Bahaya Pluralisme, sebuah tema Kajian islam yang dilaksanakan pad ahari ahad 24 Januari 2010 di Masjid Al A'raaf Poltangan-Ps.Minggu-Jakarta Selatan. Tema ini sengaja diangkat sebagai pendidikan Politik Islam kepada masyarakat agar tidak mudah terkecoh oleh isme-isme yang bertolak belakang dengan Islam.
Sebagai sebuah penghormatan kepada KH.Abdurrahman Wahid atau yang biasa disebut Gus Dur, Presiden RI Bpk Susilo Bambang Yudoyono mengusulkan untuk memberikan Gus Dur sebutan sebagai Bapak pluralisme. Hal ini menuai pro kontra. Bagi kaum liberalis, ini adalah momen untuk menyebarkan pemahaman pluralisme yang menyatakan semua agama sama.
Pada kajian Bahaya Pluralisme, yang disampaikan oleh Ustadz Ir.Heru Binawan, dipaparkan secara gamblang mulai sejarahh munculnya pluralisem di barat hingga penyebaranny ke dunia Islam.
Setidaknya ada beberap hala baya menyangkut pluralisme ini diantaranya: Hilangnya identitas seorang muslim, meluasnya dan terjagnya penjajahan di negeri-negeri muslim dikarenakan cara pandang kaum muslimin telah sesuai dengan penjajah, dan menyebarnya paham globalisme yang didalamnya terdapat konsep-konsep liberalisme.
Pada diskusi begitu banyak pertanyaan diantaranya bagaimana nasib kaum muslimin dan generasinya yang mengalami degradasi moral dan spiritual. Hampir di seluruh negeri muslim mengalami masalah narkotika, kenakalan remaja, pergaulan bebas dsb. Maka bisa kita lihat masalah-masalah tersebut muncul karena ISLAM TIDAK DITERAPKAN. Masalah tersebut dihasilkan oleh sistem selain Islam yang diterapkan kepada kaum muslimin.
Maka solusi tuntasnya adalah kembali untuk menerapkan syariat Islam, demikian disampaikan oleh Ustadz Heru.
Acara ini dihadiri sekitar 50 orang jamaah masjid dan berharap kedepan untuk terus diadakan kajian-kajian yang mencerdaskan Ummat.
Sebagai sebuah penghormatan kepada KH.Abdurrahman Wahid atau yang biasa disebut Gus Dur, Presiden RI Bpk Susilo Bambang Yudoyono mengusulkan untuk memberikan Gus Dur sebutan sebagai Bapak pluralisme. Hal ini menuai pro kontra. Bagi kaum liberalis, ini adalah momen untuk menyebarkan pemahaman pluralisme yang menyatakan semua agama sama.
Pada kajian Bahaya Pluralisme, yang disampaikan oleh Ustadz Ir.Heru Binawan, dipaparkan secara gamblang mulai sejarahh munculnya pluralisem di barat hingga penyebaranny ke dunia Islam.
Setidaknya ada beberap hala baya menyangkut pluralisme ini diantaranya: Hilangnya identitas seorang muslim, meluasnya dan terjagnya penjajahan di negeri-negeri muslim dikarenakan cara pandang kaum muslimin telah sesuai dengan penjajah, dan menyebarnya paham globalisme yang didalamnya terdapat konsep-konsep liberalisme.
Pada diskusi begitu banyak pertanyaan diantaranya bagaimana nasib kaum muslimin dan generasinya yang mengalami degradasi moral dan spiritual. Hampir di seluruh negeri muslim mengalami masalah narkotika, kenakalan remaja, pergaulan bebas dsb. Maka bisa kita lihat masalah-masalah tersebut muncul karena ISLAM TIDAK DITERAPKAN. Masalah tersebut dihasilkan oleh sistem selain Islam yang diterapkan kepada kaum muslimin.
Maka solusi tuntasnya adalah kembali untuk menerapkan syariat Islam, demikian disampaikan oleh Ustadz Heru.
Acara ini dihadiri sekitar 50 orang jamaah masjid dan berharap kedepan untuk terus diadakan kajian-kajian yang mencerdaskan Ummat.
Comments
Post a Comment
Allah always see what we do!