Skip to main content

Posts

Suka Membaca

 Mengenaskan, literasi penduduk Indonesia cukup rendah. Hanya 1 orang dari 1000 orang yang suka baca. Pantas dan wajar jika dai pun kesulitan untuk mengajak ummat berpikir untuk bangkit dari keterpurukan. Membaca adalah ayat pertama yang dirunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Perintah ini seolah menjadi solusi awal dari masalah masyarakat yang jahiliah.  Begitupun rasanya jahiliah modern ini. Kemampuan dan kesukaan membaca sangatlah rendah sehingga mempersulit untuk mengajak dalam menyadari kondisi yang terpuruk dan segera bangkit. Mungkin, inilah solusi yang harus ditawarkan.  Membaca itu menjadi asyik jika merasa butuh. Membaca bukan hanya untuk membaca, namun ada target lebih mengapa harus suka membaca. Menulis misalnya merupakan skill yang tidak boleh tidak kudu suka membaca agar tulisannya berbobot dan kaya ide.  Menjadi pembicara juga akan menyenangkan untuk didengarkan jika apa yang dibicarakan banyak isi (daging semua), yang bisa diperoleh dengan membaca. Menjadi pembaca yang
Recent posts

Lagi Rame Fufufafa

 Skandal akun Fufufafa menghangatkan politik di Indonesia. Bila benar memang fuffaf adalah akun milik Gibran, maka ini menjadi skandal yang memalukan bangsa karena banyak hatespeech dan rasis serta porno menghiasi statemen dan komentar fufufafa dalam akunnya.  Yang unik, fufufafa banyak menghina dan melecehkan Prabowo dan keluarganya. Banyak pernyataan fufufafa yang mengindikasikan isi kepala nya tak jauh dari porno dan kebencian. Menjijikkan! itulah kesan pertama membaca isi statemen fufufafa di kaskus. Entahlah apa yang terjadi bila Prabowo keluarga dan timnya tahu mengani skandal fufufafa ini, masihkah mereka nyaman bekerjasama dengan pelaku ujaran kebencian dan rasisme ini.  Menjadi babak baru bagi perpolitikan Indonesia. Pelajaran politik berharga bagi anak bangsa bahwa politik itu adalah urusan rakyat yang diberikan kepada penguasa untuk memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik. Apa jadinya jika pelayan rakyat dengan paradigma dan pemikiran penuh ujaran kebencian dan rasis. Sep

Hati-hati Pesan Jasa Transportasi Online dari Bandara Palembang

 Sebelum keluar exit gate, teman berinisiatif untuk memesan taksi online dari aplikasi. Tak lama, ada penerimaan langsung sehingga kami berlima keluar untuk bertemu di tempat penjemputan. Taksi yang dipesan tipe xl sehingga berkapasitas 6 orang dan tertulis bahwa mobilnya adalah mobil innova. Sesampainya di tempat penjemputan dan bertemu dengan drivernya masih ada tawar menawar dengan meminta tambahan bayaran karena mobilnya hanya untuk 4 orang dan jika ada tambahan orang makan harus bayar 20 ribu rupiah. Semua tercengang bingung dan sedikit marah. Akhirnya, meminta untuk di cancel. Dan kami pun pergi ke konter taksi online tersebut. Semakin dibuat bingung, karena kami tidak bisa mengcancel dan hanya si driver yang bisa mengcancel.  Tidak ada solusi, kami pun pesan taksi blue bird yang jelas argo dan catatan billnya.  Anehnya, si driver taksi online tersebut tetap tidak mengcancel dan malah memberi keterangan bahwa sudah mengantar sampai tujuan. Dan aplikasi konsumen yang memesan taksi

Kamu yang sekarang adalah Takdir dan Pilihan

 Sejenak coba renungkan bahwa Kamu adalah produk dari semua pilihan dan takdirmu.  Bagi seorang muslim, tentu sudah familiar dengan konsep takdir atau ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Maha Pencipta. Tak ada yang bisa dilakukan dalam masalah takdir ini kecuali kita mengimaninya dan menerimanya dengan sepenuh hati. Namun demikian, tidak sedikit dari kita yang muslim ini salah paham terhadap konsep takdir. Ada yang berpandangan bahwa semuanya ini tak ada keterlibatan kita sebagai manusia, semua sudah ditakdirkan, padahal itu menyangkut perbuatan manusia yang pasti ada pilihan dan konsekuensinya. Dulu, pernah salah paham terhadap takdir ini dan akhirnya salah pilih dan salah ikhtiar. Pernah berkeyakinan jika memang ditakdirkan kuliah di UGM atau IPB, maka belajar atau tidak maka pasti masuk. Ternyata salah, karena syarat diterimanya masuk UGM atau IPB cukup banyak, mulai dari mendaftar lalu ujian dan harus lulus dengan nilai yang ditentukan. Harusnya, opsi yang dilakukan adalah mendaft

Mencukupkan Kepada Enam Perkara Ini

 Sebuah pelajaran dari Hatim Al-Asham yang diserap dari gurunya, Syaqiq Al Bakhi, selama 30 tahun bersama.  1. Banyak manusia ragu terhadap jaminan rezeki yang Allah berikan. Padahal, jaminan Allah itu bersifat pasti. Maka, jangan sibukkan hatimu dari perkara yang sudah pasti. 2. Setiap orang punya teman. Maka, jadikalnlah amal sholih sebagai teman terbaik yang akan menemani dan sekaligus penolong dalam hisabNya. 3. Setiap orang memiliki musuh. Maka, jadikanlah musuh bila engkau berbuat taat kepada Allah sedangkan ia menggodamu untuk bermaksiat atau menghalangimu dari ketaatan. 4. Setiap manusia dituntut dan yang menuntut malaikat maut. Maka, luangkanlah waktu untuk bersamanya, mengingat kematian sehingga saatnya nanti sudah siap untuk dijemput.  5. Menafikkan hasad dan meridhoi dengan mengasihi semua orang selaykanya mengasihi diri sendiri. 6. Setiap tempat yang didiami pasti akan ditinggalkan. Tempat kembali semua orang adalah kuburan yang dibaliknya hanya ada surga dan neraka. Persi

Ingatlah Lima Hal ini, Bila Mau Bermaksiat

 Manusia itu sering lupa, ketika mendapatkan kenikmatan malah digunakan untuk membangkang kepada Sang Pencipta. Senantiasa berulang-ulang bermaksiat meski diberi banyak kesempatan untuk berhenti. Efek maksiat atau perbuatan dosa memang adiktif, nagih pelaku untuk mengulanginya. Menjaga kesadaran diri dan kembali kepada jalan yang benar sesuai tuntunan Sang Maha Pengatur tak semudah yang diangankan bia sudah berkubang dalam enaknya kemaksiatan.  Ada beberapa hal yang perlu diingat dan dipikirkan bila kita ingin berhenti dari kemaksiatan. Bila mau bermaksiat pada-Nya: 1. Janganlah makan dari rezeki-Nya, 2. Janganlah tinggal di negeri-Nya, 3. Carilah tempat dimana Allah tak melihat perbuatanmu, 4. Apabila malaikat maut datang padamu, maka katakan padanya untuk menunda pencabutan nyawamu, dan 5. Ketika malaikat Zabaniah menjemputmu untuk memasukkanmu ke neraka, maka janganlah pergi bersamanya. Lima hal tersebut bila selalu dipikirkan setiap mau bermaksiat, niscaya akan mencegah untuk berma

Seperti Kehilangan Tujuan

 Menjaga kesadaran diri bahwa kita ini hanyalah hamba Allah, yang akan kembali kepada-Nya, ternyata memang tak semudah itu dalam menjalani kehidupan dunia ini. Tak semudah itu, kita mengaku beriman namun tanpa ada ujian dan cobaan. Banyak yang secara sadar atau tidak sadar, kalah dan gagal dalam setiap ujian hidup dan memilih untuk mengikuti jalan setan. Terlalu keasyikan dan nyaman dalam hidup yang sebenarnya bukan jalan yang diridhoi Sang Pencipta. Itulah fatamorgana kehidupan. Sisa-sisa kesadaran diri ini, haruslah ditindaklanjuti dengan keluar dari zona nyaman yang merusak. Karena nur illahi takkan pernah masuk kedalam kehidupan yang kotor dan penuh maksiat. Maka, seharusnya larilah menjauh dari dunia maksiat, dan pindah mendekat kepada dunia ketaatan. Tak perlu mencari dalilh dan reason mengapa terpuruk dan memilih diam. Lebih baik, berpikirlah apa yang bisa dilakukan dan bermanfaat di jalan ketaatan. Bila diberi kesempatan untuk upgrade diri, maka lakukanlah dengan bersungguh-sun