Pengembangan Infrastruktur dan Penguatan Investasi untuk Percepatan Peningkatan Produksi dan Ekspor Pangan
Kegiatan Pra-Musrenangtan Nasional Tahun 2017 mengambil tema Pengembangan Infrastruktur dan Penguatan Investasi untuk Percepatan Peningkatan Produksi dan Ekspor Pangan. Acara ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Hari Priyono.
Pertemuan nasional ini bukan untuk bagi-bagi anggaran, namun merencanakan kegiatan pembangunan. Dalam perencanaan kegaiatan dan anggaran tidak mengenal unit organisasi. Prioritas nasional enjadi core dalam sinergitas kegiatan pusat dan daerah.
Contoh nyata perencanaan berdasar prioritas nasional yaitu Ditjen Perkebunan di tahun 2017 hanya mendapat sekitar 400an miliar jauh lebih kecil dibandingkan dengan Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen PSP yang mendapatkan anggaran 6-7 triliun.
Dalam formula pembnagunan pertanian harus berpikir komprehensif dan tanggalkan kesektoran. Pada 2018 pengembangan sumber-sumber air tetap menjadi prioritas, karena dampak perubahan iklim merubah pola tanam dan jadwal tanam sehingga air menjadi faktor Constrain yang harus diselesaikan. AIR menjadi faktor kunci kebrhasilan pembangunan pertanian.
Selain itu, faktor penting lain adalah pelayanan penyuluhan. kekurangan penyuluh jangan hany fokus pada penyuluh PNS, ciptakan peluang-peluang penyuluh mandiri dan sisitem intensif dan Balai Penyuluh Pertanian di kecamatan harus tetap dihidupkan.
Perencana menjadi orang pertama yang bertanggungjawab terhadap baik buruk dan bear salahnya pelaksanaan kegiatan. Rawannya pengadaan bibit maka perlu dipikirkan dan direncanakan untuk produksi bibit seingga tidak perlu pengadaan.