisan meyakini Islam sebagai agamanya, namun secara keyakinan pemikiran masih menerima kapitalisme dan sosialisme sebagai sebaik-baiknya sistem kehidupan.

Mencabut pemahaman batil di benak-benak kamu muslimin bukanlah perkerjaan yang ringan. Perlu ada perang pemikiran, dialog dan interaksi secara intensif. Interaksi pemikiran membutuhan transfer of knowledge. Disinilah peran dai-dai untuk selalu menyuarakan Islam melalui berbagai media harus digemakan.

Dakwah fase Mekkah, dakwah yang bersifat pemikiran, tanpa kekerasan. Perekrutan, pembinaan dan perang opini menjadi domain aktifitas para dai. Bekal ilmu dan kesabaran menjadi modal besar dalam keberhasilan fase ini. Membesarnya dakwah islam akan ditandai dengan defense yang semakin tinggi juga dari para penentangnya. Mulailah adu makar. Berhati-hatilah dengan kaum munafik yang begitu mudah menyebarkan hoax agar ummat Islam tercerai berai dan mudah diadu domba. Efeknya, syiar Islam semakin membahana ke seluruh pelosok negeri. Bisa jadi berawal dari berita negatif, selanjutnya akan muncul orang-orang berakal yang mencari kebenara Islam. Memeluknya, menerapkannya dan ikut mendakwahkannya. Hanya Allah lah yang mampu memberikan taufik dan hidayah Islam, termasuk kepada para pembencinya. Tak ada yang tahu, jika hari ini ada yang begitu benci dengan ajaran Islam kaffah, di kemudian hari malah menjadi pembela Islam.

Hanya waktu yang membuktikan. Apakah kita bisa melewati masa ini dengan menjadi bagian pembela kebenaran. Semoga istiqomah dalam perjuangan Islam.

Bogor, 1 Muharrah 1439 H

Popular posts from this blog

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Teringat masa bebrapa waktu yang lalu. Dunia web dan blog, seolah sutu hal yang menakjubkan bagiku. Dan terbesit sebuah tanya? bagaiman ya kok bisa membuat web yang begitu bagus. Mungkinkah seorang tanpa dasar ilmu komputer atau IT bisa membuatnya. Seiring perkembngan dunia internet. Ilmu ngeweb dan ngeblog begitu banyak bergentayangan, sehingga mampu membantu orang-orang yang awam tentang dunia bahasa pemrograman menjadi begit mudah. Jika saja, saya berkata "Tidak" atau "Stop" setiap menemukan kesukaran maka ilmu yang saya dapat pun sebtas keputusasaan. namun berbeda setiap saya mendapati kesukran, untuk terus mencari jawabannya. Distulah letak kenikmatannya, yaitu ketika meneukan jawabannya. Yang awalnya begitu sulit, ketika kita mampu melewati kesulitan tersebut. Maka kemudahan dan senyuman yang akan terkembang. Dari proses pembelajaran ini, saya semakin yakin bahwa sunanhatullah harus dilakukan. Kepandaian bisa diperoleh dengan rajin belajar. Dan tiada pernah ...

Free domain dan web hosting

Buat webmu sendiri!. Anda yang suka berkreasi dengan web maka perlu mencoba untuk belajar terlebih dahulu dengan layanan gratis. ketika saya berselancar di dunia maya ini, kemudian ketemu dengan web hasil gratisan www.viladavid.co.cc yang sedang baru dibangun. usut punya usut ternyata web tersebut dibangun dengan gratisan semuanya mulai dari domain dan web hostingnya. Untuk domainnya bisa mendaftar ke co.cc, anda bisa tentukan nama domain (alamat web yang anda sukai) selama masih tersedia secara free, langsung ambil saja dan register. Untuk web hostingnya yang gratisan anda bisa baca penjelasan berbahasa inggris di bawah ini: If you wish to have a professional shared hosting quality in a free hosting package, come and host with 000webhost.com and experience the best service you can get absolutely free. Founded in December 2006, 000webhost.com has a trusted free hosting members base of over 60,000 members and still counting! Offering professional quality hosting, support, uptime a...

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. M...