Skip to main content

Antara Jokowi, Risma dan Syariat

2 Desember 2014, sore hari ku berkesempatan ke Surabaya. Suasana maghrib di bandara Juanda Surabaya disambut dengan hujan gerimis. Seperti biasa menuju hotel naik Taxi bandara. Sukaro namanya, pria paruh baya yang menjadi driver taxi yang kutumpangi.

"Surabaya sudah sering hujan ya Pak?" tanyaku memulai pembicaraan.
"Ya hari ini yang lumayan agak deras" kata Pak Karno.
Tanpa basa basi langsung ku pancing dengan pembicaraan yang lagi hot, "Bagaimana pak dengan naiknya BBm?"
"Ya berat mas, tapi di lain sisi memang saya salut dengan ketegasan jokowi" sergahnya agak takut untuk mengkritik Jokowi.
"Loh kok aneh, berat tapi kok salut?" tanayaku
"Bukan kenaikan BBm nya tapi keberanian dalam memutuskan. Saya sebenarnya milih Prabowo. Tapi saya pikir ketika siapapun yang jadi Presiden saat ini, pasti akan kesulitan dalam nyelesaikan masalah-masalah yang cukup rumit. Jokowi lumayan tegas,tidak plin plan, meskipun saat ini rakyat banyak yang berteriak karena naiknya BBM. Dia langsung eksekusi dengan bantuan uang dan kartu-kartunya" jelasnya.

"Kalo kata Pak Ichsanudin Nursi,  naiknya BBM ini pesanan asing. Sumber daya alam kita salah urus jadinya kita malah dikuasai asing. konon permintaan naik harga ini pun syrat para investor. Piye pak?"
"wah bisa jadi bener itu mas, emang aneh juga sih habis ke luar negeri, kok langsung berani ya!"
"Tapi dengan kondisi sekarang ini sih Pak, serba salah. Penguasa manapun untuk bisa jadi penguasa butuh dukungan pemodal dan partai-partai politik sebagai kendaraan. Ketika sudah jadi penguasa maka Presiden pun harus mendengarkan mereka yang mendukung pendanaan dan politik, terkadang urusan rakyat di nomor duakan. Semoga ada kebaikan ke depannya dengan semakin sadarnya masyarakat bahwa kita butuh perubahan bukan hanya orang-orangnya tapi ssitemnya" Jelasku juga.

"Bagaimana dengan Surabaya sejak dipimpin Bu Risma?"
"Sekarang tambah bersih mas, taman-taman kota tambah banyak. Salut juga dengan keberanian Bu Risma hingga berani menutup kawasan prostitusi Dolly. Bahkan berpesan kepada keluarganya jika ada apa-apa nantinya diiklaskan saja" Sukarno menjelaskan dengan penuh bangga.
"Apa Bu Risma sulit di suap sehingga berani nertibkan tata kota nya sesuai dengan Rencana Tata Kota dan Wilayah?" aku penasaran.
"Kelihatannya sih gitu mas, kalo dia mau disuap pasti sulit nertibkan kota" sergahnya.

"ksalo lihat kondisi negeri ini, saya setuju dengan para Kyai yang jelaskan bahwa sebab kerusakan karena ditinggalkan syariat. Piye pak?" tanyaku.
"Ya kan sudah jelas di Quran mas. bahkan orang-orang yang senantiasa buat makar, maka siapa yg lbih bisa membuka dan mebuat makar kecuali Allah? Bener juga mas, kita ini yang Islam kok malah ga mau nerapkan Islamnya"Pak Karno bersetuju tentang syariat.
"Semoga negeri ini bisa ke arah penerapan Islam, sekarang ini bener emang pelaku koruptor, maling, perampok kebanyakan orang Islam kerana mayoritasnya beragam Islam, tapi semua itu terjadi karena Islam ga diterapkan. Coba hukum pidana dan perdata Islam diterapkan, pasti banyak yang kapok untuk melakukan kriminal".
"Iya saya setuju mas, Allah kan Yang Maha Tahu, pasti jika kita kembali kepada Qur'an dan sunnah hidup jadi berkah dan selamat"

Diskusi pun kuakhiri karena ku harus turun di hotel tempat ku menginap.

Sopir pun sudah melek tentang politik dan kesadarn akan kembali ke Islamnya pun cukup tinggi.
Pastilah ini buah dakwah para dai di Surabaya dan sekitarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Teringat masa bebrapa waktu yang lalu. Dunia web dan blog, seolah sutu hal yang menakjubkan bagiku. Dan terbesit sebuah tanya? bagaiman ya kok bisa membuat web yang begitu bagus. Mungkinkah seorang tanpa dasar ilmu komputer atau IT bisa membuatnya. Seiring perkembngan dunia internet. Ilmu ngeweb dan ngeblog begitu banyak bergentayangan, sehingga mampu membantu orang-orang yang awam tentang dunia bahasa pemrograman menjadi begit mudah. Jika saja, saya berkata "Tidak" atau "Stop" setiap menemukan kesukaran maka ilmu yang saya dapat pun sebtas keputusasaan. namun berbeda setiap saya mendapati kesukran, untuk terus mencari jawabannya. Distulah letak kenikmatannya, yaitu ketika meneukan jawabannya. Yang awalnya begitu sulit, ketika kita mampu melewati kesulitan tersebut. Maka kemudahan dan senyuman yang akan terkembang. Dari proses pembelajaran ini, saya semakin yakin bahwa sunanhatullah harus dilakukan. Kepandaian bisa diperoleh dengan rajin belajar. Dan tiada pernah

Free domain dan web hosting

Buat webmu sendiri!. Anda yang suka berkreasi dengan web maka perlu mencoba untuk belajar terlebih dahulu dengan layanan gratis. ketika saya berselancar di dunia maya ini, kemudian ketemu dengan web hasil gratisan www.viladavid.co.cc yang sedang baru dibangun. usut punya usut ternyata web tersebut dibangun dengan gratisan semuanya mulai dari domain dan web hostingnya. Untuk domainnya bisa mendaftar ke co.cc, anda bisa tentukan nama domain (alamat web yang anda sukai) selama masih tersedia secara free, langsung ambil saja dan register. Untuk web hostingnya yang gratisan anda bisa baca penjelasan berbahasa inggris di bawah ini: If you wish to have a professional shared hosting quality in a free hosting package, come and host with 000webhost.com and experience the best service you can get absolutely free. Founded in December 2006, 000webhost.com has a trusted free hosting members base of over 60,000 members and still counting! Offering professional quality hosting, support, uptime a

Soekarno-Hatta International Airport closed due to heavy rain

Indonesia was forced to temporarily close its main international airport Friday because of poor visibility during torrential downpours, an official said. More than 60 planes were delayed or diverted. Forty-three flights were delayed and 21 diverted to other airports, Hariyanto said. Indonesia was pounded by rain late Thursday and early Friday, bringing traffic to a standstill in much of the capital, Jakarta. Citywide floods last occurred in February 2007 in Jakarta, much of which is below sea level. Environmentalists have blamed the flooding on garbage-clogged rivers, rampant overdevelopment and the deforestation of hills south of the city.